Desan Penelitian METODE PENELITIAN
3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan
Januari 2011 dengan pengambilan data di SMP Negeri 2 Bambanglipuro yang beralamat di dusun Plebengan Sidomulyo Bambanglipuro Bantul
Yogyakarta. Sekolah tersebut dipilih sebagai tempat penelitian karena SMP Negeri 2 Bambanglipuro sedang mengembangkan sekolah berbasis
internasional yang
membuka kelas
bilingual. Kelas
bilingual membutuhkan peranan pantauan orang tua sehingga diadakan laporan
setiap tiga bulan sekali. Laporan tersebut berupa buku laporan akademik yang berisi nilai akademik siswa di bawah rata-rata kelas. Namun
penyampaian buku laporan ini kurang berjalan dengan baik sehingga sekolah memerlukan sistem yang dapat menyampaikan laporan ke wali
murid secara cepat. 4. Responden Penelitian
Menurut Arikunto 1990: 116 responden penelitian adalah orang yang dapat merespon, memberikan informasi tentang data penelitian.
Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX E SMP N 2 Bambanglipuro sebanyak 30 orang. Penentuan responden ini berdasarkan
beberapa pertimbangan antara lain: a. Siswa kelas IX E adalah kelas bilingual yang membutuhkan
pemantauan lebih besar baik dari sekolah maupun orang tua wali. b. Siswa kelas IX lebih memungkinkan memiliki telepon selular sendiri
dari pada kelas VIII dan kelas VII.
5. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang akan dilakukan berdasarkan Gambar 5 di
atas antara lain : a. Analisis Kebutuhan
Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu masih sedikitnya sekolah yang memanfaatkan potensi teknologi bagi perkembangan
operasional sekolah. Hal ini menimbulkan banyak kendala dalam usaha memajukan sekolah. Sementara itu potensi teknologi di era
globalisasi berkembang sangat pesat. Hal yang dilakukan selanjutnya adalah mengumpulkan data kebutuhan sistem dan menganalisis
kebutuhan. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui item apa saja yang dibutuhkan untuk membuat sistem yang akan dibangun.
b. Perancangan Desain Setelah kebutuhan sistem diketahui, desain sistem kemudian
dirancang berdasarkan analisis kebutuhan. c. Pengkodean dan Implementasi Desain
Setelah desain
sistem dirancang
kemudian desain
diimplementasikan dengan melakukan coding dan pembuatan sistem sesuai rancangan.
d. Pengujian Setelah sistem selesai dikembangkan, langkah selanjutnya adalah
menguji sistem. Pengujian dalam langkah ini bersifat black box
testing,yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui fugsionalitas sistem. Selain Black Box Testing, Stress Testing juga dilakukan untuk
mengetahui titik maksimum performasi sistem. e. Validasi Ahli
Setelah sistem dibuat langkah selanjutnya adalah validasi sistem oleh ahli. Validasi ahli merupakan Alpha Testing. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui kelayakan sistem. Validasi sistem oleh ahli dilakukan dengan mendemokan sistem di depan Judgement Experts.
Judgement Experts dalam penelitian ini adalah ahli media untuk menilai desain dan antar muka sistem, dan ahli materi untuk menilai
ikelengkapan isi informasi dalam sistem. Validasi sistem dilakukan oleh 2 orang ahli yaitu ahli isi dan ahli media untuk menentukan
kelayakan sistem sebelum diimplementasikan di lapangan dan memberikan masukan untuk perbaikan sistem.
f. Revisi Sistem I
Setelah divalidasi oleh ahli, kemudian sistem direvisi berdasarkan masukan ahli. Jika sistem yang divalidasi telah memenuhi kriteria dan
tidak perlu direvisi maka sistem siap untuk diimplementasikan di lapangan.
g. Uji Coba Sistem di Sekolah Setelah sistem dinyatakan layak oleh para ahli, maka sistem
diujicobakan di lapangan dalam penelitian ini sekolah. Uji coba sistem di sekolah ini merupakan Beta Testing. Responden uji coba
sistem ini adalah siswa. Siswa mencoba sistem dan memberikan masukan terhadap kekurangan sistem.
h. Revisi Sistem II Setelah diujicobakan di sekolah dengan siswa sebagai responden,
maka sistem direvisi berdasarkan masukan siswa.