Nilai EC Electrycal Conductivity Nilai Eh Potensial Reduksi

Tabel 10. Nilai pH pada Media IPB RI-1, IPB RI-2 dan Nutrient Broth Media Mikroba pH awal hari ke-0 pH akhir hari ke-15 Media IPB RI-1dengan aerasi Azospirillum 6,8 8,2 Bakteri Pelarut Fosfat 7,3 8,2 Media IPB RI-1 tanpa aerasi Azospirillum 7 7,9 Bakteri Pelarut Fosfat 7,1 8 Media IPB RI-2 dengan aerasi Azospirillum 5 6,6 Bakteri Pelarut Fosfat 5,3 6,6 Media IPB RI-2 tanpa aerasi Azospirillum 5,2 6,4 Bakteri Pelarut Fosfat 5,2 6,2 Media NB dengan aerasi Azospirillum 6,5 8,1 Bakteri Pelarut Fosfat 6,6 7,9 Media NB tanpa aerasi Azospirillum 6,5 8,1 Bakteri Pelarut Fosfat 6,7 8,1 Perubahan pH menunjukkan aktivitas mikroba yang terdapat pada media. Pada awal pengukuran, pH media IPB RI-1 dan media Nutrient Broth berada pada kondisi netral pH 6,5-7, sedangkan pH media IPB RI-2 lebih masam. Setelah hari ke 15,pH pada media semakin basa. Hal ini disebabkan oksigen sebagai akseptor elektron terkuat mengoksidasi bahan organik menjadi CO 2 . Mikroba aerob menggunakan oksigen dalam proses respirasi dan akan menghasilkan CO 2 . CO 2 yang terbebaskan bereaksi dengan air membentuk H 2 CO 3 dan karena bersifat asam lemah maka anionnya HCO 3- akan cenderung membentuk garam tak larut dengan Fe 3+ dan H + . Unsur-unsur yang dapat menjadi sumber kemasaman dapat menurun dan pH akan meningkat.

4.5.2. Nilai EC Electrycal Conductivity

EC menunjukkan kadar garam serta memberikan indikasi mengenai hara yang terkandung dalam larutan dinyatakan dalam µScm. Nilai EC pada media IPB RI-1, IPB RI-2 dan Nutrient Broth NB dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Nilai EC pada Media IPB RI-1, IPB RI-2 dan Nutrient Broth Media Mikroba EC awal hari ke-0 µScm EC akhir hari ke-15 µScm Media IPB RI-1dengan aerasi Azospirillum 3,49 2,63 Bakteri Pelarut Fosfat 3,72 2,83 Media IPB RI-1 tanpa aerasi Azospirillum 5,34 6,12 Bakteri Pelarut Fosfat 3,39 5,75 Media IPB RI-2 dengan aerasi Azospirillum 1138 1321 Bakteri Pelarut Fosfat 1110 1371 Media IPB RI-2 tanpa aerasi Azospirillum 1060 1294 Bakteri Pelarut Fosfat 1094 1331 Media NB dengan aerasi Azospirillum 309 1035 Bakteri Pelarut Fosfat 340 477 Media NB tanpa aerasi Azospirillum 449 570 Bakteri pelarut Fosfat 500 758 Perubahan nilai EC dalam larutan hara berbanding lurus dengan banyaknya unsur hara yang terkandung dalam larutan hara. Semakin banyak unsur hara yang terkandung dalam larutan maka semakin tinggi nilai EC. Hal ini mengindikasikan kemampuan larutan untuk menghantarkan ion listrik ke akar tanaman semakin tinggi. Media IPB RI-2 mempunyai nilai EC paling tinggi, ini menunjukkan bahwa dalam media IPB RI-2 terkandung banyak ion-ion. Akan tetapi Chalcedaas 1998 menambahkan bahwa konduktivitas mengukur jumlah total partikel bermuatan listrik dalam larutan, tetapi tidak membedakan antara satu ion dengan ion lain sehingga konduktivitas tidak dapat mendeteksi keseimbangan hara dalam suatu larutan.

4.5.3. Nilai Eh Potensial Reduksi

Nilai Eh menunjukkan keadaan oksidatif dan redukstif dari suatu larutan. Nilai Eh yang positif menunjukkan kondisi oksidatif, sebaliknya nilai Eh negatif menunjukkan kondisi reduktif Ponnamperuma, 1976. Nilai Eh pada media IPB RI-1, media IPB RI-2 dan media Nutrient Broth NB dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Nilai Eh pada Media IPB RI-1, IPB RI-2 dan Nutrient Broth Media Mikroba Eh awal hari ke-0 mV Eh akhir hari ke-15 mV Media IPB RI-1dengan aerasi Azospirillum -93,2 -114,1 Bakteri Pelarut Fosfat -91 -114,8 Media IPB RI-1 tanpa aerasi Azospirillum -76 -74 Bakteri Pelarut Fosfat -54,9 -99,5 Media IPB RI-2 dengan aerasi Azospirillum 10,2 -102,4 Bakteri Pelarut Fosfat 29,7 -112 Media IPB RI-2 tanpa aerasi Azospirillum -105 -160,1 Bakteri Pelarut Fosfat -100,5 -162,2 Media NB dengan aerasi Azospirillum 144 -107,3 Bakteri Pelarut Fosfat 152,3 -101,2 Media NB tanpa aerasi Azospirillum 165 -102,2 Bakteri pelarut Fosfat 145,8 -102,5 Kondisi media mikroba bersifat lebih reduktif karena mikroba didalamnya melepaskan elektron secara simultan melalui proses respirasi. Pada tabel dapat dilihat bahwa semakin lama waktu inkubasi maka nilai Eh semakin reduktif. Kecepatan penurunan nilai Eh masing-masing media berbeda-beda. Nilai Eh ini berpengaruh terhadap kehidupan mikroba, kondisi reduktif menggambarkan aktivitas bakteri rendah akibat oksigen yang berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan bakteri yang ada tidak bisa berkerja dengan optimal dalam mendekomposisi bahan-bahan organik. 4.6. Harga Bahan Media 4.6.1. Biaya Bahan Media IPB RI-1, IPB RI-2, dan