Pengelolaan dan Pengembangan Pasar Ngarsopuro

lainnya. Selain barang-barang khas Kota Solo khususnya dan barang-barang khas Indonesia umunya, pasar ini juga menyediakan kuliner khas Kota Solo. Makanan yang dijual di pasar ini antara lain, nasi liwet, nasi pecel ndeso, cabuk rambak, nasi gudeg ceker atau cakar, nasi timlo, jagung bakar, karak bratan, wedang ronde, dan lain sebagainya. Pasar ngarsopuro mempunyai peran sebagai kawasan wisata belanja baru di Solo, yang berpengaruh terhadap kemajuan pariwisata di Kota Solo.Dengan dibukanya pasar ini, Kota Solo semakin dibanjiri dengan wisatawan asing yang berkunjung ke Solo, perekonomian di kota ini pun juga semakin maju, Kota Solo sendiri juga lebih berkembang dan lebih hidup dimalam hari. Night Market Ngarsopuro ini sangat menarik banyak pengunjung, karena sesuai dengan penggarapannya yang matang. Ciri-ciri pasar malam adalah harus adanya penerangan yang bagus, karena pasar ini berlangsung pada malam hari. Bebas dari kendaraan bermotor jenis apapun, karena pasar malam biasanya untuk pejalan kaki yang ingin menikmati suasana malam sambil bersantai dan belanja sehingga membuat pengunjung nyaman dan betah selama berada di pasar malam. Adanya atraksi seni dan budaya sangat menarik para pengunjung untuk datang ke pasar malam, sambil bersantai pengunjung dapat menikmati hiburan yang disuguhkan di pasar malam tersebut. Dan yang terakhir adalah makanan. Di dalam melakukan suatu kegiatan wisata, wisata kuliner tak pernah luput dari sorotan wisatawan. Di pasar ini pun juga menyediakan makanan sebagai pelengkap saat menikmati hiburan. Wisata kuliner di Kota Solo sendiri pun juga sudah ada yaitu Galabo Langen Bogan yang terletak di sepanjang Jalan Mayor Sunaryo depan PGS dan BTC. Sumber : Dinas Tata Kota Surakarta, 2009

B. Pengelolaan dan Pengembangan Pasar Ngarsopuro

1Usaha Pengelolaan Pasar Ngarsopuro Usaha yang dilakukan pihak pengelola pasar untuk kemajuan dan untuk menarik wisatawan adalah dengan cara memberikan fasailitas-fasilitas yang memadahi bagi pengunjung, seperti adanya area parking yang letaknya tidak jauh dari area pasar malam, toilet yang letaknya berada satu lokasi dengan Pasar Windu Jenar. Dalam segi kebersihan, pengelola turut menjaga kebersihan di area pasar dan sekitarnya dengan menyediakan tempat-tempat sampah yang terdapat di area pasar, hal ini dikarenakan agar pengunjung juga ikut menjaga kebersihan lingkungan di sekitar pasar sehingga para pengunjung baik dari dalam kota, luar kota, maupun turis asing dapat merasa nyaman saat berada di pasar ini dan kota ini benar-benar Solo Berseri. Dari segi keamanan pengelola menyediakan pos keamanan yang terdapat di area Pasar Ngarsopuro, hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal kriminal yang tidak diinginkan, misal pencopetan karena mengingat lokasi pasar ini adalah di ruangan terbuka dan begitu banyak pengunjung dengan karakter yang berbeda-beda. Pengelolaan pasar yang hingga semaksimal ini tidak hanya dilakukan oleh pihak pengelola pasar saja, tetapi juga dibantu dengan tenaga-tenaga ahli yang ikut membangun dan mengelola pasar ini hingga pasar ini dapat dijadikan kawasan wisata di Kota Solo, dan menarik