35 terdiri dari 3 kelas kelompok B dengan jumlah 58 anak yang akan dijadikan
sampel.
E. Teknik Pengumpul Data
1. Teknik Pengumpul Data
Menurut Suhasimi Arikunto 2005:100 teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: a.
Observasi Muhammad Idrus 2002: 101 mengumukakan bahwa observasi adalah
aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Observasi dapat dilakukan secara terlibat partisipatif atau nonpartosipatif. Beberapa keunggulan
teknik observasi adalah: 1 teknik pengamatan ini didasarkan pada pengalaman secara langsung, 2 teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan
mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya, 3 pengamatan memungkinkan peneliti mencatat
peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung dari data, dan 4 teknik pengamatan memungkinkan peneliti mengerti situasi-situasi
rumit. Observasi dilakukan menggunakan instrumen berbentuk lembar observasi untuk mengukur tingkat pencapaian perkembangan meronce secara langsung
maupun untuk penilaian portofolio yang sudah ada. b.
Dokumentasi Suhasimi Arikunto 2006:158 menyatakan bahwa dokumentasi adalah
mencari mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip,
36 buku, surat kabar, majalah, notulen rapat agenda dan sebagainya. Dokumentasi
dalam penelitian ini berupa foto bagian dari observasi saat anak melakukan kegiatan. Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti. Sedangkan dokumentasi adalah pengumpulan data berupa hasil pengamatan yang berbentuk foto dan
lembar portofolio. 2.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian pada penelitian ini adalah instrumen lembar observasi
keterampilan meronce anak. Penelitian ini menggunakan instrumen pokok, yakni panduan observasi dan dokumentasi. Kisi-kisi observasi penilaian keterampilan
meronce anak dikembangkan berdasarkan acuan dari penelitian yang dilakukan oleh Mumpuni Arum Bakti yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Motorik
Halus Melalui
Kegiatan Meronce
Menggunakan Bahan
Tanah Liat
PadaKelompok B Tk Yayasan Masyithoh Beran Bugel Kulon Progo ”. Setelah itu
disesuaikan dengan tingkat pencapaian perkembangan dan kebermaknaan kata yang sudah dimodifikasi dengan arti meronce menurut para ahli. Adapun
instrumen lembar observasi keterampilan meronce anak, dan rubrik penilaian keterampilan meronce anak diuraikan pada tabel di bawah ini:
37 Tabel 2: Kisi-kisi Observasi Penilaian Keterampilan Meronce
Variabel penelitian
TPP Aspek
Deskripsi Keterampilan
meronce Melakukan
eksplorasi dengan berbagai
media dan kegiatan
a. Kecermatan Kecermatan adalah
ketelitian, kesaksamaan, kehematan, dan perihal
hati-hati. Dalam konteks meronce
kecermatan adalah
kemampuan koordinasi mata dengan
tangan serta
keterampilan gerak jari- jemari untuk menyusun
roncean menggunakan bantuan seutas tali atau
benang
dengan teliti,
hati-hati dan sesuai pola. b.
Kecepatan Kecepatan adalah waktu
yang digunakan untuk mengukur jarak tertentu.
Dalam konteks meronce kecepatan adalah anak
menyelesaikan kegiatan meronce dalam waktu
yang
singkat, yaitu
sebelum pembelajaran
berakhir.
F. Validitas dan Reliabilitas