LAPORAN HASIL PENGAMATAN PH ASAM DAN BAS

LAPORAN HASIL PENGAMATAN PH ASAM DAN
BASA

Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Qatrunnada. Q
Raihan P.G
Ratu Nadia
Redha Rahman
Salva Anisa
Sayyid Bagus P

Kata Pengantar
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul“

menentukan PH Asam dan Basa dengan Indikator Alami”. Penulisan makalah
ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata pelajaran Kimia di
SMA NEGERI 1 KOTA SERANG.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Ibu Guru Lili yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Apabila makalah ini hasilnya kurang memuaskan bagi pembacanya, kami
mohon maaf sebesar-besarnya, dan semoga makalah ini memberikan ilmu
pengetahuan yang bermanfaaat bagi kita semua.

Serang, 7 April 2016
Penyusun

Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………….. i

Daftar isi……………………………………………………………………........... ii
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Latarbelakang………………………………………………………......... 1
Tujuan………………………………………………………………......... 1
Landasan Teori…………………………………………………………... 1
Alat dan Bahan…………………………………………………………... 3
Langkah kerja……………………………………………………………. 4
Hasil lampiran……………………………………………………………. 4
Hasil Pengamatan………………………………………………………… 6
Kesimpulan………………………………………………………….......... 6

Daftar Pustaka………………………………………………………………........... 7


A. Latar belakang
Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Cara
menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator
yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan
indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam,
basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti
diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang
berarti abu.
Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat
alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian).
Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat yang bersifat basa.
Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam
dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman. Untuk
mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator.
Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan
menimbulkan perubahan warna.


B. Tujuan
Mempelajari berbagai larutan asam-basa dengan beberapa indikator dan berbagai jenis
alam yang dapat digunakan sebagai indikator asan-basa.

C. Landasan Teori
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi
proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat

1.

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.

masam ketika dilarutkan dalam air.

2.


asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.

3.

asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.

4.

walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen
(H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu
senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif
menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH)
mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
-Kaustik
-Rasanya pahit
-Licin seperti sabun

-Nilai pH lebih dari air suling
-Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
-Dapat menghantarkan arus listrik

Indikator asam dan basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator
buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan
indikator asam-basa alami.
1. Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik
alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan
lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna
yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa.

2

Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang
mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak
lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam

kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara
terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat
basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan
anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus
biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila
kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap
merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan,
apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang
berwarna biru akan kembali terbentuk.
2. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan
asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa
adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah,
dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang
sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan
berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam
larutan basa akan berwarna hijau


D. Alat dan Bahan







Pipet
Alu dan lumpang
Plat tetes
Aneka mahkota bunga ( kamboja, kol ungu, bunga sepatu, kunyit, Bougenville merah,
Bougenville Putih, Mawar, Sedap malam.
1 Air gelas
Batang pengaduk
3.





Tabung reaksi
Berbagai larutan terdiri dari asam cuka dan larutan basa

E. Langkah kerja
1. Sediakan alat dan bahannya
2. Menggerus (dengan menggunakan alu dan lumpang )beberapa helai mahkota bunga
sepatu, kamboja, kol ungu, bunga sepatu, kunyit, Bougenville merah, Bougenville
Putih, Mawar, dan Sedap malam ( harus satu persatu menggerusnya dan harus terpisah)
dengan menggunakan alu dan lumpang , kemudian tambahkan air sedikit,
3. Ulangi langkah nomor 2.
4. Gunakan pipet tetes yang sudah digerus bunga tersebut ( 8 jenis aneka mahkota bunga
dan harus satu persatu ) , lalu tekan pipet tetesnya kedalam plat tetes ( secara terpisah )
5. Setelah itu, gunakan pipet tetes untuk campurkan dengan asam cuka. Tekan pipet tetes
lalu masukkan kedalam plat tetes (yang sudah digerus 8 jenis aneka mahkota bunga ).
Aduk hingga berubah warna
6. Ulang seperti langkah 6, namun asam cuka diganti dengan larutan basa.
7. Setelah warna aneka mahkota bunga berubah warna, Foto gambarnya, tulis hasil
pengamatan, dan buat kesimpulan.


F. Hasil Foto Lampiran

4.

a

5.

G.Hasil Pengamatan
No

Nama Bunga

Warna bunga

Warna setelah
diberi air

1
2

3
4

Bunga kamboja
Kol ungu
Bunga sepatu
Kunyit

Pink
Ungu
Pink
Kuning

Merah
Ungu Violet
Ungu
Kuning

Warna setelah
diberi larutan
asam cuka
Orange
Pink tua
Pink tua
Orange

5
6
7
8

Bougenville putih
Bougenville merah
Mawar
Sedap malam

Putih
Merah
Pink
Putih

Kuning muda
Merah
Pink muda
Putih

Putih
Merah muda
Pink muda
Putih

Warna
Setelah diberi
Larutan Basa
Coklat
Hijau muda
Hijau tua
Hitam
kecoklatan
Kuning
Orange
Orange
Kuning muda

H.Kesimpulan
Dari hasil pratikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa dari kedelapan jenis
bunga dan non bunga yang kami uji beberapa diantaranya adalah indicator asam-basa yangbaik.
Seperti : bunga kamboja, kol ungu, bunga sepatu kunyit Bougenville putih Bougenville merah,
Mawar, dan Sedap malam. Bunga-bunga tersebut menunjukan perubahan warna yang jelas,
berbeda dan mencolok. Sementara bunga lainnya tidak menunjukan perubahan warna yang jelas
antara asam dan basa, hal ini dapat menyulitkan jika kitamelakukan pengujian larutan.
.

6.

Daftar Pustaka
http://gunawanfly.blogspot.co.id/2015/10/laporan-praktikum-kimia-indikator-asam.html
http://nanda15040.web.unej.ac.id/2015/08/17/laporan-praktikum-kimia-indikator-asam-basa/
http://yuliastutiii.blogspot.co.id/2011/02/alat-alat-laboratorium-kimia.html

7.