METODE PENDEKATAN PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

berhasil, pemasaran harus mengetahui pelanggan dalam konteks termasuk persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah, serta kekuatan-kekuatan makro ekonomi, sosial,dan politik yang lebih luas yang membentuk perkembangan pasar. Kualitas produk jamur merang yang dihasilkan sangat memperhatikan kualitas, apabila produk dengan kualitas yang baik dijual dengan harga yang bersaing maka menurut tori ekonomi akan dipastikan bahwa produk tersebut akan memiliki pasar yang luas.

III. METODE PENDEKATAN

1. Kegiatan Produksi a. Kegiatan Persiapan Kegiatan persiapan yang dilaksanakan meliputi: penyusunan proposal, survei pasar, survei peralatan teknis, survei sentra budidaya jamur, survey tempat kumbung jamur, perencanaan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai persiapan sebelum melakukan proses produksi dan budidaya yang sebenarnya. b. Penyiapan Media Bahan utama yang perlu ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi jamur dan menunjang pertumbuhan diantaranya: Kardus, Pupuk NPK dan SP18, Pupuk Organik cair, Dedak halus, Tepung beras ketan, Kapur, Bonggol pisang, Kangkung, Arang sekam. c. Pembuatan Media pertumbuhan jamur Untuk memenuhi kumbung sebesar 30 m 2 , rendam kardus dengan larutan kapur 45 kg kapur dalam air sampai semua kardus terendam pada bak kolam semen berukuran 2x4 m, sobek-sobek dan hancurkan kardus sebanyak 300 kg hingga berukuran kurang lebih 5-10 cm, taburkan pupuk NPK dan SP18 serta sepertiga bagian bekatul 25 kg ke dalam rendaman, biarkan hingga satu minggu lalu tiriskan, potong bonggol pisang dan limbah sayuran kangkung hingga menjadi potongan-potongan kecil. d. Penanaman Taburkan sisa kapur sebagai dasar media, masukan media kardus yang sudah ditiriskan ke atas rak dalam kumbung, taburkan setengah dari sisa bekatul 25 kg di atasnya, setengah bagian kangkung dan bonggol pisang yang sudah dipotong-potong, lapisi kembali gundukan dengan media kardus, lalu taburkan sisa dedak atau bekatul, bonggol pisang dan limbah sayuran sehingga media tanam terdiri dari dua lapisan media. Pasteurisasi dilakukan untuk mensterilkan media dan ruangan dalam kumbung. Dengan memasukkan uap panas bersuhu 60-70 C selama 6-8 jam. Pasteurisasi dilakukan dengan cara di sebelah kumbung di pasang 2 drum yang diberi air yang dipanaskan dan uapnya dialirkan dalam kumbung melalui selang. Turunkan suhu sampai 30 C dengan membuka jendela kumbung. hancurkan bibit jamur dari botol, campur dengan tepung beras ketan dan letakan di tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Tanam bibit jamur di media 2 botolm 2 . Taburkan merata di atas seluruh permukaan media. Taburi dengan arang sekam yang sudah dicampur dengan air dan pupuk organik dan tutup rapat kumbung hingga 4 hari. e. Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan dengan menjaga suhu ruang pada 28-35 C, pada hari kelima, buka plastik penutup media dan jendela kumbung, lalu semprot dengan 10 liter air cucian beras yang dicampur pupuk organik cair dengan bantuan hand sprayer. Penyiraman dilakukan jika media terlihat kering. Sirkulasi udara perlu dijaga dengan membuka jendela kumbung pada waktu tertentu. f. Panen Jamur merang dapat dipanen setelah berumur 10-14 hari sejak penanaman, dipanen sebelum mekar, yaitu pada stadia telur. Penen dapat dilakukan setiap hari sampai tanaman berumur sebulan, setelah dipanen 4-5 kali, diistarahatkan dahulu selama 2-3 hari. g. Sortasi dan grading Jamur yang telah dipanen dilakukan sortasi dengan memisahkan jamur- jamur yang cacat ke dalam wadah terpisah. Untuk menentukan kualitas jamur perlu dilakukan grading melalui seleksi yang ditujukan untuk memilih jamur dengan bentuk, ukuran dan warna yang seragam serta bersih. 2. Organisasi Usaha Untuk mencapai tujuan produksi dan pemasaran yang maksimal, sebagai tahap awal produksi jamur kardus dilakukan oleh lima orang yang merupakan anggota kelompok. Terdiri dari manajer dipegang oleh Donny Arzie, bagian produksi oleh Husni Mubarok, bagian administrasi dan keuangan oleh Ima fajar Ayu, bagian pemasaran dipegang oleh Habiburahman rifai, sedangkan Riset dan Pengembangan dipegang oleh Andi wijaya. 3. Pemasaran  Produk Produk jamur merang dijual kepada konsumen dalam bentuk segar. Sebagian besar produk jamur dijual ke pasar tradisional karena permintaannya tinggi, beberapa dijual ke warung makan dengan kemasan plastik bening. Jamur dijual ke pasar menggunakan keranjang plastik dengan bobot sesuai hasil panen yang didapat setiap hari. Untuk momen penjualan ke masyarakat umum melalui direct selling produk dijual dengan kemasan sterofoam dan dilapisi plastik dengan bobot 500 gram.  Harga Produk dijual ke pasar tradisional dengan harga Rp18.000 per kilogram, Penentuan harga ini berdasarkan pertimbangan harga yang dapat bersaing dengan jamur merang yang telah beredar di pasaran. Untuk Kemasan Sterofoam dijual dengan harga Rp. 10.000 per kemasan 500 gram  Tempat Kumbung yang digunakan bersifat sewa yang berada di Jl Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta selatan. Bibit dipesan dari perusahaan bibit jamur yang berada di Subang. Lokasi pemasaran yaitu Pasar minggu, dan Pasar Kebayoran Jakarta selatan,  Promosi Pemberian informasi secara langsung dilakukan oleh para personil tim ketika melakukan direct selling, Pemberian informasi secara tidak langsung undirect promotion dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan diantaranya pemasaran produk melalui website.

