Teori Strukturalisme LANDASAN TEORETIS

8

BAB II LANDASAN TEORETIS

Skripsi ini menggunakan teori strukturalis untuk mengkaji novel Putri Cina karya Sindhunata sebagai sebuah struktur dan teori tentang citra wanita, karena pengkajian dalam skripsi ini membicarakan tentang wanita Cina, citranya, dan perannya dalam pembauran etnis dan dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan objektif untuk mendeskripsikan citra diri wanita Cina dan perannya dalam pembauran etnis.

2.1 Teori Strukturalisme

Pemahaman karya sastra dapat dilakukan dengan menggunakan teori struktural, yaitu penekanan terhadap deskripsi dalam suatu keseluruhan yang bermakna. Struktur pembentukan karya sastra memegang peranan yang sangat penting karena menentukan ketertarikan unsur di dalamnya. Oleh karena itu, Teori strukturalisme memiliki ciri utama totalitas bagian yang dapat dijelaskan dari hubungan di antara bagian itu. Selanjutnya Endraswara 2003:49 berpandangan bahwa strukturalisme pada dasarnya lebih merupakan cara berpikir tentang dunia yang berhubungan dengan tanggapan dan deskripsi struktur-struktur. Dalam hal ini strukturalisme diasumsikan sebagai fenomena yang memiliki struktur yang saling berhubungan. Karya sastra dipandang bermutu, manakala karya tersebut mampu manjalin unsur-unsur secara padu dan bermakna. Menurut Yunus dalam Endraswara 2003:50 bahwa strukturalisme dianggap sebagai bentuk karya sastra. Maksudnya karya sastra dibangun atas unsur yang berstruktur membentuk sebuah 9 kesatuan. Sementara dalam pandangan linguistik strukturalisme lebih dipresentasikan sebagai keutuhan makna atau koherensi, karena masing-masing unsur memiliki pertautan yang berbentuk system makna. Unsur bahasa misalnya, terdiri dari unsur fonologi, morfologi, dan sintaksis. Ciri lain mengenai struktural yaitu : tidak mengenakan struktur permukaan tetapi menekan struktur yang ada dibalik kenyataan empiris, analisis menyangkut struktur sehingga perhatian dikaitkan antara unsur lain, dan tidak mengenal hukum sebab akibat. Pendapat senada disampaikan Nurgiyantoro 2002:37 bahwa strukturalisme pada dasarnya bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antara bagian unsur karya sastra secara bersama untuk menghasilkan sebuah keseluruhan. Sementara Teeuw 1984 memberikan batasan bahwa analisis struktural merupakan cara untuk menemukan makna objektif dari suatu karya sastra yang menjadi kajiannya. Pada prinsipnya analisis struktural dari karya sastra adalah karya sastra itu sebuah struktur yang unsur-unsur atau bagian- bagiannya mempunyai hubungan yang erat. Dalam struktur ditentukan oleh saling berhubungan unsur secara keseluruhan .

2.2 Tokoh dan Penokohan