PENERAPAN COST STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA BAHAN BAKU MELALUI ANALISIS VARIAN(Studi Kasus Pada Perusahaan Parut Listrik UD. Rimba Sentosadi Tulungagung)

PENERAPAN KOS STANDAR SEBAGAI ALATPENGENDALIAN BIAYA
BAHAN BAKUMELALUI ANALISIS VARIAN(Studi Kasus Pada
Perusahaan Parut Listrik UD. Rimba Sentosadi Tulungagung)
Oleh: FITRIA PURWITASARI ( 06620230 )
Accounting
Dibuat: 2011-02-09 , dengan 6 file(s).

Keywords: Kos Standar, Biaya, Bahan Baku
ABSTRAKSI
Suatu perusahaan didirikan untuk mencapai beberapa tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Salah satu tujuan dari perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dengan
pengorbanan sekecil mungkin. Dalam mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan harus
mempelajari dan memperhatikan gejala-gejala perkembangan perusahaan dan penyimpangan
yang terjadi disekitarnya baik dari dalam maupun luar perusahaan.
Penilitian ini merupakan penilian deskriptif pada UD. Rimba Sentosa dengan judul ”Penerapan
Kos Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Bahan Baku Melalui Analisis Varian”.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran secara jelas tentang biaya standar sebagai
alat pengendalian untuk meningkatkan efesiensi biaya bahan baku pada perusahaan kemudian
dianalisis.
Alat analisis data yang penulis gunakan adalah analisis selisih biaya bahan baku yang terdiri dari
:

1. Selisih harga bahan baku
SH = (HSt – HS) X KS
2. Selisih kuantitas bahan baku
SK = (KSt – KS) X HSt
Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis biaya bahan baku yaitu sebagai berikut pada
tahun 2007, terjadi selisih yang tidak menguntungkan sebesar Rp 910.000(UF) yaitu dan pada
tahun 2008 juga mengalami selisih yang tidak menguntungkan pula sebesar Rp 1.506.600(UF).
Sedankan pada tahun 2009 mengalami selisih menguntungkan sebesar Rp 79.875.400.
Berdasarkan hasil analisa pada tahun 2007 kuantitas bahan baku terjadi selisih yang
menguntungkan sebesar Rp 6.625.300 dan pada tahun 2008 perusahaan juga mengalami selisih
kuantitas bahan baku yang menguntungkan pula sebesar Rp 4.833.600. Sedangkan pada tahun
2009 mengalami selisih rugi sebesar Rp 32.120.000.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberi saran sebaiknya perusahaan
melakukan analisis selisih sehingga dapat diketahui penyimpangan yang terjadi, dan sebaiknya
perusahaan melakukan revisi pada standarnya sesuai dengan harga yang ada di pasaran. Dan
perusahaan hendaknya lebih memberikan pengawasan dalam pemakaian bahan baku, sehingga
kuantitas bahn baku dapat dikendalikan.

ABSTRACT
A company built to reach some purpose stated first. One of the company purpose was to reach

optimum profit with smallest sacrifice. In order to reach the purpose, the company should also
learn and pay attention to company development symptom and deviation happened around
whether inside or outside.
The research was descriptive valuation in UD. Rimba Sentosa titled: ”Application of standard
cost as cost controlling tool of Raw Material through variance analysis”
The research purpose was to find out description about standard cost as cost controlling tool of
raw material in the company, then analyzed.
Data analytical tool used by the writer was analysis of raw material aggregate, consisted of:
1. Aggregate of raw material price
SH = (HSt – HS) X KS
2. Aggregate of raw material quantity
SK = (KSt – KS) X HSt
Calculation used raw material cost analysis showed that in 2007, there was unprofitable
aggregate for Rp 910.000 (UF), which was in 2008 also has unprofitable aggregate for Rp
1.506.6000 (UF) . While in 2009, there was profitable aggregate for Rp 79.875.400. According
to analysis in 2007, the quantity of raw material, there was profitable aggregate for Rp 6.625.300
and in 2008 the company also had profitable raw material aggregate quantity for Rp 4.833.600.
while in 2009 there was loss aggregate for Rp 32.120.000.
According to above conclusion, the writer could give suggestion that company should do
analysis of aggregate so that there found deviation happened and in the contrary, the company

should do revision to its standard fitted with price in the market. The company should also do
monitoring in order to make raw material, so that the quantity of raw material could be
concluded.
Keywords: standard cost, cost, raw material