13
Tahap-tahap dalam proses evolusi sosial dengan tipe-tipe masyarakat, dibagi oleh Spencer menjadi tiga bagian sebagai berikut.
a. Tipe Masyarakat Primitif
b. Tipe Masyarakat Militan
c. Tipe Masyarakat Industri
4. Emile Durkheim 1858 - 1917
Durkheim merupakan salah seorang peletak dasar-dasar sosiologi modern. Durkheim terpengaruh oleh tradisi para pemikir bangsa Perancis dan Jerman.
Contoh: a.
Memandang De Saint Simon sebagai orang yang meletakkan dasar metode positivisme, pelopor industrialisme, dan pembagian kerja, yang selanjutnya
menjadi tema penting dalam karya Durkheim. b. Memuji Auguste Comte atas penekanan pada sifat khas hal ihwal social dan
kesatuan metode dalam berbagai ilmu.
c. Sependapat dengan Montesquieu bahwa gejala-gejala sosial merupakan jenis
tersendiri, juga sependapat tentang morfologi sosial dan metodeperbandingan.
d. Sependapat dengan Rousseau bahwa orang-orang memerlukan aturan kolektif
bagi perilaku mereka, yang mereka interaksikan dalam proses pendidikan. Semua pengaruh ini diolah dengan kreatif oleh Durkheim sehingga
sumbangannya sangat mengesankan dan berpengaruh besar terhadap perkembangan sosiologi abad ke-20. Durkheim dalam karya besarnya yang pertama, membahas
masalah pembagian kerja yang berfungsi untuk meningkatkan solidaritas. Pembagian kerja yang berkembang pada masyarakat tidak mengakibatkan disintegrasi
masyarakat yang bersangkutan, tetapi justru meningkatkan solidaritas karena bagian- bagian dari masyarakat menjadi saling tergantung satu sama lain. Ada dua tipe utama
solidaritas menurut Durkheim, yaitu solidaritas mekanis dan organis.
5. Max Weber 1864 - 1920
Max Weber berpendapat bahwa metode-metode yang digunakan dalam ilmu- ilmu alam tidak dapat diterapkan begitu saja pada masalahmasalah yang dikaji dalam
ilmu-ilmu sosial. Menurut beliau, karena para ilmuwan sosial mempelajari dunia sosial di mana mereka hidup, tentu ada hal-hal yang subjektif dalam penelitian
mereka. Oleh karena itu, sosiologi seharusnya ”bebas - nilai” value free, tidak boleh terdapat bias yang mempengaruhi penelitian dan hasil-hasilnya. Ia menyebutkan
bahwa sosiologi ialah ilmu yang berupaya memahami tindakan social. Konflik merupakan unsur dasar kehidupan manusia dan tidak dapat dilenyapkan dari
kehidupan budaya. Manusia dapat mengubah sarana, objek, asas-asas, atau pendukung-pendukungnya, tetapi tidak dapat membuang konflik itu sendiri. Konflik
terletak pada dasar integrasi sosial maupun perubahan sosial. Hal ini terlihat paling nyata dalam politik dan dalam persaingan ekonomi. Max Weber adalah seorang
ilmuwan yang produktif dan berhasil menulis sejumlah buku. Salah satu bukunya yang terkenal adalah The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism.