23
c Perunutan sampel DNA dengan kit perunutan DNA, menggunakan mesin perunut DNA automatis Bio Trace model 3100 USA.
b.8 Analisis Data Keragaman Genetik
a Sisi homolog dari runutan-runutan basa nukleotida maupun runutan asam amino gen sitokrom b DNA mitokondria ikan lais yang diperoleh, kemudian
disejajarkan multiple allignment yang dibandingkan dengan runutan-runutan gen sitokrom b Kryptopterus dan Ompok dari data GenBank baik yang utuh
maupun parsial Lampiran 14. Runutan asam amino diterjemahkan mengikuti kode genetik DNA mitokondria untuk vertebrata Lampiran 15.
b Analisis keragaman genetik yang meliputi penanda genetik dan hubungan kekerabatan ikan lais berdasarkan runutan nukleotida dan asam amino,
dilakukan menggunakan program MEGA versi 4,0 Tamura et al. 2007 dengan metode bootstrapped Neighbor Joining dengan 1000 kali pengulangan.
c. Penelitian Biologi Reproduksi
Penelitian aspek biologi reproduksi dilakukan terhadap ikan lais O. hypophthalmus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji aspek biologi
reproduksi ikan lais yang meliputi perkembangan gonad secara morfologis dan histologis, ukuran ikan matang gonad, musim pemijahan, lokasi pemijahan, pola
pemijahan dan keterkaitan kondisi lingkungan terhadap reproduksi. Khusus untuk pemeriksaan diameter telur dan fekunditas dilakukan terhadap ikan lais betina yang
matang gonad.
c.1 Perkembangan Gonad
Perkembangan gonad diteliti berdasarkan tingkat kematangan gonad TKG secara morfologis dan histologis. Tingkat kematangan gonad secara morfologis
untuk ikan lais betina dan jantan dianalisis berdasarkan modifikasi Cassie Effendie 1992. Tingkat kematangan gonad secara histologis untuk ikan lais betina dan
jantan dianalisis berdasarkan Chinabut et al. 1991.
c.2 Indeks Kematangan Gonad
Indeks kematangan gonad IKG individu ikan lais dihitung dengan menggunakan persamaan :
Bg IKG =
x 100 Bt
Keterangan : IKG = Indeks kematangan gonad Bg = Berat gonad g
Bt = Berat tubuh g
c.3 Nisbah Kelamin
Nisbah kelamin atau perbandingan antara jumlah ikan lais betina dan jantan pada setiap lokasi dan bulan pengambilan sampel, dapat dihitung dengan
menggunakan rumus : X = B : J
Keterangan : X = Nisbah kelamin B = Jumlah ikan betina ekor
J = Jumlah ikan jantan ekor
c.4 Fekunditas