Semiotika Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Popularitas Gangnam Style (Studi Pesan Terhadap Kepopuleran Gangnam Style) T1 362007102 BAB II

19 Budaya populer diproduksi dengan maksud untuk dikomersilkan dan tujuannya hanya satu, yaitu untuk meraup keuntungan sebanyak banyaknya. Ini merupakan salah satu tujuan dari mempopulerkan budaya kreatif Gangnam Style yang akan diteliti dalam penelitian ini. Jelas terbukti sang rapper , PSY, meraup keuntungan yang berlimpah, ini dibuktikan pada pemberian hadiah kepada koreografernya, sang pencipta tarian Gangnam Style adalah sebuah mobil mewah dan juga membiayai seluruh kebutuhan pernikahan kepada menejernya yang telah berjasa padanya. Gangnam Style juga turut menurunkan nilai pada tarian berkudanya yang sebenarnya berkuda berasal dari Amerika dan sangat berkelas, namun dengan diproduksinya industri ini semua orang dapat menarikan gerakan Gangnam style dalam pandangan berkelas atau tidak. Disini, Korea Selatan mengadopsi budaya Amerika yaitu berkuda dan dibuat suatu fenomena tarian, kemudian Negara Amerika sendiri mengikuti gerakan Gangnam Style yang sebenarnya itu berasal dari Amerika diturunkan nilainya oleh negara lain kemudian diadopsi balik oleh Negara Amerika tersebut. Karena mungkin terlihat santai, lucu, dan menghibur sehingga gerakan Gangnam Style dapat diterima oleh seluruh dunia.