warga Solo untuk mengunjungi pasar ini. 2Usaha Dalam Mengembangkan Pasar Ngarsopuro Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan Pasar Ngarsopuro lebih maju adalah dengan membuat perencanaan konsep pembangunan. Gambar 1 : konsep night market Sumber : Dinas Tata Kota Surakarta, 2009 Pemerintah kota Solo sudah membuat rancangan dengan begitu matang dan sudah siap untuk dibangun. Pemerintah juga sudah menyiapkan rencana progam pembangunan Pasar Ngarsopuro, antara lain penataan koridor Ngarsopuro pembangunan pedestrian, landscaping, street furnicure , dan perbaikan drainase, relokasi pedagang di sepanjang jalan Diponegoro dan jalan Ronggowarsito pembangunan kios untuk pedagang di jalan Diponegoro dan jalan Ronggowarsito, revitalisasi Pasar Triwindu atau Pasar Windu Jenar pembangunan Pasar Triwindu atau Pasar Windu Jenar, pengembangan night market diperuntukan untuk pengrajin unggulan khas Solo. RTRW NASIONAL RTRW PROPINSI JATENG RTRW KOTA SURAKARTA RDTR Kawasan PERDA BANGUNAN GEDUNG PROSES IMB PENYELENGGARA AN BANGUNAN GEDUNG LINGKUNGAN RTBL DED NGARSOPURO • PERBAIKAN • PENGEMBANGAN KEMBALI • PEMBANGUNAN BARU • PELESTARIAN PENATAAN RUANG PENATAAN BANGUNAN LINGKUNGAN KEGIATAN NIAGA KEGIATAN SEKOLAH KEGIATAN SENI BUDAYA KEGIATAN REKREASIO R KEGIATAN PASAR MALAM PENATAAN KEGIATAN Gambar di atas adalah gambar pengembangan kawasan ngarsopuro. Tampak dari Utara Pamedan Mangkunegaran atau Gapura Mangkunegaran, di sebelah Barat Pamedan Mangkunegaran terdapat Mangkuntronik atau pasar elektronik, kemudian di depan Pamedan Mangkunegaran adalah Jalan Dipinegoro yang dijadikan area night market, masih di kawasan Jalan Diponegoro juga terdapat Pasar Windu Jenar. Untuk design gerbang night market telah didesign hampir menyerupai gapura Mangkunegaran. Design gerbang yang sekarang hanya sementara, yang berbentuk seperti gapura biasa yang bertuliskan Pasar Malam Ngarsopuro. Mangkutronik Psr. Windu JenarPsr. Triwindu Penataan Night Market Pamedan Mangkunegaran Gambar 2 : Pengembangan Kawasan Ngarsopuro Sumber : Dinas Tata Kota Surakarta, 2009 Gambar 3 : Konsep Gerbang Pasar Ngarsopuro Sumber : Dinas Tata Kota Surakarta, 2009 Pengembangan pasar tak hanya sampai disini masih banyak konsep yang lainnya, seperti pembangunan koridor Pasar Ngarsopuro . Pola sirkulasi koridor Ngarsopuro terkait dengan sirkulasi makro kawasan mangkunegaran. Dengan pola pengaturan, seperti pengurangan kemacetan, pada waktu dilakukan acara atau upacara seremonial atau ritual atau sakral, kawasan ditutup bagi kendaraan bermotor. Pengaturan batas maksimal kecepatan secara fisik permukaan jalan dibuat bertekstur dengan menggunakan penutup jalan dari concrete block. Peningkatan kualitas jalur pedestrian bagi pejalan kaki dibedakan dengan jalur jalan raya dengan peninggian pedestrian dengan skala manusiawi. Gerbang Pasar Malam Pasar Malam Ngarsopuro Pasar Malam Ngarsopuro Pasar Malam Ngarsopuro Pasar ini juga akan diberi taman agar tidak terlihat gersang. Sistem tata hijau dalam kawasan Ngarsopuro ini berdasarkan kriteria fungsi, yang fungsi taman adalah sebagai peneduh, penyejuk, dan sebagai pembatas. Gambar 4 : Sistem Tata Hijau Pasar Ngarsopuro Sumber : Dinas Tata Kota