Gambar 5. Bentuk tepas Pemanfaatan tepas sebagai dinding rumah saat ini masih umum di
temukan di daerah-daerah pedesaan. Tepas umumnya digunakan oleh masyarakat pedesaan karena harga yang relatif terjangkau dan dan daya tahannya yang cukup
lama atau memili kelas awet cukup tinggi terhadap serangan hama, mencapai usia penggunaan sampai 5 tahun. Untuk dapat dijadikan dinding rumah masayarakat
pedesaan umumnya menyambung lembaran-lembaran tepas tersebut satu persatu dengan tiang rangka bambu atau kayu sebagai penghubungnya.
c. Bahan Bangunan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Tiga Panah Kabupaten Karo, bahan bangunan yang menggunakan bambu adalah jenis bambu betung.
Penggunaan bambu betung disebabkan oleh tingkat kekuatan yang tinggi serta kuat. Untuk harga jual bambu betung yang ada di Desa Tiga Panah dapat dilihat
pada tabel 7 di bawah ini Tabel 7. Harga bambu betung
No Diameter cm panjang m hargaRp 1.
5 – 17 5
8.000 2.
7 – 12 5
10.000 3.
12 5
15.000
Universitas Sumatera Utara
Bambu yang digunakan untuk bahan bangunan rumah di desa Tiga Panah umumnya digunakan sebagai tiang kerangka bangunan dan juga tiang pondok-
pondok yang ada di pinggir jalan. Jenis bambu yang digunakan adalah jenis bambu betung karena lebih kuat sehingga dapat menahan beban bangunan. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Tri 1996 bambu betung termasuk jenis bambu berbuluh besar dan tebal, tingginya bisa mencapai 15 meter dan bila sudah tua
bambu ini sangat kuat. Pemanfaatan bambu betung di Desa Tiga Panah adalah untuk pembuatan
pondok tempat berjualan, penggunan bambu disebabkan harganya murah dan mudah didapatkan. Hal ini sependapat dengan pernyataan Duryatmo 2000 yang
menyatakan bahwa bambu betung lazim dipakai untuk bahan bangunan dan jembatan karena bambu ini bersifat keras dan dinding batangnya relatif tebal,
yakni mencapai 1,5 cm sehingga dapat lebih awet jika digunakan. Bambu betung yang telah cukup tua umumnya berwarna hijau kehitaman, sedangkan bambu
betung yang masih muda umumnya berwarna hijau kecoklatan. Bentuk bambu betung tersebut dapat dilihat pada gambar 6 di bawah ini.
Gambar 6. Bambu Betung
Universitas Sumatera Utara
d. Bambu sebagai ajir tanaman
Adapun penggunaan ajir yang dipakai masyarakat di Desa Tiga Panah yaitu untuk menopang tanaman cabe atau tomat yang ditanam agar tahan terhadap
tiupan angin serta untuk menopang tanaman agar tetap berdiri tegak dan tidak miring karena dalam waktu berbuah. Ajir dari bambu ditancapkan ke tanah
kemudian diikatkan ke batang tanaman yang ingin diberi penopang. Ukuran ajir yang digunakan berbeda-beda, panjang ajir untuk tanaman cabe berukuran 1,2
meter dengan ketebalan bambu kira-kira 3 - 4 cm dihargai Rp.700batang, untuk ukuran panjang 1,9 meter dengan ketebalan 3 – 4 cm harganya Rp. 900batang
dan untuk ajir tomat dengan panjang 2,2 meter dan ketebalan bambu kira-kira 4 – 5 cm harganya Rp. 1500batang. Penggunaan ajir banyak digunakan oleh
masyarakat di Desa Tiga Panah sehingga pemanfaatan bambu dari waktu ke waktu tetap berlangsung. Bentuk ajir dapat dilihat pada gambar 7 di bawah ini.
Gambar 7. Bentuk ajir tanaman
Universitas Sumatera Utara
e. Bambu sebagai media lukisan