2. Sifat-sifat Papan Partikel
a. Kerapatan papan partikel Kerapatan adalah suatu ukuran kekompakan suatu partikel dalam
lembaran. Nilainya sangat tergantung pada kerapatan kayu asal yang digunakan dan besarnya tekanan kempa yang diberikan selama proses
pembuatan lembaran. Makin tinggi kerapatan papan pertikel yang akan dibuat akan semakin besar tekanan yang digunakan pada saat
pengempaan Haygreen dan Bowyer 1996. b. Kadar air papan partikel
Kadar air papan partikel tergantung pada kondisi udara disekelilingnya, karena papan partikel ini terdiri atas bahan-bahan yang
mengandung lignoselulosa sehingga bersifat higroskopis. Kadar air papan partikel akan semakin rendah dengan semakin banyaknya perekat
yang digunakan, karena kontak antara partikel akan semakin rapat sehingga air akan sulit untuk masuk diantara partikel kayu Widarmana
1977. Sutigno 1994 menyatakan bahwa kadar air papan partikel ditetapkan dengan cara yang sama pada semua standar, yaitu metode
oven metode pengurangan berat. Walaupun persyaratan kadar air tidak selalu sama pada setiap standar, perbedaannya tidak besar kurang dari
5. c. Penyerapan air
Papan partikel sangat mudah menyerap air pada arah tebal terutama dalam keadaan basah dan suhu udara lembab Widarmana 1997.
Johnson dan Halligan dalam Djalal 1981 menyebutkan bahwa disamping desorpsi bahan baku dan ketahanan perekat terhadap air,
faktor yang mempengaruhi papan partikel terhadap penyerapan air adalah 1. Volume ruang kosong yang dapat menampung air diantara
partikel, 2. Adanya saluran kapiler yang menghubungkan ruang satu dengan ruang kosong yang lain, 3. Luas permukaan partikel yang tidak
dapat ditutupi oleh perekat dan 4. Dalamnya penetrasi perekat terhadap partikel.
d. Pengembangan tebal Salah satu kelemahan papan partikel adalah besarnya tingkat
pengembangan dimensi tebal. Kelemahan ini dapat diperkecil dengan penambahan wax ke dalam adonan sebesar 0,25-1 berdasarkan berat
kering partikel. Penambahan wax sebesar 1 atau lebih akan mempengaruhi sifat kekuatan produk yang dihasilkan Maloney 1993.
Halligan 1970 dalam Rosid 1995, menyebutkan faktor terpenting yang mempengaruhi pengembangan tebal papan partikel adalah
kerapatan kayu pembentuknya. Papan partikel yang dibuat dari kayu dengan kerapatan rendah akan mengalami pengempaan yang lebih besar
pada saat pembebanan sehingga bila direndam dalam air akan terjadi pembebasan tekanan yang lebih besar yang mengakibatkan
pengembangan tebal menjadi lebih tinggi. e. Keteguhan rekat
Haygreen dan Bowyer 1989, menyatakan bahwa keteguhan rekat merupakan keteguhan tarik tegak lurus permukaan panil. Sifat ini
merupakan ukuran terbaik tentang kualitas pembuatan papan partikel karena menunjukkan kekuatan ikatan antar partikel. Sifat keteguhan
internal akan semakin sempurna dengan bertambahnya jumlah perekat yang digunakan dalam proses pembuatan papan partikel.
f. Modulus of Rupture dan Modulus of Elasticity Sifat yang dimaksud adalah tingkat keteguhan papan partikel dalam
menerima beban tegak lurus terhadap permukaan papan partikel. Semakin tinggi kerapatan papan partikel penyusunnya maka akan
semakin tinggi sifat keteguhan dari papan partikel yang dihasilkan Haygreen dan Bowyer 1989.
Lebih lanjut, Maloney 1993 menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi sifat papan partikel, antara lain:
a. Binder, resin yang digunakan dalam komposisi papan adalah Urea Formaldehyde
UF dan Phenol Formaldehyde PF. PF cocok digunakan pada produk tipe eksterior, sedangkan UF disukai karena
murah, mudah penggunaannya dan cepat mengeras ketika dikempa.
b. Aditif, aditif yang banyak digunakan yaitu lilin untuk menghasilkan papan yang tahan terhadap penyerapan air atau fire retardant.
c. Particle alignment, dua rasio yang harus dimengerti ketika dipertimbangkan orientasi yaitu slenderness ratio yang merupakan rasio
panjang terhadap tebal dan aspect ratio yaitu rasio panjang terhadap lebar.
d. Homogenitas partikel, semakin homogen ukuran partikel yang digunakan, sifat-sifat papan partikel yang dihaslkan semakin baik.
Kualitas papan komposit dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis kayu, bentuk partikel, kerapatan papan, jenis dan kadar serta distribusi
perekat, kondisi pengempaan suhu, tekanan dan waktu, kadar air adonan, kontruksi papan, particle alignment, dan kadar air partikel Haygreen dan
Bowyer 1982. Selain daripada itu, kualitas papan komposit dipengaruhi oleh kadar
perekat. Semakin tinggi kadar perekat maka kualitas papan komposit yang dihasilkan semakin baik, akan tetapi karena pertimbangan biaya produksi
kadar perekat yang biasanya digunakan dalam industri papan komposit tidak lebih dari 12 Massijaya 1997.
B. Tanaman Kenaf Hisbiscus cannabinus L.