Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
25
praktika sebagai seorang calon guru menjadi guru yang profesional, dan dapat mengenal kondisi siswa. Pengenalan kondisi siswa ini akan sangat membantu
mahasiswa calon guru untuk lebih mempersiapkan diri dalam pekerjaan sebagai tenaga pendidik di masa yang akan datang.
Hasil dari pembelajaran telah di analisis oleh praktikan sehingga dapat diketahui ketercapaian pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa PPL. Pada
pertemuan ke-7 mahasiswa melakukan ulangan harian materi konversi bilangan, perbandingan dan skala, serta bilangan pangkat untuk mengevaluasi ketercapaian
tersebut. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran Matematika adalah 75. Dari ulangan harian tersebut 100 peserta didik kelas X AK 1 dan
100 dari peserta didik kelas X AK 2 telah tuntas atau nilainya di atas KKM. Berdasarkan analisis, daya serap peserta didik terhadap materi tentang konversi
bilangan, perbandingan dan skala, serta bilangan pangkat yang telah disampaikan adalah 80-83.
Hasil belajar peserta didik kelas X AK 1 dan X AK 2 sedikit berbeda. Perbedaan ketercapaian dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, namun faktor
yang dominan memberikan pengaruh adalah karakteristik subjek didik yang beragam karena setiap proses pembelajaran mahasiswa PPL tidak memberikan
perlakuan yang berbeda pada saat melakukan praktik mengajar di dalam kelas. Selain itu karena banyaknya kekurangan yang dimiliki mahasiswa PPL dalam
menyampaikan materi pelajaran karena belum terbiasa menyampaikan materi di depan kelas.
Dari semua rangkaian PPL yang telah dilakukan, dapat dianalisis kemudian direfleksikan sebagai acuan kegiatan mengajar pada masa yang akan datang.
Dalam pelaksanaan kegiatan PPL di SMK Negeri 1 Yogyakarta ada beberapa hambatan yang dihadapi praktikan, yaitu:
1. Adanya perbedaan tingkat kecerdasan dan daya serap siswa dalam menerima pelajaran sehingga untuk beberapa materi yang sedikit rumit
contoh materi bentuk pangkat perlu disampaikan berulang kali agar semua siswa dapat memahami materi. Hal tersebut mengakibatkan
kurang efisiennya waktu yang digunakan, sehingga terkadang proses pembelajaran tidak sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
di RPP. 2. Kurangnya referensi dari praktikan karena praktikan hanya mengacu
pada buku yang dimiliki siswa, padahal pada buku tersebut ada beberapa materi atau definisi yang sulit dimengerti oleh siswa karena
tidak ada contoh dan penjelasan lebih lanjut misal pada materi sifat
26
logaritma. Dalam buku tersebut sangat minim penjelasan mengenai sifat-sifat logaritma. dan pada buku tersebut masih kurang variasi
latihan soal. Latihan maupun contoh soal yang ada pada buku tersebut masih belum bervariasi sehingga ketika siswa menemukan soal dengan
variasi lain dari sumber yang berbeda siswa tersebut mengalami kebingungan.
3. Ada beberapa siswa yang terlalu mengganggap mahasiswa PPL sebagai teman sendiri, itu berdampak pada kurangnya keseriusan
beberapa siswa tersebut saat diajar oleh mahasiswa PPL sehingga menyebabkan kelas susah untuk dikondisikan.
4. Siswa menganggap praktikan kurang tegas sehingga siswa kurang memperhatikan dan kadang ramai sendiri.
Usaha Mengatasi Hambatan:
1. Pada beberapa siswa yang memiliki tingkat daya serap kurang dalam menerima materi, praktikan melakukan pendekatan secara personal
untuk menyampaikan materi secara berulang dan bertahap. 2. Menambah referensi dalam mengajar agar penjelasan yang
disampiakan lebih mudah dicerna siswa, selain itu dengan menambah referensi praktikan dapat memberikan lebih banyak soal yang
bervariasi kepada siswa. 3. Untuk mengatasi siswa yang kurang serius saat pelajaran, praktikan
meminta perhatian siswa, akan tetapi apabila siswa masih tetap sulit untuk dikondisikan praktikan akan menegur secara halus kepada siswa
yang bersangkutan. 4. Praktikan menegur siswa yang sudah sangat ramai sehingga
mengganggu siswa yang lain, dengan demikian siswa tersebut akan memperhatikan dan tidak ramai sendiri.
27