38
Tabel 3.6 Indikator Keluarga Sejahtera Berdasarkan
Badan Pusat Statistik tahun 2005 No.
Indikator Kesejahteraan
Kelas Kriteria
Skor
1. Pendapatan
Tinggi Jika sebagian pendapatan yang
diperoleh digunakan
untuk menabung
3
Sedang Jika pendapatan yang diperoleh
hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2
Rendah Jika pendapatan yang diperoleh
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga
1
2. Pengeluaran
Tinggi Jika
pengeluaran digunakan
untuk kebutuhan tersier wisata 3
Sedang Jika
pengeluaran digunakan
untuk kebutuhan
sekunder
pendidikan, kesehatan,
pakaian, peralatan
rumah tangga, transportasi, dan lain-
lain
2
Rendah Jika
pengeluaran yang
digunakan hanya
untuk kebutuhan primer makan
1
3.
Keadaan Tempat Tinggal
Permanen Jika rumah seluruhnya terbuat
dari tembok, berlantai keramik dan berukuran lebih dari 50 m
2
. 3
Semi permanen
Jika dinding rumah terbuat dari setengah tembok setengahnya
lagi bambu, berlantai plester dan berukuran lebih dari 50 m
2
. 2
Tidak permanen
Jika dinding rumah seluruhnya terbuat dari bambu, lantai tanah
dan kurang dari 50 m
2
. 1
4.
Fasilitas tempat tinggal
Lengkap Jika rumah memiliki seluruh
ruangan kamar tidur, MCK, dapur dan ruang tamu
3 Sedang
Jika rumah tidak memiliki ruang tamu dan ruang keluarga
2 Kurang
Jika rumah tidak memiliki MCK, dan dapur
1
5.
Kesehatan Anggota Keluarga
Baik Jika seluruh anggota keluarga
dalam keadaan sehat 3
Cukup Jika anggota keluarga memiliki
2
39
penyakit tetapi rutin melakukan cek kesehatan
Kurang Jika anggota keluarga memiliki
penyakit tetapi tidak pernah melakukan cek kesehatan
1
6.
Kemudahan mendapatkan
fasilitas kesehatan Mudah
Jika jarak antara rumah ke fasilitas kesehatana 1 Km
3 Sedang
Jika jarak antara rumah ke fasilitas kesehatan 1-3 Km
2 Sulit
Jika jarak antara rumah ke fasilitas kesehatan 3 Km
1
7.
Kemudahan menyekolahkan
anak Mudah
Jika jarak antara rumah ke sekolah 1 Km
3 Sedang
Jika jarak antara rumah ke sekolah 1-3 Km
2 Sulit
Jika jarak antara rumah ke sekolah 3 Km
1
8.
Kemudahan mendapatkan
fasilitas transportasi
Mudah Jika jarak antara rumah ke jalan
raya 3 Km 3
Sedang Jika jarak antara rumah ke jalan
raya 1-3 Km 2
Sulit Jika jarak antara rumah ke jalan
raya 3 Km 1
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut: Tingkat kesejahteraan tinggi : nilai skor 20-24
Tingkat kesejahteraan sedang : nilai skor 14 –19
Tingkat kesejahteraan rendah : nilai skor 8-13
Tabel Lanjutan
Kanah, 2014 TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH SADAP KARET PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN
NUSANTARA PTPN VIII WANGUNREJA DI KECAMATAN DAWUAN KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembangunan Pertanian
Pembangunan secara geografi tidak dapat dilepaskan dari ruang permukaan bumi yang menjadi tempat berpijak. Oleh karena itu, tidak dapat
dilepaskan dari tanah baik sebagai sumber daya maupun sebagai lahan tempat pertumbuhan dan pembangunan berlangsung. Tanah sebagai sumber daya, dapat
menyediakan kesuburan tanah, bahan bangunan, bahan dasar industri termasuk penyediaan energi. Tanah sebagai lahan, memberikan tempat bagi prasarana dan
sarana pembangunan. Baik tanah sebagai sumber daya maupun sebagai lahan dipengaruhi oleh lokasi. Lokasi merupakan sumber daya abstrak yang memiliki
nilai ekonomis dan strategi. Lokasi tanah atau lahan yang baik memberikan dasar pesatnya pertumbuhan dan pembangunan. Salim, Emil 1980, hlm. 215
mengatakan bahwa: Menjelang tahun 2000 maka tanah menjadi faktor pembatas yang semakin
menonjol dalam pembangunan. Tanah bisa dipakai untuk berbagai kepentingan yang saling bersaing, seperti keperluan pertanian, lokasi
industri, tempat pemukiman, jaringan jalan, saluran irigasi dan air minum, yang bisa memberi manfaat kepada manusia.
Menurut Nurmala, dkk. 2012, hlm. 1 Pertanian merupakan kebudayaan yang pertama kali dikembangkan manusia sebagai respons terhadap tantangan
kelangsungan hidup yang berangsur menjadi sukar karena semakin menipisnya sumber pangan di alam bebas akibat laju pertambahan manusia. Sedangkan
menurut Mubyarto 1989, hlm. 16 pertanian dalam arti luas mencakup: Pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat atau pertanian dalam arti sempit
disebut perkebunan termasuk didalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar, kehutanan, peternakan, dan perikanan dalam perikanan dikenal
pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Berdasarkan definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pertanian
adalah aktivitas pemanfaatan sumber daya alam baik hayati ataupun hewani yang