Potensi Cadangan Airtanah Zona Bogor Potensi Cadangan Airtanah Bebas Potensi Cadangan Aitanah Zona Jakarta

107 ∂h∂l : kemiringan hidrolik A : luas akuifer m 2 Airtanah di daerah studi diduga berasal dari arah selatan yaitu Kab. Bogor bagaian selatan ke utara yang mengalir secara gravitasi melalui akuifer tanah. Dengan menghitung faktor konduktivitas hidrolik, penampang akuifer dan kemiringan hidrolik dapat ditentukan potensi airtanah di daerah tersebut.

4.7.1. Potensi Cadangan Airtanah Zona Bogor Potensi Cadangan Airtanah Bebas

Berdasarkan hasil geolistrik, airtanah bebas airtanah dangkal berada pada kedalaman 2 sampai 25 m bawah muka tanah setempat. Ketebalan akuifer bebas adalah 10 - 45 m. Lebar akuifer dibatasi oleh lapisan kedap yang berjarak 2.29 – 5 Km dengan jenis akuifer pasir - pasir kasar konduktivitas hidrolik antara 12 – 45 mhari. Kemiringan hidrolik daerah studi bervariasi antara 0.004 – 0.101 sehingga didapatkan potensi airtanah 584,211.29 m 3 hari atau 6.76 m 3 detik. Potensi Cadangan Airtanah Dalam Airtanah dalam terletak pada akuifer yang tertekan dengan kedalaman lebih dari 40 m bmt. Ketebalan akuifer mencapai 30 - 60 m. Akuifer dibatasi oleh satuan batuan nir akuifer dengan jarak 8.9 Km dengan jenis akuifer pasir, breksi pasir. Konduktivitas hidrolik antara 12 – 45 mhari. Kemiringan hidrolik daerah studi bervariasi antara 0.004 – 0.101 sehingga didapatkan potensi airtanah 2,028,514.23 m 3 hari atau 23.48 m 3 detik. Tabel 24. Potensi Cadangan Airtanah di Das Ciliwung Zona Bogor No Airtanah Param Q m 3 hari Q m 3 dtk h m w m K mhari ∂h∂l 1 Airtanah Bebas 45 5,142.85 25 0.1010 584,211.29 6.76 2 Airtanah Dalam 50 8,928.57 45 0.1010 2,028,514.23 23.48

4.6.2. Potensi Cadangan Aitanah Zona Jakarta

Potensi Cadangan Aitanah Bebas Berdasarkan hasil geolistrik, airtanah bebas airtanah dangkal berada pada kedalaman 2 sampai 25 m bawah muka tanah setempat. Ketebalan akuifer bebas adalah 20 - 30 m. Lebar akuifer dibatasi oleh lapisan kedap yang berjarak 2.29 – 4.5 Km dengan jenis akuifer pasir lempungan, pasir halus dan pasir. 108 Konduktivitas hidrolik antara 0.08 – 12 mhari. Kemiringan hidrolik daerah studi bervariasi antara 0.004 – 0.027 sehingga didapatkan potensi airtanah 131,208.55 m 3 hari atau 1.52 m 3 detik. Potensi Cadangan Airtanah Dalam Airtanah dalam di DAS Ciliwung Tengah terletak pada akuifer yang tertekan dengan kedalaman lebih dari 25 m bmt. Ketebalan akuifer mencapai 45 m. Akuifer dibatasi oleh satuan batuan nir akuifer dengan jarak 34.3 Km dengan jenis akuifer pasir, pasir lempungan. Konduktivitas hidrolik antara 0.08 - 12 mhari. Kemiringan hidrolik daerah studi bervariasi antara 0.004 – 0.101 sehingga didapatkan potensi airtanah 369,985.73 m 3 hari atau 4.28 m 3 detik. Tabel 25. Potensi Cadangan Airtanah di DAS Ciliwung Zona Jakarta No Airtanah Param Q m 3 hari Q m 3 detik h m w m K mhari ∂h∂l 1 Airtanah Bebas 30 4571.42 12 0.0797 131,208.55 1.52 2 Airtanah Dalam 30 34,375.00 4.5 0.0797 369,985.73 4.28 109

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan : 1. Batuan penyusun akuifer bagian hulu DAS Ciliwung adalah pasir, batupasir dan breksi pasiran. Batuan penyusun akuifer bagian tengah adalah pasir, pasir lempungan dan sebagian breksi pasiran. Batuan penyusun akuifer bagian hilir umumnya adalah pasir dan pasir lempungan. 2. Tebal akuifer bebas di bagian DAS Ciliwung Hulu titik pengukuran Gunung Mas, Cisarua, Megamendung dan Ciawi bervariasi 10 – 45 m. Batas atas lapisan akuifer bebas terletak pada kedalaman antara 1 – 25 m bmt. Tebal akuifer bebas di DAS Ciliwung Tengah titik pengukuran Cimahpar, Cibinong dan Depok bervariasi antara 10 – 41 m. Batas atas akuifer bebas terletak pada kedalaman 1 – 9 m bmt. Tebal akuifer bebas di DAS Cilwung Hilir titik pengukuran KLH, Jakarta 5 – 10 m. Batas atas akuifer terletak pada kedalaman 8 – 12 m bmt. 3. Tebal akuifer dalam di bagian DAS Ciliwung Hulu titik pengukuran Gunung Mas, Cisarua, Megamendung dan Ciawi bervariasi 30 – 60 m. Batas atas lapisan akuifer dalam terletak pada kedalaman lebih dari 40 m bmt. Tebal akuifer dalam di DAS Ciliwung Tengah titik pengukuran Cimahpar, Cibinong dan Depok bervariasi antara 20 – 40 m. Batas atas akuifer dalam terletak pada kedalaman 50 – 100 m bmt. Tebal akuifer dalam di DAS Cilwung Hilir titik pengukuran KLH, Jakarta 20 – 40 m. Batas atas akuifer terletak pada kedalaman lebih dari 80 m bmt. 4. Berdasarkan topografi dan panjang lereng DAS ciliwung, maka dapat ditentukan besarnya gradien hidrolik. Gradien hidrolik pada DAS Ciliwung Hulu berkisar antara 0.0709 – 0.101. gardien hidrolik di DAS Ciliwung Tengah antara 0.007 sampai 0.0709, sedangkan di DAS Ciliwung Hilir sebesar 0.004. 5. Batuan penyusun akuifer di DAS Ciliwung Hulu umumnya adalah pasir dan batu pasir kasar. Kondisi ini memilki nilai konduktivitas yang cukup