Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
2 yang hingga saat ini dianggap menjadi dasar adanya ritual pementasan
Seni Naluri Reog Brijo Lor
dan dianggap sebagai
pepundhen
atas keberadaan kolektif masyarakat di Desa Kalikebo. Adanya pertunjukan
Seni Naluri
oleh Ki Ageng Glego digunakan untuk menyebarkan ajaran agama Islam di daerah Kalikebo.
Notodiharjo, pemimpin
Reog Naluri
menyatakan bahwa, “
Rikala semanten, kawontenan seni naluri reog menika wonten amargi kangge nyebaraken agama
Islam ing wilayah Brijo Lor mriki
”. Yang artinya, pada zaman dahulu awal kemunculan
Seni Naluri Reog
ini yaitu karena digunakan sebagai media penyebaran ajaran agama Islam di wilayah
Brijo Lor
ini wawancara, 20 Juli 2015.
Pertunjukan
Seni Naluri Reog Brijo Lor
identik dengan kegiatan
rasulan
atau bersih desa. Penyelenggaraan setiap satu tahun sekali jatuh pada hari kedua Hari Raya Idul Fitri atau tanggal dua syawal. Pertunjukan
Seni Naluri
juga merupakan ungkapan atau simbol untuk berkomunikasi kepada
dhanyang
atau penguasa gaib setempat. Sejalan dengan itu,masyarakat setempat menganggap
pertunjukan
Seni Naluri
sangat sakral dan dianggap keramat. Apabila hal ini dilanggar, konon kehidupan masyarakat akan sengsara, banyak terjadi bencana
atau
pageblug
. Hal ini cukup beralasan karena di dalam logika berfikir Jawa, kehidupan manusia bergerak dari yang supernatural ke natural Laksono dalam
Syam, 2009:81.
3 Terlepas dari pengaruh perkembangan kehidupan sosial, bentuk
pertunjukan
Seni Naluri Reog Brijo Lor
berbeda dengan seni
reog
pada umumnya. Bentuk pertunjukan
Reog Naluri
hanya menampilkan tari
jathilan
atau
jaran kepang.
Namun, oleh masyarakat setempat seni ini disebut sebagai kesenian
reog
. Selain itu, uniknya
Seni Naluri
merupakan seni yang turun temurun sehingga seni ini disebut dengan
Seni Naluri
atau seni tradisi. Tidak mengherankan jika seni ini masih tetap eksis sampai sekarang.
Banyak hal yang sulit dipercaya, tetapi ternyata berlakunya hanya penganutnya saja yang meyakini suatu mitos Junus, 1981:94. Oleh karena itu,
tidak mengherankan jika kesenian rakyat dalam masyarakat selalu ada nilai-nilai yang disakralkan atau disucikan. Akan tetapi, kemajuan teknologi, derasnya arus
globalisasi, dan perubahan kehidupan telah menyebabkan terjadinya perubahan tata pikir, tata kelakuan dan sikap mental hidup masyarakat. Masyarakat dengan
kebudayaan yang telah tercemar dengan peradaban luar, hanya sebagai hiburan semata. Dalam kondisi pergeseran cita rasa zaman, keberadaan
Seni Naluri Reog Brijo Lor
masih menunjukkan eksistensi dan ketahanannya terhadap pengaruh budaya lain.
Berdasarkan hasil
pengamatan di
Dukuh
Brijo Lor
, peneliti
mengindikasikan bahwa hadirnya sebuah karya seni sangat erat kaitannya dengan sejarah masa lalu dan mengandung makna di dalam kesenian tersebut.
Dengan begitu peneliti ingin meneliti lebih dalam tentang profil kehidupan
Seni Naluri Reog Brijo Lor
di Dukuh
Brijo Lor
Desa Kalikebo Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten.
4