Hukum Hess Menggunakan entalpi pembentukan

31 5. Catat suhu campuran setiap 30 detik sampai suhu konstan, 6. Catatlah suhu tertinggi yang terbaca pada termometer sebagai suhu akhir Pengamatan Suhu larutan HCL 1 M Suhu larutan NaOH 1 M Suhu awal rata-rata Suhu tertinggi akhir Perubahan suhu T Pertanyaan 1. Hitunglah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 100 mL larutan dapat dianggap 100 g air dari suhu awal menjadi suhu akhir 2. Tentukanlah berapa harga perubahan entalpi reaksi dalam satuan kJ mol -1 NaOH dan HCL yang bereaksi Kalor jenis larutan dianggap 4,2 J g -1 K -1

2. Hukum Hess

Perubahan entalpi kadang sukar diukur atau ditentukan langsung dengan percobaan. Pada tahun 1840 Henry Hess dari Jerman menyatakan, perubahan entalpi reaksi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir sistem, tidak bergantung pada jalannya reaksi. Banyak reaksi dapat berlangsung menurut dua atau lebih tahapan. Contoh: Reaksi karbon dan oksigen untuk membentuk CO 2 dapat berlangsung dalam satu tahap cara langsung dan dapat juga dua tahapcara tidak langsung. 1 Satu tahap: Cs + O 2 g CO 2 g H = –394 kJ 2 Dua tahap: Cs + O 2 g COg H = –110 kJ COg + O 2 g CO 2 g H = –284 kJ Cs + O 2 g CO 2 g H = –394 kJ Di unduh dari : Bukupaket.com 32 H 1 = –788 kJ 2COg + O 2 g Keadaan awal Keadaan akhir 2C s + 2O 2g 2CO 2 g H 2 = –222 kJ H –221 –788 H 3 = –566 kJ 2COg + O 2 g Lintasan-2 Lintasan-1 H 1 = –788 kJ Keadaan akhir 2CO 2 g Keadaan awal 2C s + 2O 2g H 3 = –566 kJ H 2 = –222 kJ H dari beberapa reaksi dapat dijumlahkan sesuai dengan penjumlahan reaksi- reaksinya. Jadi, jika suatu reaksi berlangsung menurut dua tahap atau lebih, maka kalor reaksi totalnya sama dengan jumlah kalor tahap reaksinya. Hukum Hess kita gunakan untuk menghitung H suatu reaksi, berdasarkan beberapa harga H dari reaksi lain yang sudah diketahui. Hukum Hess dapat dinyatakan dalam bentuk diagram siklus atau diagram tingkat energi. Diagram siklus untuk reaksi pembakaran karbon pada contoh di atas adalah sebagai berikut: Gambar 2.4 Diagram siklus reaksi pembakaran karbon. Dari siklus reaksi di atas, pembakaran karbon dapat melalui dua lintasan, yaitu lintasan-1 yang langsung membentuk CO 2 , sedangkan lintasan-2, mula-mula mem- bentuk CO, kemudian CO 2 . Jadi H 1 = H 2 + H 3 Diagram tingkat energi: Gambar 2.5 Diagram tingkat energi reaski karbon dengan oksigen membentuk CO 2 menurut dua lintasan. Di unduh dari : Bukupaket.com 33

3. Menggunakan entalpi pembentukan

Kalor suatu reaksi dapat juga ditentukan dari data pembentukan zat pereaksi dan produknya. Secara umum untuk reaksi: a PQ + b RS c PS + d QR reaktan produk maka, H reaksi = [ c. H f o PS + d. H f o QR] – [ a. H f o PQ + b. H f o RS] H reaksi = H f o produk _ H f o reaktan Contoh soal: Tentukan entalpi reaksi pembakaran etanol, jika diketahui : H f o C 2 H 5 OH = –266 kJ H f o CO 2 = –394 kJ H f o H 2 O = –286 kJ Jawab: Reaksi pembakaran etanol : C 2 H 5 OH + O 2 g 2CO 2 + 3H 2 O H reaksi = [2 H f o CO 2 + 3 H f o H 2 O] – [1 H f o C 2 H 5 OH + 1 H f o O 2 ] = [2 –394 + 3 –286] kJ – [1 –266 + 1 0] kJ = [–1646 + 266] kJ = –1380 kJ

C. ENERGI IKATAN