diaustralia malaksanakan perubahan ini beberapa masih menggunakan program pendidikan yang berorientasi pada rumah sakit. Kurikulum
pendidikan disusun oleh satf akademik berdasarkan pada keahlian dan pengalaman mereka di lapangan kebidanan.
Kekurangan pendidikan bidan di Australia sama dengan di Indonesia yaitu belum adanya persamaan dalam mengimplementasikan
kurikulum di setiap institusi, sehingga lulusan bidan mempunyai kompetensi yang berbeda-beda. Hal ini ditambah dengan kurangnya
kebijaksanaan formal dan tidak adanyan standart nasional menurut National Review of Nurse Education 1994, tidak ada direct entry.
d. Jepang
Pendidikan kebidanan di Jepang diawali dengan terbentuknya sekolah bidan pada tahun 1912 didirikan oleh Obgyn, dan baru
mendapatkan lisensi pada tahun 1974. Kemudian pada tahun 1899 lisensi dan peraturan-peraturan untuk seleksi baru terbentuk. Tahun
1987, pendidikan bidan mulai berkembang dan berada dibawah pengawasan obstretikian. Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan
bidan terdiri dari ilmu fisika, biologi,ilmu sosial, dan psikologi. Ternyata hasil yang diharapkan dari pendidikan bidan tidak
sesuai dengan harapan. Bidan-bidan tersebut banyak yang bersifat tidak ramah dan tidak banyak menolong persalinan dan
pelayanan kebidanan.Yang mengikuti pendidikan bidan yaitu para perawat yang masuk pendidikan saat umur 20 tahun. Pendidikan
berlangsung selama 3 tahun. Tingkat Degree di universitas terdiri dari 8-16 kredit, yaitu 15 jam teori, 30 jam lab, dan 45 jam praktik.
Pendidikan kebidanan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan obstetri dan neonatal, serta meningkatkan kebutuhan
masyarakat karena masih tingginya angka aborsi di Jepang. Masalah- masalah yang masih terdapat di Jepang antara klain masih kurangnya
tenaga bidan dan kualitas bidan yang masih belum memuaskan. Saat ini pendidikan bidan di Jepang bisa setelah lulus dari sekolah perawat atau
9
perguruan tinggi 2 tahun atau melalui program kebidanan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi 4 tahun.
e. Kanada
Kanada menerapkan program direct entry pendidikan kebidanan selama 3 tahun tanpa pemdidikan keperawatan. Model
pendidikan yang digunakan adalah pembelajaran teori dan magang. Pembelajaran teori dikelas difokuskan pada teori dasar yang akan
melahirkan bidan-bidan yang dapat mengartikulasi filosofinya sendiri dalam praktik, memanfaatkan penelitian dalam praktik dan berfikir
kritis pada saat parktik. Dilengkapi dengean belajar magang dimana mahasiswa bekerja dengan bimbingan dan pengawasan bidan yang
praktik dalam waktu cukup lama. Tidak seperti model magang tradisional dimana mahasiswa
bekerja denganlebih dari seorang bidan dengan berbagai macam model praktik. Mahasiswa tidak hanya mempelajari hal postif tapi juga harus
mengetahui hal negatif untuk dilakukan dimasa yang akan datang. Satu mahasiswa akan bekerja dengan satu bidan sehingga
mereka tidak dikacaukan dengan bermacam-macam model praktik dalam waktu yang lama. Bidan tersebut meberikan role model
partnership. Model ini terdiri dari hubungan antar wanita dengan mahasiswa bidan, mahasiswa bidan dengan bidan, guru bidan dengan
bidan, hubungan antara program kerja dengan profesi kebidanan serta program kebidanan dengan wanita.Pertnership ini menjaga agar
program pendidikan bidan tetap pada tujuan utama, yaitu mencetak bidan-bidan yang dapat bekerja mandiri sebagai pemberi asuhan
maternitas primer.
10
f. Inggris