UsahaPekerjaan sebelum Menjadi PKL
5.3.1. UsahaPekerjaan sebelum Menjadi PKL
Usaha PKL menjadi alternatif bagi mereka yang tidak mendapatkan posisi pekerjaan di sektor formal. PKL sebagai bagian dari sektor informal muncul ke permukaan karena sektor formal tidak memberikan ruang lingkup yang cukup sehingga kegiatan ekonomi berlangsung di luar sektor yang terorganisir. Hasil analisis usaha responden sebelum menjadi PKL disajikan pada Tabel 67. Tabel 67. Usaha Sebelum menjadi PKL B1 No. Usaha sebelum PKL Jumlah Persen 1. Tidak punya usaha 46 38,33 2. Karyawan swasta 25 20,83 3. Pedagang kios pasar 7 5,83 4. Usaha di rumah 12 10,00 5. Lainnya kuli, asongan, sayur 30 25,00 Total 120 100,00 Sumber : Data primer 2011 diolah Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas responden 38,33 menyatakan tidak mempunyai usaha sebelum menjadi PKL. Hasil analisis ini sejalan dengan pandangan Bromley dalam Manning dan Effendi, 1996 yang menyatakan bahwa usaha PKL merupakan jenis pekerjaan yang penting dan relatif khas dalam sektor informal di kota. Kekhususan tersebut dikarenakan usaha ini relatif paling mudah dimasuki. Hasil analisis juga menunjukkan meski masih dikategorikan PKL, banyak responden memiliki usaha lain 25,00 berganti usaha ke tiga tipologi yang digunakan dalam analisis penelitian ini yang mungkin lebih menguntungkan dari sisi pendapatannya. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebenarnya PKL sudah memiliki jiwa kewirausahaan sehingga sangat paham akan usahanya, jika dirasakan kurang menguntungkan akan berganti ke usaha PKL lain. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa sebanyak 20,83 responden sebelumnya bekerja di sektor formal karyawan swasta. Perpindahan menjadi PKL disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja PHK yang terjadi secara masif selama krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997 dan 1998. Alasan lain terkait dengan rendahnya upah bagi pekerja kelas buruh di Indonesia. Upah 140 minimum regional untuk kota Bogor pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 1.172.060,-. Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan Upah Minimum Regional dan Upah Minimum Propinsi tetapi dirasakan masih kurang mencukupi tuntutan kebutuhan ekonomi yang terus meningkat. Sebanyak 10 responden memiliki usaha di rumah sebelum menjadi PKL. Karakteristik usaha di rumah sangat berbeda dengan usaha PKL yang langsung berhubungan dengan konsumen meski dari sisi tempat usaha lebih ada jaminan. Sebanyak 5,83 responden menyatakan bekerja sebagai pedagang kios pasar sebelum menjadi PKL. Mereka menjadi PKL disebabkan oleh: Pertama, terjadi kebakaran Pasar Anyar sehingga banyak pedagang kios pasar yang kehilangan tempat usaha. Kedua, meningkatnya biaya sewa kios pasar resmi sehingga mereka tidak mampu menutup biaya sewa untuk usahanya. Ketiga, semakin longgarnya penertiban kawasan PKL yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor.5.3.2. Motivasi Menjadi PKL B2
Parts
» Pembangunan Ekonomi Konsep Pembangunaan dan Ekonomi
» Ekonomi Wilayah Pembangunan Ekonomi Wilayah
» Teori Lokasi Industri Christaller
» Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM
» Usaha Produktif Pengertian dan Definisi Sektor Informal
» Regulasi Pajak Instrumen Kebijakan Publik di Daerah
» Pajak Rokok PBB Perdesaan dan Perkotaan
» Retribusi Pelayanan Pendidikan Retribusi Izin Usaha Perikanan
» Pemberdayaan Masyarakat TINJAUAN PUSTAKA
» Lingkungan Eksternal dan Internal
» Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
» Novelty Kebaruan TINJAUAN PUSTAKA
» Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN
» Variabel-variabel dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan PKL :
» 3. 5. Metode Analisis Data Analisis Persentase Analisis AHP SWOT
» Definisi Operasional METODE PENELITIAN
» Keterbatasan Penelitian METODE PENELITIAN
» Kondisi dan Potensi KONDISI UMUM KOTA BOGOR
» Sejarah Kota Bogor Pemerintahan
» Penduduk Dan Ketenagakerjaan KONDISI UMUM KOTA BOGOR
» Pendidikan, Kesehatan Keluarga Berencana Dan Agama Pertanian
» Perindustrian, Pertambangan dan Energi
» Perdagangan Transportasi, Komunikasi, dan Pariwisata
» Keuangan dan Harga KONDISI UMUM KOTA BOGOR
» Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk
» Pendapatan Regional KONDISI UMUM KOTA BOGOR
» Distribusi Sampel dan Tipologi PKL
» Status Perkawinan Tingkat Pendidikan A6
» Asal Responden A7 Suku Bangsa A8
» Status dalam Keluarga A9 Tanggungan dalam Keluarga A10
» Pendidikan Tertinggi dalam Keluarga A12 Kondisi Kesehatan A13
» UsahaPekerjaan sebelum Menjadi PKL
» Motivasi Menjadi PKL B2 Lama Menjadi PKL B3
» Keberadaan Usaha di Tempat Lain B4 Pemilihan Lokasi B5
» Jenis Barang Dagangan B6 Jenis Sarana Usaha yang Digunakan B8
» Pola Penyebaran PKL B9 Waktu Operasi PKL B10
» Lama Waktu Operasi C2 Tempat Usaha B12
» Luas Tempat Usaha B13 Penilaian terhadap Kondisi Kebersihan B14
» Keberadaan Usaha di Tempat Lain Registrasi PKL B18
» Pekerja dan Kompensasi KARAKTERISTIK DAN PERMASALAHAN PEDAGANG KAKI LIMA
» Modal Awal Aspek Keuangan dan Lain-Lain
» Sewa Lapak Aspek Keuangan dan Lain-Lain
» Fluktuasi Usaha Pengeluaran Aspek Keuangan dan Lain-Lain
» Permasalahan dan Prospek KARAKTERISTIK DAN PERMASALAHAN PEDAGANG KAKI LIMA
» Persepsi PKL terhadap Penataan
» Persepsi Pesaing, Pemasok, dan Masyarakat terhadap Keberadaan PKL
» Kontribusi PKL terhadap Ekonomi Wilayah
» Peluang Kerja dan Lapangan Kerja Mata Pencaharian bagi Keluarga Batih
» Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan PKL
» Keterkaitan ke Belakang Backward dan ke Depan Forward dari PKL
» Peraturan Daerah Pengelolaan PKL
» Pihak-pihak yang Terkait ANALISIS KEBIJAKAN PENGELOLAAN PEDAGANG KAKI LIMA
» Implementasi Perda PKL di Bogor
» Peluang Opportunity STRATEGI PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN
» Kekuatan Strength STRATEGI PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN
» Kelemahan Weakness STRATEGI PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN
» Strategi Prioritas Strategi Penataan dan Pemberdayaan PKL
» Alternatif Strategi Lainnya Strategi Penataan dan Pemberdayaan PKL
» Usulan Penataan dan Relokasi PKL
» Langkah-langkah Strategis STRATEGI PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN
» Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
» PAJAK DAN RETRIBUSI HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN
» PERAN SERTA MASYARAKAT KETENTUAN PIDANA SANKSI ADMINISTRASI
Show more