di RSUD Dr. Moewardi Noviana Ayu Ardika
dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan Bakhtiar, 2012.
a. Efek Samping pada Fisik
Menurut Schuchter 2014, efek samping yang umum disebabkan oleh
obat kemoterapi meliputi: 1.
Kelelahan. 2.
Nyeri. 3.
Koreng di mulut dan tenggorokan. 4.
Dysphagia 5.
Sindrom tangan-kaki, 6.
Neuropati perifer 7.
Diare. 8.
Mual dan muntah. 9.
Sembelit. 10.
Gangguan dalam darah. 11.
Perubahan dalam berpikir dan memori.
12. Seksual dan masalah reproduksi
13. Kehilangan nafsu makan.
14. Rambut rontok.
15. Toksisitas.
16. Edema
17. Insomnia
18. Inkontinensia
19. Masalah pendengaran
20. Dehidrasi
b. Efek Samping pada Psikologis
1. Stres.
2. Kemarahan
3. Kecemasan
4. Tidak percanya diri
5. Merasa menjadi beban bagi keluarga
dan merasa tidak berguna 6.
Mempengaruhi konsep diri dan komponennya citra tubuh, ideal diri,
harga diri, penampilan peran, dan identitas personal.
2 . Kanker Serviks
a. Definisi
Dalam keadaan normal, sel hanya akan
membelah diri
jika ada
penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan
membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi
penumpukan sel baru. Penumpukan sel tersebut
mendesak dan
merusak jaringan normal, sehingga mengganggu
organ yang ditempatinya serviks Lutfa, 2008.
b. Etiologi
Human Papilloma Virus HPV merupakan
penyebab dari
kanker serviks.Penyebab banyak kematian pada
kaum wanita ini adalah virus HPV tipe 16 dan 18.Virus ini sangat mudah
berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah
melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah
terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakan jika tidak
membersihkannya dengan baik Rasjidi, 2008.
c. Faktor Resiko
Menurut Rasjidi 2008, faktor resiko dibagi menjadi dua yaitu faktor
resiko yang telah dibuktikan dan faktor resiko yang diperkirakan.
1. Faktor
Resiko yang
Telah Dibuktikan
a Hubungan Seksual
b Karakteristik Partner
c Riwayat Ginekologis
d Dietilstilbestrol DES
e Merokok
f Agen Infeksius
2. Faktor Resiko yang Diperkirakan
a Kontrasepsi Hormonal
b Etnis dan Faktor Sosial
c Diet
d Pekerjaan
d.Gejala
Gejala klinis jika sudah menjadi kanker serviks dapat dibedakan dalam
beberapa tahapan atau stadium kanker serviks, yaitu sebagai berikut Priyanto,
2011:
Gejala awal 1
Perdarahan lewat vagina, berupa pendarahan pascasanggama atau
perdarahan spontan di luar masa haid.
di RSUD Dr. Moewardi Noviana Ayu Ardika
2 Keputihan yang berulang, tidak
sembuh-sembuh walaupun telah diobati.
Keputihan biasanya
berbau, gatal, dan panas karena sudah
mengalami infeksi
sekunder.
Gejala lanjut: cairan yang keluar dari liang vagina berbau tidak sedap,
nyeri panggul,
pinggang, dan
tungkai, gangguan berkemih, nyeri di kandung kemih dan rectum atau
anus.
Kanker telah menyebar atau metasis: timbul gejala sesuai dengan organ
yang terkena, misalnya penyebaran di paru-paru, liver, atau tulang.
Kambuh atau residif: bengkak atau
edema tungkai satu sisi, nyeri panggul menjalar ke tungkai, dan
gejala pembuntuan saluran kencing.
e. Jenis Terapi Kanker Serviks
Menurut Onnasalman, 2012. tentang terapi terapi kanker serviks
diberikan berbeda-beda tergantung dari kondisi spesifik pasien dan stadium kanker
yang
diderita. Usia
pasien juga
mempengaruhi metode
terapi yang
diberikan. Adapun Jenis-Jenis Terapi Kanker Serviks
antara lain: 1.
Operasi 2.
Radiasi sinar X 3.
Kemoterapi 4.
Terapi Lainnya Meditasi, yoga, dan aroma terapi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif
adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran
keadaan sumber
obyektif, menggunakan pendekatan cross-sectional.
Populasi dari penelitian ini adalah pasien kanker serviks dengan kemoterapi di
RSUD
Dr. Moewardi.
Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling,
dengan jumlah sampel 42 responden. Waktu penelitian pada bulan Mei 2015.
