25.00 Sintasan dan Pertumbuhan Larva Udang Vaname yang Diberi Mannanoligosakarida (MOS) dengan Dosis Berbeda Melalui Artemia.

Kualitas Air Parameter kualitas air yang diamati yaitu suhu, salinitas, pH dan DO. Berikut ini merupakan kisaran nilai kualitas air selama pemeliharaan larva udang vaname Tabel 3. Tabel 3 Hasil pengukuran kualitas air selama pemeliharaan larva udang vaname Parameter Satuan Perlakuan SNI-01- 6144-2006 K A B C Suhu C 30-32 30-32 30-32 30-32 29-32 Salinitas gL 28-32 30-34 30-34 27-31 29-34 pH Unit 8,26-8,33 7,83-8,33 8,14-8,36 8,13-8,38 7,00-8,50 DO mgL 4,50-6,50 4,30-5,80 4,30-6,50 4,20-6,10 ≥5 Keterangan : K kontrol, tanpa prebiotik MOS, A prebiotik MOS 6 ppm, B prebiotik MOS 12 ppm, dan C prebiotik MOS 24 ppm Pembahasan Hasil pengamatan selama pemeliharaan menunjukkan bahwa sintasan larva udang vaname paling tinggi terdapat pada perlakuan A 92,67±12,70 , selanjutnya diikuti perlakuan C 73,33±7,57 , perlakuan B 66,67±5,03 dan perlakuan K 63,33±3,06 . Sintasan pada perlakuan A berbeda nyata P0,05 terhadap semua perlakuan. Nilai sintasan perlakuan A yang lebih tinggi dibandingkan kontrol diduga karena pengaruh penggunaan prebiotik MOS. Hal ini sesuai dengan penelitian Daniels et al. 2010 yang menunjukkan bahwa pemberian prebiotik MOS melalui pengkayaan artemia dapat meningkatkan sintasan larva lobster Eropa Homarus gammarus. Hasil tersebut juga telah dibuktikan terhadap hewan akuatik lain seperti pada udang Penaeus semisulcatus Genc et al. 2007, rainbow trout Oncorhynchus mykiss Staykov et al. 2007 dan cobia Rachycentron canadumlarvae Salze et al. 2008. Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran baik panjang maupun berat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor Fujaya 2004. Laju pertumbuhan harian larva udang vaname selama pemeliharaan berkisar antara 21,90 - 28,57 dengan nilai tertinggi adalah perlakuan B 28,57±2,98 . Laju pertumbuhan harian pada perlakuan B dan C menunjukkan hasil yang berbeda nyata P0,05 terhadap perlakuan kontrol. Pertumbuhan panjang mutlak berkisar antara 6,33mm - 9,67mm dengan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan C 9,67±0,58 mm. Nilai pertumbuhan panjang larva udang vaname pada perlakuan C menunjukkan hasil yang berbeda nyata P0,05 terhadap perlakuan kontrol. Pada Gambar 1, sintasan tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan perlakuan B dan perlakuan C dikarenakan jumlah individu pada perlakuan A lebih banyak sehingga terdapat persaingan makan yang menyebabkan pertumbuhan pada perlakuan A lebih rendah. Pemberian prebiotik MOS melalui pakan dapat meningkatkan panjang mikrovili usus pada udang Litopenaeus vannamei Zhang et al. 2012 dan ikan cobia Rachycentron canadumlarvae Salze et al. 2008. Menurut Dimitroglou et al. 2009 penambahan prebiotik MOS dapat meningkatkan panjang dan kepadatan mikrovili usus sehingga meningkatkan area penyerapan dan kemampuan penyerapan nutrisi pada usus serta mengatur bakteri pada usus terhadap ikan rainbow trout Oncorhynchus mykiss. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya sistem imun pada semua perlakuan tetapi sistem imun yang berlebihan juga dapat merugikan sehingga dapat menurunkan sintasan seperti terdapat pada perlakuan B dan C. Penambahan MOS juga secara signifikan meningkatkan bobot tubuh dan laju pertumbuhan harian pada juvenil lobster Panulirus ornatus Sang dan Fotedar 2010. Hasil perhitungan kelimpahan bakteri pada akhir pemeliharaan menunjukkan bahwa jumlah sel bakteri tertinggi terdapat pada perlakuan C yaitu sebesar 2,36x10 9 CFUlarva, selanjutnya diikuti oleh perlakuan B sebesar 2,00x10 9 CFUlarva, perlakuan A sebesar 1,56x10 9 CFUlarva dan jumlah sel bakteri terendah pada perlakuan K sebesar 6,00x10 7 CFUlarva. Kelimpahan bakteri pada stadia postlarva udang sebesar 10 8 CFUg Pangastuti 2008. Menurut Andrews et al. 2009 efek positif MOS yang diekstrak dari dinding sel yeast, dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri lactic acid pada usus. Penambahan prebiotik mengakibatkan meningkatnya jumlah sel bakteri pada saluran pencernaan sehingga diduga dapat menstimulir pertumbuhan bakteri. Hasil yang didapatkan oleh Daniels et al. 2010 menunjukkan bahwa penambahan prebiotik MOS pada larva lobster Eropa Homarus gammarus menunjukkan bahwa populasi bakteri gastrointestinal GI yang lebih stabil dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemberian MOS. Selama masa pemeliharaan, kualitas air di semua perlakuan secara umum masih berada pada kisaran optimal untuk menunjang kebutuhan hidup dan pertumbuhan larva udang vaname SNI-01-6144-2006. Hal tersebut dapat diasumsikan bahwa perbedaan sintasan, laju pertumbuhan harian dan pertambahan panjang larva udang vaname tidak disebabkan oleh kualitas air. KESIMPULAN Pemberian mannanoligosakarida MOS melalui pengkayaan artemia dapat meningkatkan sintasan pada larva udang vaname. Pemberian mannanoligosakarida MOS dengan dosis 6 ppm perlakuan A menghasilkan nilai sintasan tertinggi 92,67±12,70 dan pertumbuhan yang tidak berbeda dibanding perlakuan lain dan kontrol. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai dosis optimal terhadap larva udang vaname pada skala semi lapang di hatchery. DAFTAR PUSTAKA Aktas M, Ciger O, Genc E, Genc MA, Cavdar N. 2014. Effect of mannan oligosaccharide and serotonin on molting, growth, body composition and hepatopancreas histology of white leg shrimp Litopenaeus vannamei. Tuskish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences. 14: 205-211. Andrews SR, Sahu NP, Pal AK, Kumar S. 2009. Haematological modulation and growth of Labeo rohita fingerlings: effect of dietary mannan