134
4. Bahan diskusi
• Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, kesimpulan apakah yang
dapat diambil mengenai sifat larutan garam dalam air? •
Bagaimana hubungan antara asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam dalam air?
2. Jenis garam
a. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, baik kation maupun anionnya tidak akan bereaksi dengan air karena ion-ion yang dilepaskan akan segera terionisasi
kembali secara sempurna. Contoh: NaCl, K
2
SO
4
, BaNO
3 2
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na
+
dan Cl
–
menurut reaksi berikut:
NaCl aq Na
+
aq + Cl
–
aq Pelarutan garam ini sama sekali tidak akan mengubah jumlah [H
+
] dan [OH
–
] dalam air, sehingga larutannya bersifat netral pH=7. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air.
b. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
Garam jenis ini bersifat asam dalam air karena kationnya terhidrolisis memberikan proton kepada air, sedangkan anionnya tidak. Contoh: Al
2
SO
4 3
, AgNO
3
, CuSO
4
, NH
4
Cl, AlCl
3
. NH
4
Cl aq NH
4 +
aq + Cl
–
aq Ion NH
4 +
bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut: NH
4 +
aq + H
2
O l NH
4
OH aq + H
+
aq Adanya ion H
+
yang dihasilkan dari reaksi kesetimbangan tersebut menyebabkan konsentrasi ion H
+
di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH
–
, sehingga larutan akan bersifat asam pH 7.
Dengan demikian, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian parsial di dalam air dan larutannya bersifat asam.
c. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah jika dilarutkan dalam air. Anion inilah yang menghasilkan
ion OH
–
bila bereaksi dengan air. Contoh: CH
3
COONa, NaF, Na
2
CO
3
, KCN, CaS. CH
3
COONa aq CH
3
COO
–
aq + Na
+
aq
Di unduh dari : Bukupaket.com
135 Ion NH
4 +
bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut: CH
3
COO
–
aq + H
2
O l CH
3
COOH aq + OH
–
aq Reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion OH
-
sehingga konsentrasi ion H
+
dalam air menjadi lebih sedikit. Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian parsial di dalam air dan larutannya
bersifat basa.
d. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah