4
a. Bahan baku mudah didapat harga yang relatif murah.
b. Seledri, wotel, dan ubi ungu mengandung vitamin A yang lebih banyak
sehingga baik untuk kesehatan mata. c.
Seledri, wotel, dan ubi ungu memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. d.
Sate mie pelangi merupakan sumber vitamin A dengan kandungan β-karoten yang sangat tinggi.
e. Sate mie pelangi memiliki kandungan lemak yang lebih rendeh di
bandingkan dengan mie yang lainmie rebus atau mie goreng.
3. Keterkaitan dengan Produk Lain Termasuk Perolehan Bahan Baku
Perolehan bahan sate mie pelangi sangat mudah didapat.Karena banyak penjual di pasar atau warung yang menjual Seledri, wotel, dan ubi ungu dan petani lokal
membudidayakan wortel dan ubi ungu yaitu di Sragen. Hal tersebut berdasarkan lokasinya dekat dengan tempat produksi tempat usaha, harganyapun relatif murah.
Sehingga ketersediaan bahan baku yang memadai dapat menjamin kelangsungan usaha pembuatan sate mie pelangi.
4. Peluang Usaha
Sate mie pelangi mempunyai prospek usaha yang menjamin karena di Sragen belum pernah ada yang mencoba mengembangkan kedai makan sate mie pelangi yang
menyajikan beberapa rasa dan warna mie yang unik oleh karena itu peluang pasarnya masih cukup tinggi.
5. Media Promosi yang Digunakan
Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk ini, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat dan menjadi
pilihan masyarakat. Media ini berupa, pamflet, spanduk, leaflet serta untuk pertama kali penjualan akan dijual dengan setengah harga.
5
Strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha warung makan sate mie pelangi:
a. Kebijakan Produk Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Jenis produk ini
berupa mie warna yang terbuat dari bahan dasar seledri, wortel, dan ubi ungu yang di sate. Tidak hanya menyediakan penyajian di makan tempat tepi di
bungkus juga. b. Kebijakan Harga
Harga yang diberikan kepada konsumen yaitu sebesar Rp 7756,67 seporsinya. 1 porsi = 5 tusuk sate mie.
c. Kebijakan Promosi Untuk meningkatkan hasil penjualan sate mie pelangi perlu dilakukan
promosi. Bentuk promosi ini diantaranya yaitu pemasangan pamflet, spanduk, penyebaran leaflet, serta untuk promosi awal, produk ini akan dijual dengan
setengah harga. d. Kebijakan Distribusi
Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan kerjasama dengan mitra distribusi pedagang kedai-kedai di kawasan Alun-alun Sragen.
6
Produksi 1 bulan
= 600 porsi 1 porsi 5 tusuk
Biaya produksi per bulan =
Tabel 1. Biaya Bahan Habis Pakai No
Uraian Total
1 Seledri 30kg 4.000,00
Rp. 120.000,00 2
Wortel 30kg 7.000,00 Rp. 210.000,00
3 Ubi ungu 30kg10.000,00
Rp. 300.000,00 4
Minyak goreng 10 liter 12.500,00 Rp. 125.000,00
5 Tepung kanji 100kg 7000,00
Rp. 700.000,00 6
Bawang merah 10kg20.000,00 Rp. 200.000,00
7 Garam 100 bungkus1.000,00
Rp.100.000,00 8
Gas 3 kg 15 buah25.000,00 Rp. 375.000,00
9 Bawang putih 30kg8.500,00
Rp. 255.000.,00 10
Penyedap rasa 200 bungkus2.000,00 Rp. 400.000,00
11 Saos sambal 50 botol5.000,00
Rp. 250.000,00 12
Telur 30 kg16.500,00 Rp. 495.000,00
13 Plastik 10 pack5000,00
Rp. 50.000,00
Total Rp. 3.580.000,00
Keuntungan tiap bulan 30
30 x 3.580.000,00 = Rp. 1.074.000,00
Harga Jual Per Bulan
Biaya Produksi = Rp. 3.580.000,00
Keuntungan = Rp. 1.074.000,00+
Rp. 4.654.000,00
Harga Jual Per Porsi dalam 1 bulan
1.074.000 : 600 = Rp. 7756,67
7
BAB III METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Pelaksanaan program usaha sate mie pelangi ini terdiri atas dua proses yaitu pembuatan sari seledri, wortel,dan ubi ungu dan pembuatan mie pelangi. Proses
pembuatan sari seledri, wortel,dan ubi ungu terdiri dari dua tahap yaitu persiapan alat dan bahan, pembuatan sari seledri, wortel,dan ubi ungu. Sedangkan pembuatan sate mie
pelangi terdiri dari empat tahap, yaitu persiapan alat dan bahan, pembuatan mie pelangi, penyajian produk dan pemasaran.
1. Proses Pembuatan sari seledri, wortel, dan ubi ungu.