Struktur dari Proton Exchange

2.5 Struktur dari Proton Exchange

Bagian dasar dalam membran proton exchange di sel bahan bakar adalah awalnya disusun oleh William T.Grubb pada tahun 1959. Itu adalah usaha awal yang diupayakan untuk meningkatkan polimer asam perflurosulfonic yang menjadi sistem sekarang ini. Pada sistem sel bahan bakar terdapat membran elektrolit yang merupakan komponen dari sistem ini. Fungsi dari membran pada sel bahan bakar adalah sebagai elektrolit dan pemisah dua gas reaktan. Sebagai elektrolit, membran sel bahan bakar menjadi sarana transportasi ion hidrogen yang dihasilkan oleh reaksi anoda menuju katoda, sehingga reaksi pada katoda yang menghasilkan energi listrik dapat terjadi. Elektrolit sel bahan bakar PEM harus memenuhi persyaratan berikut agar dapat bekerja secara teratur: • Konduktivitas ionik tinggi, • Menyediakan persediaan yang cukup untuk reaktan, • Stabil secara kimia dan mekanikal, • Konduktivitas elektrik yang rendah, • Dapat dimanufaktur ataupun tersedia, • Harga yang rendah. Materialnya adalah sebuah penyekat elektrik dan sebagai hasilnya adalah konduksi ion terbawa dengan gugusan ionik dengan struktur polimer. Transportasi ion dalam beberapa jaringan adalah sangat dipengaruhi oleh loncatan dan air bebas yang diasosiasikan dengan jaringan tersebut. Salah satu membran sel bahan bakar yang digunakan secara komersial adalah Nafion terdiri dari polytetrafluoroethylene PTFE, mempunyai rumus kimia C 2 F 4 n pada rantai utama dengan cabang gugus asam sulfonat SO 3 H yang berfungsi sebagai pertukaran proton dan belakangan ini telah dilakukan penelitian untuk mendapat membran alternatif selain Nafion, yaitu Membran Kitosan. Nafion tergolong dalam ionomer. Ionomer berarti polimer yang memiliki sifat-sifat ionik. Ionomer dari senyawa ini terdiri atas kerangka fluorokarbon yang Universitas Sumatera Utara bersifat hidrofobik dan gugus terminal berupa sulfonat yang bersifat hidrofobik. Gugus sulfonat merupakan super asam, menjamin kelangsungan transfer proton dari anoda ke katoda sementara elektron tidak diizinkan lewat. Gambar 2.10 Ilustrasi Gambar Nafion Sumber : Colleen Spiegel, 2008 Gambar 2.11 Struktur Kimia Nafion Sumber : Colleen Spiegel, 2008 Karakterisasi membran elektrolit nafion 117 dan elektroda sel bahan bakar sebagai komponen utama sel bahan bakar merupakan faktor penting sebelum dilakukannya pembuatan membran dan elektroda sel bahan bakar. Hasil analisa termal menunjukkan bahwa membran nafion 117 dan elektroda masing- masing mempunyai ketahanan termal 327 o C dan di atas 550 o C . Universitas Sumatera Utara Gambar 2.12 menunjukkan kumpulan dari membran elektrolit Nafion, gambar tersebut diperoleh dari 1 Hz dengan pembakitan sinyal 30 mV, 0.4 V arus DC katoda terdapat reaksi reduksi oksigen, ini menurunkan transfer hambatan Faraday dan meningkatkan sinyal. Gambar 2.12 juga membandingkan respons yang mengganggu dari sebuah Nafion membran kering 0 kelembaban relatif, udara temperatur ruangan melawan area yang sama dengan membran yang sama ketika berair 30 kelembaban relatif, udara suhu ruangan. Level kebasahan dari elektrolit Nafion dapat menyebabkan pengaruh pada pencegahan konsentrasi dan konduktivitas proton Secara umum sudah diketahui bahwa Nafion adalah bukan sebuah material homogen, tetapi terdiri dari hidrofobik dan tahapan hidrofobik daerah yang terpisah. Ciri – ciri yang nyata yang dapat dilihat dari hambatan pada Nafion digambarkan di bawah yang dapat dicocokkan pada daerah hidrofobik dalam membran. Dan ukuran yang nyata dari daerah ini menunjukkan 1 μm gambar adalah golongan dari beberapa ratus nanometer. Gambar 2.12 Modulus Hambatan nilai Kelembaban dari Nafion Sumber : http:hmtkupnyogya.files.wordpress.com201202bab-ii.pdf Universitas Sumatera Utara Di pasaran, harga Nafion masih sangat mahal, sehingga menjadi kendala untuk mengembangkannya di Indonesia. Membran ini bersifat selektif semipermeabel terhadap proton dan memiliki sifat elektrik yang baik sebagai konduktor. Sifat konduktivitas tersebut ditunjukkan dengan tetapan dielektriknya yang kecil. Namun, sebagai membran sel bahan bakar juga harus berperan sebagai media transport proton. Salah satu material yang diduga dapat menggantikan Nafion adalah kitosan. Kitosan merupakan polielektrolit alam dengan beberapa sifat penting yang diperlukan untuk material membran. Sifat-sifat tersebut antara lain inert, hidrofobik, dan tidak larut dalam air serta pelarut organik.

2.6 Lapisan Difusi Gas