Tanaman Kenaf Hisbiscus cannabinus L.

b. Aditif, aditif yang banyak digunakan yaitu lilin untuk menghasilkan papan yang tahan terhadap penyerapan air atau fire retardant. c. Particle alignment, dua rasio yang harus dimengerti ketika dipertimbangkan orientasi yaitu slenderness ratio yang merupakan rasio panjang terhadap tebal dan aspect ratio yaitu rasio panjang terhadap lebar. d. Homogenitas partikel, semakin homogen ukuran partikel yang digunakan, sifat-sifat papan partikel yang dihaslkan semakin baik. Kualitas papan komposit dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis kayu, bentuk partikel, kerapatan papan, jenis dan kadar serta distribusi perekat, kondisi pengempaan suhu, tekanan dan waktu, kadar air adonan, kontruksi papan, particle alignment, dan kadar air partikel Haygreen dan Bowyer 1982. Selain daripada itu, kualitas papan komposit dipengaruhi oleh kadar perekat. Semakin tinggi kadar perekat maka kualitas papan komposit yang dihasilkan semakin baik, akan tetapi karena pertimbangan biaya produksi kadar perekat yang biasanya digunakan dalam industri papan komposit tidak lebih dari 12 Massijaya 1997.

B. Tanaman Kenaf Hisbiscus cannabinus L.

Kenaf Hibiscus Cannabinus L. merupakan tanaman semusim yang dalam sistematika tumbuhan digolongkan dalam famili Malvaceae. Famili Malvaceae terdiri atas sejumlah besar tanaman penghasil serat, baik yang telah bernilai komersil maupun yang baru diketahui memiliki potensi untuk dikembangkan Kirby 1963. Di belahan dunia lain, kenaf memiliki banyak nama diantaranya Deccan hemp, Bimliapatan jute, Mesta, dan Guinea hemp. Di India, kenaf telah dikembangkan sejak berabad-abad lampau sebagai tanaman serat. Tanaman tersebut dijumpai tumbuh liar di Afrika, dari Mesir hingga daerah khatulistiwa dan sekarang telah dikembangkan dalam skala besar terutama di selatan Afrika, Rusia, Amerika Serikat, Kuba, beberapa bagian Amerika Selatan dan Asia Timur Cobley 1970. Menurut Dempsey 1962, kenaf termasuk tanaman yang memiliki daerah penyebaran yang cukup luas mulai 30 º LS hingga 48º LU dengan kelembaban relatif 68-82. Temperatur selama pertumbuhan kenaf 22,6-33,0 o C dengan curah hujan 10 sampai 329 mm perminggu. Gambar 1. Tempat tumbuh tanaman kenaf Kenaf dibiakkan menggunakan benih. Balittas 2000 menyebutkan bahwa benih kenaf harus berasal dari tanaman penghasil benih. Benihnya kemudian ditanam sebagai tanaman penghasil serat. a b c Gambar 2. Tanaman kenaf Hibiscus cannabinus L. a Tegakan kenaf b Bunga kenaf c Serat dan core kenaf Pada keadaan normal, pertumbuhan optimal kenaf berkisar pada umur 60- 98 hari. Tanaman kenaf ada yang bercabang sangat banyak, banyak, sedikit, dan ada juga yang tidak bercabang. Menurut Berger 1969 batang kenaf dalam kondisi normal dapat mencapai tinggi 2,4-3,8 meter. Dempsey 1963 menyebutkan bahwa kenaf dapat tumbuh hampir pada semua tipe tanah, tetapi yang ideal untuk kenaf yaitu tanah lempung berpasir atau lempung liat berpasir dengan drainase yang baik. Sebagai petunjuk, bila tanah cocok untuk tanaman jagung berarti juga cocok untuk kenaf. Kisaran pH cukup luas yaitu 4,5-6,5 sehingga kenaf dapat tumbuh dengan baik di tanah yang agak masam. Liu 2004 menyebutkan bahwa serat kenaf terdiri atas serat bagian luar yang terdapat pada kulit sebesar 35 berat kering tangkai dan serat bagian dalam yang terdapat pada core sebesar 65 berat kering tangkai. Serat kulit kenaf banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku karung, tali, permadani, dan kerajinan tangan. Sedangkan serat core kenaf digunakan sebagai bahan baku papan partikel, penyerap minyak, karung dan pakan ternak. Kulit kenaf memiliki ekstraktif air panas ganda dan hanya berisi setengah lignin core kenaf. Core kenaf berisi dari hemiselulosa dalam jumlah besar dimana sebagian besar hemiselulosa tersebut terdiri dari xylan J Wood Sci 2001. Komposisi kimia kulit kenaf dan core kenaf dapat dilihat pada tabel 1. Tanaman kenaf tergolong tanaman hari pendek. Bila tanaman tersebut ditanam pada bulan-bulan dengan fotoperiode yang pendek, maka tanaman akan cepat berbunga, batang pendek, dan produktivitas seratnya rendah. Agar tanaman berbatang tinggi 2,5 dan berdiameter optimal 1,5 cm, maka pada vegetatif harus mendapat penyinaran yang panjang Balittas 2000. Tabel 1. Komposisi kimia kulit dan core kenaf Komposisi kimia bahan baku kering oven kulit core Holoselulosa 79.6 77.6 α-selulosa 69.8 45.3 Lignin 9.2 19.0 Abu 1.1 1.4 Ekstraktif alkohol benzene 3.4 3.0 Ekstraktif air panas 15.9 7.5 Sumber: J Wood Sci 2001 Areal penanaman kenaf di Indonesia tersebar di Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, dan Kalimantan Selatan. Produktivitas serat kenaf Indonesia masih rendah, tetapi bila dibandingkan dengan produktivitas dari lima negara produsen serat karung yaitu Bangladesh, India, Cina, Nepal, dan Thailand ternyata Indonesia tidak kalah, kecuali dengan Cina. Cina mempunyai produktivitas tertinggi diantara kelima negara tersebut Balittas 2000.

C. Perekat Urea Formaldehyde