2.5 Kepemimpinan
2.5.1 Pengertian Kepemimpinan
Menurut teori yang dikemukakan oleh Fiedler dalam Muninjaya 2012 menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan hubungan interpersonal yang
memberikan kekuasaan dan pengaruh lebih besar kepada salah satu pihak dibandingkan dengan pihak lain. Besar kecilnya kekuasaan dan pengaruh yang
dimiliki seorang pemimpin dipengaruhi oleh kondisi diri dari pemimpinnya. Dalam teori Yulk dalam Usman 2006 mengemukakan bahwa kepemimpinan atau leadership
merupakan suatu proses dalam mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brahmasari 2008 menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Penelitian yang dilakukan Sari, 2013; Sugianto, 2011; Wicaksono, 2014 juga menunjukkan kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang
dilakukan Pengaribuan 2008 menunjukkan terdapat pengaruh antar kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Rizqiah,dkk
2013 menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan.
2.5.2 Pengukuran Kepemimpinan
Menurut teori yang dikemukakan oleh Gibson dalam Paramita 2011, gaya kepemimpinan dapat diukur dengan indikator sebagai berikut.
1. Charisma
Adanya karisma dalam diri seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi bawahannya untuk berperilaku dan berbuat sesuai dengan keinginan pemimpin
tersebut. 2.
Ideal influence pengaruh ideal Pemimpin yang baik harus dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap
bawahannya. 3.
Inspiration Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk menjadi sumber inspirasi
bagi bawahannya, agar bawahan tersebut memiliki inisiatif untuk dapat berkembang.
4. Intellectual simulation
Kemampuan intelektual seorang pemimpin dapat menuntun bawahannya untuk lebih maju dan berkembang.
5. Individualized consideration perhatian individu
Perhatian yang diberikan oleh seorang pemimpin akan mempengaruhi bawahannya dalam mermberikan loyalita tinggi terhadap pimpinan tersebut.
Adapun indikator dalam menilai kepemimpinan menurut Warrick dalam Setyawati 2014 yaitu.
1. Memperhatikan kebutuhan bawahan, dikaitkan dengan kebutuhan bawahan
dalam melakukan pekerjaan. 2.
Menciptakan suasana saling percaya, merupakan hal yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin yaitu memberikan kepercayan terhadap bawahan.
3. Simpati terhadap bawahan dan menumbuhkan peran serta bawahan dalam
pembuatan keputusan.
2.6 Metode Model Persamaan Struktural