2.3 Semiotika

Pada dasarnya, konsep utama semiotika mencakup tiga elemen dasar yang dapat digunakan untuk melakukan intepretasi tanda, yaitu: a. Tanda sign , adalah yang memimpin pemahaman gerakan Gangnam Style pada masyarakat. Tanda selalu menunjukkan kepada suatu hal yang nyata, yaitu gerakan Gangnam Style itu sendiri. Tanda adalah arti yang statis, lugas, umum, dan obyektif. b. Lambang symbol , adalah yang memimpin pemahaman gerakan Gangnam Style pada masyarakat. Pemahaman masalah lambang akan mencakup penanda gerakan, dan petanda lagu. Penanda adalah yang menandai sesuatu yang tidak seorang pun manusia yang sanggup berhubungan dengan realitas kecuali dengan perantara bernacam tanda. Menurut 20 Ferdinand de Saussure yang ditulis oleh Sudjiman dan Van Zoest 1996, tanda atau lambang mempunyai entitas, yaitu:  Signifier sound image , tanda atau penanda, merupakan bunyi dari tanda atau kata.  Signified concept , makna atau petanda, merupakan suatu konsep atau makna dari tanda tersebut. Hubungan antara signifier dan signified menurut Saussure bersifat arbitrary , yang berarti tidak ada hubungan yang logis. Menurutnya, tanda “mengekspresikan” gagasan sebagai kejadian mental yang berhubungan dengan pemikiran manusia. Jadi secara implisit, tanda berfungsi sebagai alat komunikasi antara dua orang manusia yang secara disengaja dan bertujuan untuk menyatakan maksud Sudjiman dan Zoest, 1996. c. Isyarat signal , adalah yang memimpin pemahaman gerakan Gangnam Style pada masyarakat. PSY memberikan isyarat terhadap gerakan Gangnam Style tersebut sesuai dengan isi cerita dari video musik yang dilakukan oleh PSY. Sehingga bila teliti antara isi cerita, kata –kata, dan gerakan Gangnam Style itu sendiri saling berhubungan sebagai sebuah struktur, namun tidak semua konsumennya dapat menerima sesuai isyarat yang disampaikan oleh PSY. d. Ikon icon , di dalam ikonik Gangnam Style ini sendiri adalah PSY sendiri yaitu sang penyanyi dan tokoh yang menarikan gerakan Gangnam Style. PSY sudah menjadi ikon yang mendunia, dimana ada PSY, masyarakat akan mengintepretasikan sudut pandang mereka kalau PSY berarti Gangnam Style beserta lagunya yang sangat bersifat ikonik. e. Indeks index , merupakan tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. f. Simbol symbol , merupakan bentuk tanda yang terjadi karena hasil konsensus dari para pengagum Gangnam Style, bahwa gerakan tersebut menyimbolkan seperti gerakan berkuda. Namun apakah yang 21 dimaksudkan oleh PSY akan sama maknanya terhadap masyarakat yang menerima simbol tersebut. Tanda-tanda Tubuh: - Sinyal Ada dua jenis sinyal tubuh, sadar dipancarkan dengan sengaja atau tidak sadar dipancarkan secara naluriah oleh tubuh. Penggunaan sinyal sadar untuk tujuan yang disengaja dalam lingkup yang sangat luas seperti mengangguk, mengedip, melirik, melihat, menyenggol, menendang, mengangkat kepala dan seterusnya. Sinyal demikian bertindak sebagai pengatur, menggubah atau melarang sebuah tindakan atau reaksi. - Ekspresi wajah Ekspresi wajah manusia juga dapat bersifat sadar dan tidak sadar. Wajah dipandang sebagai tanda diri, dimana kita mengevaluasi kepribadian orang berdasarkan penampilan wajah dan menilai kecantikan atau tiadanya kecantikan seseorang berdasarkan bagaimana orang itu terlihat. Wajah yang dikonstruksi secara seksual adalah ciri dari fenomena representasi diri. Persepsi atas wajah sebagai penyedia keberadaan diri atau personal. Persepsi bahwa wajah adalah tanda yang merepresentasikan orang di baliknya merupakan ekspresi konotatif yang banyak digunakan manusia. Persepsi ini mendasari praktik pembuatan potret diri. Potret diri merupakan representasi visual subjek yang menampilkan wajahnya, berdasarkan gambaran pelukis, secara tipikal ditafsirkan oleh mereka yang melihatnya sebagai penanda diri. Sebuah tanda yang dalam tafsiran kita mengungkapkan sifat, status sosial, profesi, dan seterusnya, dari subjek. Potret adalah alat untuk memeriksa sifat manusia. - Kontak mata Kontak mata yang bersifat tak sadar merupakan sebuah proses biologis seperti yang terjadi pada spesies lain selain manusia. Dalam kebudayaan 22 manusia pola kontak mata mencerminkan makna kultural dan sesuai dengan pola interaksi sosial. Pola “melihat” mengutarakan makna-makna spesifik dalam konteks spesifik. Misalnya, memandang ditafsirkan sebagai indikasi ketakjuban seksual, perasaan terpukau, terpana atau kagum. - Bahasa tubuh Bahasa tubuh adalah istilah umum yang digunakan untuk mengindikasikan komunikasi melalui isyarat, postur, dan sinyal serta tanda tubuh lainnya baik yang sadar maupun tidak. Bahasa tubuh mengkomunikasikan informasi tak terucapkan mengenai identitas, hubungan dan pikiran seseorang, juga suasana hati, motivasi dan sikap. - Sinyal Kinesi Sinyal kinesi dapat bersifat bawaan tak sadar contohnya mengejapkan mata dan wajah memerah, dipelajari sadar contohnya isyarat seperti kedipan mata dan acungan jempol, atau campuran keduanya yaitu ketika tertawa, menangis dan mengangkat bahu. Tanda kinesis juga mengatur cara orang berperilaku dalam situasi sosial tertentu sehingga tanda-tanda semacam itu akan berbeda di berbagai budaya. - Sentuhan Studi tentang sentuhan diberi nama haptik. Pemberian salam melalui jabatan tangan merupakan contoh tepat dari perilaku sosial yang diatur oleh kode taktil sentuhan, yang artinya, kode yang mengatur pola sentuhan dalam situasi antarpribadi. Dimana kulit manusia merupakan zona privasi yang mendefinisikan ruang diri dalam budaya-budaya ini mencakup pakaian yang menutupi kulit. - Isyarat Isyarat dapat didefinisikan secara sederhana sebagai penggunaan tangan, lengan dan kadang-kadang kepala untuk membuat tanda. Isyarat yang 23 dimiliki hewan bersifat terbatas tetapi isyarat manusia bersifat produktif dan bervariasi. Banyak pakar semiotik dan linguistik menganggap isyarat sebagai sebentuk komunikasi yang lebih mendasar daripada bahasa vokal.Telah berkembang “bahasa gerakan” untuk individu yang memiliki gangguan pendengaran atau gangguan bicara. Bahasa ini biasa dikenal denga bahasa isyarat sign language , sedangkan istilah tanda sign disini digunakan sebagai sinonim untuk isyarat gesture.

2.4 Teori Semiotika Roland Barthes dan Umberto Eco