Surakarta, 2009 Night Market Ngarsopuro ini buka dengan tenda-tenda bongkar pasang, sehingga pada saat night market ini dibuka tenda-tenda dipasang dan saat night market tutup tenda ini dapat dibongkar lagi, sehingga di sepanjang Jalan Diponegoro dapat dilalui kendaran lagi seperti pada hari-hari biasanya. Tenda-tenda ini terdiri dari 59 tenda, dengan jumlah pedagang 236 pedagang. Setiap satu tenda dihuni 4 pedagang. Pengelompokan pedagang dalam satu tenda sesuai dengan barang yang dijual. Barang yang dijual dalam pasar ini terdiri dari empat klasifikasi yaitu handigraf, aksesoris, garmen, dan makanan kecil. Untuk pengembangan tenda, pengelola pasar berencana menambah jumlah tenda hingga 86 tenda, dengan jumlah pedagang 344 pedagang. Penyewaan tenda bongkar pasang ini dari pihak pemerintah tidak dikenakan biaya, karena pemerintah ingin membantu pedagang kecil di Kota Solo. Hasil Wawancara Dengan Bapak Vitriaman Kepala Bidang UMKM Surakarta. Tanggal 17 Februari, 2010. Namun dari pihak paguyuban pedagang di pasar ini membuat anggaran untuk sewa yang dimana sewa setiap bulan di kenakan biaya Rp 50.000,00 untuk satu tenda yang akan dibagi kepada empat pedagang yang menempati setiap tenda. Pedagang menyewa tenda-tenda ini tiap bulan. Hasil Wawancara Dengan Sri Rejeki salah satu pedagang di Night Market Ngarsopuro. Tanggal 19 Desember, 2010. Pemerintah kota Solo juga akan mengembangkan bangunan Pasar Windu Jenar, yang masih dalam satu komplek dengan Pasar Ngarsopuro. Biasanya di depan Pasar Windu Jenar, di koridor Pasar Ngarsopuro ini digunakan untuk acara pertunjukan sebagai hiburan di Pasar Ngarsopuro. Hiburan yang biasanya dipertunjukan di Pasar Ngarsopuro adalah wayang kulit sebagai ciri khas Kota Solo, acara musik seperti campursari, keroncong, dan untuk menghibur anak muda diadakan juga band. Di lokasi Pasar Ngarsopuro pada malam juga dapat digunakan untuk bersantai para pengunjung. Biasanya para pengunjung menikmati suasana malam sambil bersantai dengan keluarga di koridor pasar ini. Para anak muda pun juga memanfaatkan koridor ini untuk bersantai sambil berfoto-foto. Suasana malam di koridor pasar ini sangat mengasikan karena terletak di pinggir jalan, suasananya pun sejuk dan dilengkapi dengan penerangan yang terang sehingga tidak berkesan negatif. Gambar 5 : Suasana Koridor Pasar Ngarsopuro Pada Sore Hari Sumber : Dinas Tata Kota Surakarta, 2009 Selain itu pengembangan Pasar Ngarsopuro juga harus berdasarkan dengan metode A4. yang dimaksud dengan metode A4 adalah sebagai berikut : a Atraksi Attraction Sebuah daerah tujuan wisata harus memiliki sebuah daya tarik tersendiri yang dapat dijadikan sebuah ciri khas yang dapat menarik minat wisatawan yang untuk berkunjung di objek wisata tersebut. Pasar Ngarsopuro mempunyai ciri khas tersendiri yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke kawasan pasar ini. Ciri dari pasar ini adalah menjual produk-produk kerajianan unggulan khas Kota Solo. Selain menjual produk- produk kerajinan unggulan khas Kota Solo, di pasar ini juga terdapat atraksi wisata, seperti diadakannya hiburan wayang kulit, keroncongan, bagi anak muda biasanya diadakan hiburan band. b Aksesibilitas