Pendapat lain menjelaskan Raih
ā
ni dengan kata Rayhan yang berarti harum semerbak karena keindahan dan popularitasnya.
4.Khat Tawq
ī’
ﻊﻴﻗﻮﺗ ﻂﺧ
Tawqi’ artinya tanda tangan, karena para khalifah dan perdana menteri senantiasa menggunakan Tawqi’ untuk menandatangani perbagai naskah mereka. Diciptakan oleh
Yusuf al-Syajari w.210825M. Lalu berkembang di tangan Ahmad ibn Muhammad yang dikenal dengan
Ibnu Khazin w.1124 M sebagai murid generasi kedua Ibnu Bawab. Yang membedakan
ṡ
ulu
ṡ
dengan Tawqi ‟ adalah ukuran Tawqi’ yang selalu ditulis sangat
kecil. Bentuk yang menyerupai Tawqi’ adalah Tugra’ atau Tur’rah yang pada awalnya berfungsi sebagai cap dan lambang sultan-sultan Usmani dengan ukuran bervariasi.
5.Khat Riq’ah atau Ruq’ah’ ﺔﻌﻗﺭ ﻂﺧ
Riq’ah jamaknya Ruq’ah artinya lembaran daun kecil halus yang digunakan untuk menuliskhat tersebut. Gaya ini diciptakan oleh Al-Ahwal al-Muharrir yang diolahnya dari
Khat
ṡ
ulu
ṡ
. Sebagian sejarawan menamakan gaya ini dengan khat Tawqi’, namun yang lebih benar adalah bahwa Riq’ah pun diolah pula dari Tawqi’. Ukuran Riq’ah lebih kecil
dari Tawqi’ dan digunakan khusus untuk menyalin teks-teks kecil dan penyajian kisah.
6.Khat
ṡ
ulu
ṡ
ain ﻦﻴﺜﻠﺛ ﻂﺧ
Diciptakan oleh saudara Yusuf Al-Syajari bernama Ibrahim Al-Syajari w.20an H dizaman Bani Abbas. Ibrahim membuat kaedah
ṡ
ulu
ṡ
ain dari khat yang suda ada semenjak dahulu yaitu khat Jalil.
ṡ
ulu
ṡ
ain berarti dua pertiga karena ditulis dengan kalam yang ujung pelatukya dipotong seukuran dua pertiga lebar goresan
kalam. sedikit lebih kecil dari khat
ṭ
ūmār yang ditulis sangat besar.
7. Khat Musalsal ﻞﺴﻠﺴﻣ ﻂﺧ
Diciptakan oleh Al-Ahwal Al-Muharrir dari keluarga Barmak di zaman Bani Abbas. Sebagian huruf-huruf khat ini saling berhubungan, oleh karena itu beberapa
sejarawan modern menamakannya khat Mutarabit yang berarti saling ikat atau berikatan.
Universitas Sumatera Utara
8.Khat ṡulut
ṡ
Ᾱd
ī
ﻱﺩﺎﻋ ﺚﺘﻠﺛ ﻂﺧ
Pencipta khat ini adalah Ibrahim Al-Syajari diawal abad ke-3 H di zaman Bani Abbas.Dalam beberapa kamus bahasa Arab disebutkan, “anna Al-sulusiyya min Al-
khuttut huwa Al-galizal-huruf” sepertiga dari khat adalah huruf yang sulit.
9.Khat
ṡ
ulu
ṡ
J
ā
l
ī
ﻲﻠﺟ ﺚﻠﺛ ﻂﺧ
Jālī artinya wadih jelas. Kejelasan dalam hal ini terletak pada lebar anatomi hurufnya yang lebih dominan daripada jaraknya, dibandingkan dengan jarak yang lebih
dominan daripada lebar anatomi hurufnya dalam
ṡ
ulu
ṡ
Adi. Dengan demikian, dalam
ṡ
ulu
ṡ
Jali akan tampak dengan jelas komposisi huruf yang bertumpuk memadati ruang media yang ditulis. Khat ini banyak digunakan untuk menulis judul-judul dan media seni
yang permanen.
10.Khat ṡulu
ṡ
Mahb
ū
k ﻙﻮﺒﺤﻣ ﺚﻠﺛ ﻂﺧ
Mahb
ū
k artinya terstruktur atau tersusun rapi, yang diukur menurut keindahan pembagianhusn Al-tawzi
‟ dan aturan komposisi ihkam Al-tartib. Keindahan pembagian dicirikan dengantidak adanya kelompok huruf yang bertumpuk di satu tempat
sementara tempat lain terlalu kosong sehingga mendorong khat memperbanyak dan mengisinya dengan syakal dan hiasan untuk mencari keseimbangan. Sedangkan aturan
komposisi adalah ketepatan memposisikan kata, huruf, dan titik di tempat-tempat yang strategis.
11.Khat ṡulu
ṡ
Muta’assir bil Rasm ﻢﺳﺭ ﻞﺑ ﺮﺴﻌﺘﻣ ﺚﻠﺛ ﻂﺧ
Beberapa khattat atau kaligrafer berusaha menggubah aksara Arab kepada bentuk visual yang bisa berbicara biar lebih bervariasi sekaligus untuk menyeimbangkan antara
ketaatan terhadap ajaran agama dengan kesenangan menggambar, karena dalam Islam visualisasi makhluk hidup secara jelas berlawanan dengan semangat dakwah agama
tersebut untuk selalu menjaga ketauhidan dan menjauhi kesyirikan. Potensi huruf Arab yang sangat lentur dan mudah dibentuk mendorong para khattat menciptakan gambar-
Universitas Sumatera Utara
gambar simbol yang mengungkap kalimat-kalimat suci dan tauhid, sehingga kaligrafi diolah menjadi sarana menggambar yang terbebas dari visualisasi makhluk hidup secara
terang-terangan. Khat yang dipengaruhi gambar ini akhirnya diterima dan populer di kalangan seniman muslim. Banyak ragam dan variasi aliran khat ini, yang secara bebas
mengambil pola figural atau simbolik berupa gambar manusia, binatang, tumbuhan dan benda-benda.
12.Khat ṡulu
ṡ
Handas
ī
ﻲﺳ ﺪﻨﻫ ﺚﻠﺛ ﻂﺧ
Gaya ini merupakan ṡulu
ṡ
yang menyusun huruf dan kata secara geometris handasi dan indah berdasarkan rasa seni, sehingga menjadi dasar kekompakan, keserasian, dan penyatuan sebuahkarya.
13.Khat ṡulu
ṡ
Mutana
ẓ
ir ﺮﻅ ﺎﻨﺘﻣ ﺚﻠﺛ ﻂﺧ
Mutana
ẓ
ir artinya saling memantul. Dinamakan pula khat ṡulu
ṡ
Mir’ah cermin, dimana yang berada disamping kanan memantul ke samping kirinya, sehingga seolah
diantara dua sisi tersebut ada cermin. Khat ini dinamakan juga dengan gaya Ma’kus memantul, musanna AC-DC atau dua dimensi, dan Aynali saling tatap. Gaya ini
tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan muslim yang saling berbalas kebaikan dalam kehidupan sehari-hari seperti memberi salam dan menjawabnya.
2.1.3 Sejarah Perkembangan Khat Riq’ah