Penelitian ini ada satu variabel dependen dan terdapat dua subvariabel
yaitu perubahan fisik pasien kanker serviks dengan
kemoterapi di
RSUD Dr.
Moerwardi dan perubahan psikologis pasien kanker serviks dengan kemoterapi
di RSUD Dr. Moerwardi. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner untuk mengetahui perubahan fisik dan psikologis pasien kanker serviks
dengan kemoterapi dan yang berisi daftar pertanyaan tentang perubahan fisik dan
psikologi pasien kanker serviks dengan kemoterapi sesuai dengan tinjauan teori.
Menggunakan pengukuran skala Guttman sehingga
jawaban yang
didapatkan merupakan jawaban yang tegas tehadap
suatu permasalahan yang ditanyakan. Dari hasil uji validitas terhadap
kuesioner yang
digunakan untuk
mengukur efek fisik pasien kanker serviks dengan kemoterapi diperoleh nilai r hasil
dengan rentang 0,193 – 0,722. Nilai ini
lebih besar dari nilai r tabel 0,444 sehingga pertanyaan tersebut dikatakan
valid. Kemudian ada 5 pertanyaan yang dinyatakan tidak valid karena r hitungnya
0,444, yaitu pertanyaan no. 12, 13, 17, 19, dan 20. Sehingga kelima pertanyaan
dikeluarkan dari instrumen penelitian. Dari hasil uji validitas terhadap kuesioner yang
digunakan
untuk mengukur
efek psikologis pasien kanker serviks dengan
kemoterapi diperoleh nilai r hasil dengan rentang 0,256-0,919. Nilai ini lebih besar
dari nilai r tabel 0,444 sehingga pertanyaan
tersebut dikatakan
valid. Kemudian
ada 1
pertanyaan yang
dinyatakan tidak valid karena r hitungnya 0,444, yaitu pertanyaan no. 6. Sehingga
pertanyaan tersebut
dikeluarkan dari
instrumen penelitian. Dari
hasil uji
reliabilitas didapatkan nilai Alpha Crombach
α dari koesioner efek fisik pasien kanker serviks
dengan kemoterapi sebesar 0,887 sebelum item valid dieliminasi dan setelah item
dieliminasi
didapatkan nilai
Alpha Crombach
α sebesar 0,907. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa kuesioner
di RSUD Dr. Moewardi Noviana Ayu Ardika
termasuk reliabel tinggi sehingga dapat digunakan untuk penelitian. Dari hasil uji
reliabilitas koesioner efek psikologis pasien kanker serviks dengan kemoterapi
didapatkan nilai Alpha Crombach
α sebesar
0,817 sebelum
item valid
dieliminasi dan setelah item dieliminasi didapatkan nilai Alpha Crombach
α sebesar 0,909. Dari hasil tersebut dapat
dinyatakan bahwa kuesioner termasuk reliabel tinggi sehingga dapat digunakan
untuk penelitian.
HASIL
Berikut data hasil penelitian yang meliputi
karakteristik responden
diantaranya umur, jumlah kemoterapi, dan kadar hemoglobin.
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Yang
Meliputi Umur, Jumlah Kemoterapi, dan Kadar Hemoglobin.
Karakteristik Frekuensi Presentase
Umur : 30-40 tahun
3 7
41-50 tahun 10
24 50 tahun
29 69
Jumlah Kemoterapi :
3-6 kali 31
73 7-9 kali
9 22
9 kali 2
5 Kadar
Hemoglobin : 7-7,9 gramdl
4 10
8-9 gramdl 27
64 9 gramdl
11 26
Total 42
100 Sumber: Data yang diolah, 2015
Berdasarkan Tabel
4.1 dapat
diketahui bahwa distribusi karakteristik responden kategori umur yang menderita
kanker serviks presentase tertinggi adalah pada umur 50 tahun yaitu sebanyak 29
responden dengan jumlah persentase 69.
Berdasarkan Tabel
4.1. dapat
diketahui bahwa distribusi karakteristik responden kategori pasien kanker serviks
yang melakukan
kemoterapi dengan
jumlah paling banyak adalah 3-6 kali yaitu 31 responden dengan jumlah persentase
73. Berdasarkan Tabel 4.1. menunjukkan distribusi kadar hemoglobin responden
dapat dilihat bahwa 100 mengalami anemia yaitu dengan jumlah 42 responden,
dengan jumlah distribusi tertinggi yaitu pada 8-9 gramdl terdapat 27 responden
dengan jumlah presentase 64. Analisa Univariat
a. Perubahan Fisik Pasien Kanker