Accebility Daerah tujuan wisata harus memiliki akses jalan yang bagus dan memadai untuk mempermudah wisatawan menuju ke lokasi objek wisata tersebut, selain itu dilengkapi oleh sarana transportasi yang mendukung sehingga banyak akses yang dapat dilalui oleh wisatawan untuk berkunjung. Pasar Ngarsopuro mempunyai akses jalan yang bagus, kondisi jalan raya pun juga sangat memadai, selain itu letaknya juga sangat strategis karena berada di tengah-tengah Kota Solo, yang tepatnya di Jalan Diponegoro dan di depan Pura Mangkunegaran, sehingga dapat dilalui dengan alat transportasi apapun. c Amenitas Amenity Tersedianya berbagai fasilitas seperti tempat-tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi lokal yang memungkinkan wisatawan bepergian di tempat tersebut merasa nyaman serta dilengkapi dengan alat-alat komunikasi yang canggih. Karena lokasi dari pasar ini berada di tengah-tengah Kota Solo dan juga strategis maka berdekatan dengan penginapan yang letaknya tak jauh dari lokasi pasar dan dapat ditempuh dengan alat transportasi lokal, seperti becak sebagai ciri khas Kota Solo, sehingga para wisatawan asing yang berkunjung di pasar ini merasa nyaman dan tidak kebingungan untuk kembali ke penginapan. d Aktivitas Actifity Kegiatan yang dilakukan wisatawan di Pasar Ngarsopuro antara lain berbelanja barang- barang antik, berbelanja kerajinan khas Kota Solo, menikmati hiburan yang disediakan sambil berjalan-jalan ataupun bersantai bersama keluarga atau kerabat, dan yang pasti menikmati kuliner khas Kota Solo yang juga tersedia di pasar ini. 3Arti Penting Kawasan Pasar Ngarsopuro Kontribusi kawasan Ngarsapura terhadap kota Surakarta dipengaruhi oleh tata letak kawasan yang berada dalam simpul-simpul ekonomi dan pergerakan kota, dengan dilatarbelakangi komplek Kraton Mangkunegaran. Arti penting penyusunan RTBL Kawasan Ngarsopur sebagai berikut : 1. Kawasan Ngarsopuro terletak di pusat Kota Surakarta dengan mengemban fungsi pelayanan jasa dan perdagangan yang bersifat sekunder kawasan sekitar Kota Surakarta. 2. Jaringan jalan di Kawasan Ngarsopuro menjadi bagian yang penting dari sistem pergerakan kota, karena berakses langsung kepada city walk di Jalan Slamet Riyadi. 3. Intensitas kegiatan ekonomi di Jalan Diponegoro sangat tinggi, dengan keberadaan fungsi perdagangan, jasa, pendidikan, dan perumahan. 4. Komplek Istana Mangkunegaran di sisi utara Jalan Ronggowarsito menjadi pusat kegiatan budaya, menjadi datum dan simbol yang layak untuk dipertahankan keberadaannya. 5. Pasar Triwindu di sisi timur Jalan Diponegoro saat ini menjadi pusat perdagangan barang- barang antik maupun produk repro bernuansa antik. 6. Diperlukan upaya untuk memadukan kepentingan peningkatan kenyamanan pejalan kaki serta pemantapan citra kawasan citywalk. 7. Kawasan Ngarsopuro merupakan kawasan dengan dinamika yang tinggi, khususnya kegiatan perdagangan, jasa, pemukiman, dan perdagangan. Masing-masing kegiatan berupaya mengambil orientasi utama pada jalan-jalan utama di Ngarsopuro. Penyusunan RTBL untuk kawasan Ngarsopuro dapat menjadikan pembangunan lebih terarah dan terkonsep. Sumber : Dinas Tata Kota Surakarta, 2009

C. Promosi Dan Pemasaran Pasar Ngarsopuro