1 Penilaian dilakukan oleh seluruh guru mata pelajaran dan dikoordinasi oleh wali kelas.
2 Proses penilaian dilakukan melalaui analisis sikap setiap mata pelajaran dan disampaikan dalam diskusi antar guru.
3 Diskusi bisa dilakukan secara periodik, berkesinambungan, melalui konfrensi, maupun melalui rapat penilaian untuk kenaikan kelas
4 Deskripsi sikap antarmata pelajaran bersumber pada nilai kualitatif dan deskripsi setiap mata pelajaran. Guru mata pelajaran menyerahkan skor akhir, nilai kualitatif,
dan deskripsi sikap pada wali kelas. 5 Contoh pengolahan nilai sikap antarmata pelajaran :
Peserta didik memperoleh nilai sebagai berikut :
N o
N am
a S
is w
a Mata Pelajaran
Rata-rata Skor
Antarmat a
pelajaran 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 1
,,,,,,, 3.6
6 3.33
3 3.33
2.66 3.33
3 3.3
3 3
2.6 6
3.13
Deskripsi nilai sikap : Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, tanggung jawab, toleransi,
gotong royong, santun, dan percaya diri
8. Manajemen Hasil Penilaian Sikap
a. Pelaporan penilaian sikap oleh guru dilakukan secara berkala kepada peserta didik, orang tua, dan satuan pendidikan.
b. Pelaporan kepada peserta didik dilakukan selekas mungkin setelah proses penilaian selesai. Seperti hasil observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal.
Pelaporan kepada orang tua peserta didik dapat dilakukan melalui peserta didik, dan orang tua menandatangani hasil penilaian tersebut.
c. Pelaporan kepada orang tua peserta didik dapat dilakukan secara berkala setiap tengah semester dan akhir semester. Bentuk laporan ini berupa laporan hasil penilaian tengah
semester dan buku rapor. d. Sesuai prinsip akuntabilitas maka pendidik wajib melakukan dokumentasi proses
penilaian secara sistematis, teliti, dan rapi. Dokumentasi proses penilaian dapat berupa : 1 Portofolio yang merupakan kumpulan hasil penilaian peserta didik
2 Soft file data penilaian memanfaatkan TIK. 3 Buku nilai secara terintegrasi antara kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan e. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan
dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikanfeedback berupakomentar yang mendidik penguatan yang dilaporkan kepadapihak terkaitdan
dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran. f.
Program remedial dan pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian . Namun bentuk dan layanan kedua program ini berbeda dengan pencapaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Bentuk layanan remedial dapat dilakukan melalui kegiatan bimbingan konseling, pembiasaan terprogram, maupun cara yang lain.
Kegiatan layanan ini dapat melibatkan guru bimbingan konseling, wali kelas, atau guru lain yang sesuai. Sedangkan program pengayaan dapat dilakukan dengan bentuk tuturial
sebaya seperti keteladanan, kerja kelompok, dan kelompok diskusi.
B. Penilaian Pencapaian Kompetensi Pengetahuan 1. Pengertian
Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari penilaian pendidikan. Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian pencapaian kompetensi peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolahmadrasah. Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah
ditetapkan. Adapaun penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilain potensi intelektual yang
terdiri dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi Anderson Krathwohl, 2001.Seorang pendidik perlu melakukan penilaian
untuk mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan
penilaian terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Pedoman penilaian kompetensi
pengetahuan ini dikembangkan sebagai rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.
2. Cakupan Penilaian Pengetahuan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dalam lampirannya menuliskan bahwa untuk semua mata pelajaran di
SMP, Kompetensi Inti yang harus dimiliki oleh peserta didik pada ranah pengetahuan adalah memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
a. Pengetahuan Faktual