2.3 Pengertian Kesalahan
Dalam upaya mendapatkan hasil yang baik dan sempurna dalam penelitian pemahaman tentang judul sangat diperlukan sebagai landasan berpijak dalam penelitian ini. Sebelum
membahas lebih lanjut, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu defenisi analisis kesalahan. Menurut Ellis 1986 : 296 Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang bisa
digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut,
pengidentifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian
taraf keseriusan kesalahan itu.
Dalam kaitannya dengan analisis kesalahan Corder 1971 mengatakan perlu diadakan pembedaan antara lapza yaitu kesalahan atau penyimpangan yang terdapat dalam kalimat yang
merupakan akibat dari pembatasan-pembatasan pemrosesan ketimbang kurangnya kompetensi dengan errors yaitu kesalahan atau penyimpangan yang terdapat dalam kalimat yang merupakan
akibat kurangnya kompetensi. Beliau juga mengutarakan bahwa kalimat-kalimat dapat berupa
Universitas Sumatera Utara
covertly idiosyncratic yaitu yang mempunyai cacat yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa sasaran, dan covertly idiosyncratic yaitu yang secara sepintas merupakan baik, tetapi
bila konteks pemakaiannya diuji dan diteliti ternyata tidak gramatis. Kesalahan yang menimbulkan salah interpretasi atau menimbulkan makna yang berbeda
atau tidak menimbulkan sama sekali dikatakan kesalahan global, sedangkan yang terjadi pada butir-butir bahasa yang tidak menimbulkan kekacauan interpretasi dikatakan kesalahan local.
Parera, 1997:145.
2.4 Pengertian Kemampuan Ability
Menurut Chaplin 1997 :34 “ability kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan merupakan tenaga daya kekuatan untuk melakukan perbuatan”. “Kemampuan
bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek”. Robins 2000 : 46.
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan ability adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir
atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya.
Lebih lanjut Robins 2000: 46 menyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu :
1. Kemampuan Intelektual Intelectual ability : merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara mental.
2. Kemampuan Fisik Phisycal ability : Merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina kekuatan karakteristik fisik.
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang menggunakan alam fikir yang didasarkan pada ilmu pengetahuan seseorang dalam menjalankan aktifitas atau kegiatan.
Pekerjaan yang banyak menggunakan aktifitas berfikir ini biasanya dilakukan oleh peneliti atau yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.
Sedangkan kemampuan fisik adalah kemampuan yang lebih dominan menggunakan kekuatan tenagaotot dalam mengerjakan suatu aktifitas, bility dipakai untuk acuan penelitian ini
agar di ketahui kemampuan mahasiswa dan dapat di teliti bagai mana kesalahany. Biasanya
Universitas Sumatera Utara
orang yang mengerjakan aktifitas dengan mengutamakan kekuatan fisik adalah pekerja bangunan atau yang memiliki tingkat pendidikan rendah.
2.5 Kajian Terdahulu