Pengertian Bank Perkreditan Rakyat BPR Badan Kredit Kecamatan BKK

9 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan BPR-

BKK

2.1.1 Pengertian Bank Perkreditan Rakyat BPR Badan Kredit Kecamatan BKK

Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah Hasibuan, 38. Menurut Peraturan Daerah Nomor 20 tahun 2002 disebutkan Bank Perkreditan Rakyat-Badan Kredit Kecamatan BPR-BKK adalah bank perkreditan takyat yang dimiliki oleh pemerintah Propinsi, Kabupaten dan Bank Pemerintah Daerah, dan penanganan teknik perbankan dikelola oleh ahli dari Bank Pembangunan Daerah. Setelah ditetapkannya Peraturan Daerah Tingkat I Jawa Tengah No. 20 tahun 2002 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan di Provinsi Jawa Tengah banyak peraturan yang telah direvisi dan ditata ulang, PD. BPR-BKK didirikan dengan maksud dan tujuan untuk membantu mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat sebagai salah satu sumber 10 pendapatan daerah pada khususnya dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional pada umumnya. Pada umumnya sebagian fasilitas dan jasa yang ada pada bank umum diperuntukan bagi nasabah yang besar mapan dari segi manajemen, maupun permodalannya. Karena itulah keberadaan BPR sangat dirasakan manfaatnya terutama oleh pengusaha kecil dan golongan ekonomi lemah. Dan menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan pasal 1 ayat 4, BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan pronsip syari`ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat BPR dapat didefinisikan menjadi beberapa pengertian berikut ini : a. BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. b. Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagarin LPN , Lembaga Perkreditan Desa LPD , Bank Kredit Desa BKD , Badan Kredit Kecamatan BKK , Kredit Usaha Rakyat Kecil KURK , Lembaga Pekreditan Kecamatan LPK, Bank Karya Produksi Desa BKPD, dan atau lembaga – lambaga lainnya yang dipersamakan dengan itu 11 berdasarka Undang – Undang Perbankan No. VII1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. c. Ketentuan tersebut diberlakukan karena mengingat bahwa lembaga – lembaga tersebut telah berkembang dari lingkungan masyarakat desa serta masih diperlukan masyarakat, maka keberadaan lembaga yang dimaksud diakui. Oleh karena itu Undang – Undang Perbankan No. VII1992 memberikan kejelasan status lembaga – lembaga yang dimaksud. Untuk menjamin kesatuan dan keseragaman dalam pembinaan pengawasan, maka persyaratan dan tata cara pemberian status lembaga – lembaga yang dimaksud ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

2.1.2 Tugas Pokok bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan BPR-BKK