IV. PELAKSANAAN PROGRAM Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

Ketahanan Papan Semen-Serat Limbah Kertas Kardus Terhadap Perendaman Air.

6 72 35

PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM PUTIH DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA KARDUS DAN ARANG Pertumbuhan Miselium Bibit F1 Jamur Tiram Putih dan Jamur Merang pada Media Kardus dan Arang Sekam Dengan Bekatul sebagai Campuran Media.

0 2 10

PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM PUTIH DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA KARDUS DAN ARANG SEKAM Pertumbuhan Miselium Bibit F1 Jamur Tiram Putih dan Jamur Merang pada Media Kardus dan Arang Sekam Dengan Bekatul sebagai Campuran Media.

0 1 14

PENDAHULUAN Pertumbuhan Miselium Bibit F1 Jamur Tiram Putih dan Jamur Merang pada Media Kardus dan Arang Sekam Dengan Bekatul sebagai Campuran Media.

0 1 4

PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA KARDUS DAN MEDIA BIJI JAGUNG Pertumbuhan Misellium Bibit F1 Jamur Tiram Dan Jamur Merang Pada Media Kardus Dan Media Biji Jagung.

0 2 10

PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA KARDUS DAN MEDIA BIJI JAGUNG Pertumbuhan Misellium Bibit F1 Jamur Tiram Dan Jamur Merang Pada Media Kardus Dan Media Biji Jagung.

0 2 15

PENDAHULUAN Pertumbuhan Misellium Bibit F1 Jamur Tiram Dan Jamur Merang Pada Media Kardus Dan Media Biji Jagung.

0 2 5

PENGARUH PENAMBAHAN KARDUS DAN AIR LERI TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) YANG Pengaruh Penambahan Kardus Dan Air Leri Terhadap Produktivitas Jamur Merang (Volvariella volvaceae) Yang Ditanam Pada BAGLOG.

0 5 15

PENGARUH PENAMBAHAN KARDUS DAN AIR LERI TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) YANG Pengaruh Penambahan Kardus Dan Air Leri Terhadap Produktivitas Jamur Merang (Volvariella volvaceae) Yang Ditanam Pada BAGLOG.

0 2 15

PEMANFAATAN LIMBAH KARDUS DAN AMPAS KELAPA SEBAGAI MEDIA TANAMA JAMUR TIRAM COKELAT (Pleurotus cyistidiosus)

0 1 88