52 apabila rasa percaya diri atlet rendah, maka atlet tersebut akan mengalami
kecemasan.
B. Penelitian yang Relevan
Manfaat dari penelitian yang relevan yaitu sebagai acuan agar penelitian yang sedang dilakukan menjadi lebih jelas. Beberapa penelitian yang relevan
dengan penelitian ini yaitu: 1. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Febiaji
2014 dengan judul “Tingkat Kecemasan Atlet POMNAS XIII Cabang Olahraga Sepak Bola Sebelum
Menghadapi Pertandingan”. Populasi dan sampel penelitian ini adalah atlet POMNAS XIII 2013 cabang olahraga sepak bola sebanyak 183 atlet.
Metode penelitian menggunakan metode survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase tingkat kecemasan atlet POMNAS XIII
cabang olahraga sepak bola sebelum bertanding yang terbagi dalam: faktor intrinsik 21,94 dengan rincian: 1 faktor moral 12,10 2 faktor
pengalaman bertanding 100 3 faktor pikiran negatif 79,57 4 faktor puas diri 6,99. Sedangkan persentase faktor ekstrinsik 78,06 dengan
rincian: 1 faktor pelatih dan manager 64,16 2 faktor penonton 97,85 3 faktor lawan 98,92 4 faktor wasit 91,40 5 faktor sarana dan
prasarana 97,31 6 faktor cuaca 73,12. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurmalita Ruwi Aliffahmawati 2015
dengan judul “Tingkat Kecemasan dan Stres Pada Atlet Tenis Lapangan PON Remaja I di Surabaya Tahun
2014”. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh atlet tenis lapangan PON Remaja I di Surabaya tahun 2014.
53 Metode penelitian menggunakan metode survei. Hasil penelitian
menunjukkan tingkat kecemasan atlet tenis lapangan putra pada PON Remaja I tahun 2014 di Surabaya sebanyak 6,6 2 orang atlet
mempunyai tingkat kecemasan pada kategori sangat tinggi, 23,3 7 orang atlet pada kategori tinggi, 29,9 9 orang atlet pada kategori sedang,
36,6 11 orang atlet pada kategori rendah, dan 3,3 1 orang atlet pada kategori sangat rendah. Sedangkan kecemasan pada atlet putri 7,2 2
orang atlet atlet tenis lapangan putri mempunyai tingkat kecemasan pada kategori sangat tinggi, 21,4 6 orang atlet pada kategori tinggi, 50 14
orang atlet pada kategori sedang, 10,7 3 orang atlet pada kategori rendah, dan 10,7 3 orang atlet pada kategori sangat rendah. Hasil
penelitian tingkat stress atlet tenis lapangan putra pada PON Remaja I tahun 2014 di Surabaya menunjukkan bahwa. 6,7 2 orang atlet mempunyai
tingkat stress pada kategori sangat tinggi, 16,7 5 orang atlet pada kategori tinggi, 33,3 10 orang atlet pada kategori sedang, 36,6 11
orang atlet pada kategori rendah, dan 6,7 2 orang atlet pada kategori sangat rendah. Sedangkan stress pada atlet putri3,6 sebanyak 1 orang atlet
tenis lapangan putri mempunyai tingkat stress pada kategori sangat tinggi, 14,3 4 orang atlet pada kategori tinggi, 50 14 orang atlet pada
kategori sedang, 25 7 orang atlet pada kategori rendah, dan 7,1 2 orang atlet pada kategori sangat rendah.
54
C. Kerangka Berpikir