25.08 Keanekaragaman Jenis Vektor Malaria (Anopheles Spp.) Dan Karakteristik Habitat Larva Di Desa Tunggulo Kabupaten Gorontalo
32 Tabel 7 Rataan kepadatan Anopheles spp. nyamukorangmalam yang
tertangkap dengan umpan orang per malam di dalam dan luar rumah bulanan di Desa Tunggulo bulan April-Juni 2015
Spesies Anopheles
Bulan Penangkapan Rataan MBR
Total Rataan
MBR
April Mei
Juni UOD
UOL UOD UOL UOD UOL
UOD UOL
An. vagus 0.00
0.92 0.25
1.67 0.17
1.67 0.14
1.42 0.78
An. tesselatus 0.00
1.00 0.30
1.75 0.92
1.08 0.42
1.28 0.85
An. indefinitus 0.00
0.00 0.00
0.17 0.00
0.25 0.00
0.14 0.07
An. barbirostris 0.00
0.00 0.00
0.00 0.17
0.08 0.06
0.03 0.04
Keterangan : Keterangan : UOD = umpan orang dalam rumah, UOL = umpan orang luar rumah, MBR= Man Biting Rate
Kepadatan nyamuk An. tesselatus di luar rumah 1.28 nyamuk per orang per malam, sedangkan di dalam rumah sebesar 0.42 nyamuk per orang per
malam. Berdasarkan rataan nilai MBR kedua spesies tersebut menunjukkan bahwa nyamuk An. vagus dan An. tesselatus di Desa Tunggulo cenderung lebih
bersifat eksofagik. Perilaku Anopheles spp. di beberapa daerah di antaranya di Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, nyamuk An. vagus mengisap darah
manusia sepanjang malam di dalam rumah lebih kecil 30.44 dibandingkan dengan di luar rumah 60.56 sehingga di kelompokkan kedalam eksofagik
Munif et al. 2008. Syafrudin et al. 2010 menyatakan nyamuk An. vagus di Purworejo cenderung bersifat eksofagik. Hassan et al. 2001 melaporkan hasil
penelitiannya pada bulan November sampai Desember di Kampung Bongor Malaysia, dari sembilan jenis nyamuk Anopheles spp. yang tertangkap, nyamuk
An. tesselatus dan An. vagus juga bersifat eksofagik.
Hubungan MBR dengan Index Curah Hujan
Nyamuk Anopheles spp. yang tertangkap di Desa Tunggulo Kecamatan Limboto Barat sejak awal bulan April sampai akhir bulan Juni 2015 menunjukkan
fluktuasi yang bervariasi untuk masing-masing spesies. Indeks curah hujan sangat mempengaruhi keberadaan tempat perkembangbiakan larva nyamuk Anopheles
spp.
Hubungan kepadatan nyamuk Anopheles spp. dengan indeks curah hujan di Desa Tunggulo Kecamatan Limboto Barat disajikan pada Gambar 16. Nyamuk
Anopheles spp. yang tertangkap mulai awal bulan April sampai akhir Juni menunjukkan fluktuasi kepadatan yang bervariasi pada masing-masing spesies.
Secara umum kondisi curah hujan di Desa Tunggulo berbanding lurus dengan kepadatan nyamuk Anopheles spp., artinya jika curah hujan tinggi maka
kepadatan nyamuk cenderung meningkat. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa adanya korelasi yang sedang kearah positif R = 0.48 dan hubungan tidak nyata
antara indeks curah hujan dengan kepadatan nyamuk An. vagus p = 0.12 0.05.