2.4 Motivasi
2.4.1 Pengertian Motivasi
Motivasi menurut teori yang dikemukakan oleh Robin dalam Brahmasari 2008 merupakan sebuah keinginan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi yang
dikondisikan dengan kemampuan individu. Menurut teori yang di kemukakan oleh Maslow dalam Notoatmodjo 2010, motivasi didasarkan pada kebutuhan manusia.
Kebutuhan tersebut dipaparkan dalam bentuk bertingkat-tingkat atau hierarki yang sering disebut Hierarki Kebutuhan Malow.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Listio 2010 menunjukkan bahwa motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh Safwan, dkk, 2014; Sugianto, 2011; Wicaksono, 2014 juga menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2.4.2 Pengukuran Motivasi
Dalam teori yang dikemukakan oleh Maslow dalam Notoatmodjo 2010, menyebutkan bahwa motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor kebutuhan
diantaranya. 1.
Kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan paling dasar bagi seseorang. 2.
Kebutuhan akan adanya rasa aman yang tidak hanya keamanan fisik saja, tetapi juga keamanan secara fsiologi misalnya bebas dari tekanan atau intimidasi dari
pihak lain. 3.
Kebutuhan sosialisasi atau afiliasi dengan orang lain karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang selalu ingin berkelompok dan
bersosialisasi dengan orang lain.
4. Kebutuhan akan penghargaan esteem needs seperti yang misalnya penghargaan
dalam sebuah organisasi terhadap anggota atau karyawan atas prestasi kerja yang dimiliki.
5. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang muncul setelah keempat
kebutuhan diatas terpenuhi dan merupakan kebutuhan terakhir dalam teori hierarki Maslow. Aktualisasi diri didefinisikan sebagai bagian dari pertumbuhan
individu, yang akan terus menerus berlangsung sejalan dengan meningkatnya jenjang karier seorang individu.
Menurut teori yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg dalam Notoatmodjo 2010 mengembangkan teori motivasi “Dua Faktor” Herzberg’s Two Factors
Motivation Theory. Dalam teori ini Herzberg mengemukakan bahwa terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya yaitu
1. Faktor-faktor penyebab kepuasan satisfier atau faktor motivasional merupakan
faktor yang menyangkut psikologis seseorang. Apabila kepuasan dicapai dalam pekerjaan, maka akan menggerakkan tingkat motivasi bagi seseorang untuk
bekerja dan akhirnya dapat menghasilkan kinerja yang tinggi. Faktor motivasional kepuasan mencakup antara lain.
a. Prestasi achievement diartikan sebagai keberhasilan yang diraih oleh
seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya. b.
Penghargaan recognation merupukan apresiasi yang diberikan oleh seorang pemimpin atas keberhasilan yang diraih oleh bawahannya.
c. Tanggung jawab responsibility diartikan sebagai kepercayaan yang
diberikan seorang pemimpin agar tanggung jawab tersebut benar menjadi
faktor motivasi bagi seseorang. Motivasi tersebut dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan.
d. Kesempatan untuk maju posibility of growth diartikan sebagai
pengembangan yang diberikan oleh seorang pemimpin agar bahawan merasa termotivasi dalam melaksanakan pekerjaan.
e. Pekerjaan itu sendiri work merupakan usaha yang dilakukan oleh seorang
pemimpin meyakinkan bawahannya akan pentingnya pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan tersebut.
2. Faktor-faktor penyebab ketidakpuasan dissatisfaction atau faktor higiene yang
menyangkut faktor pemeliharaan atau maintenance. Hilangnya faktor ini akan menimbulkan ketidakpuasan dalam bekerja. Faktor-faktor higienes yang
menyebabkan ketidakpuasan dalam melakukan pekerjaan antara lain. a.
Kondisi kerja fisik physical environment, apabila kondisi lingkungan yang baik tercipta, maka prestasi yang lebih tinggi dapat tercipta.
b. Hubungan interpersonal interpersonal relationship, merupakan hubungan
yang tidak harmonis dapat mengganggu dalam pelaksanaan pekerjaan. c.
Kebijakan dan administrasi perusahaan company and administration policy, merupakan kebijaksanaan yang dibuat dalam sebuah organisasi.
d. Pengawasan supervision merupakan pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahan. e.
Gaji salary diartikan sebagai kompensasi yang diterima oleh seseorang sesuai dengan jabatan.
f. Keamanan dan keselamatan kerja job security merupakan hal yang harus
diperhatikan untuk menigkatkan kualitas pekerjaan.
2.5 Kepemimpinan