di RSUD Dr. Moewardi Noviana Ayu Ardika
e. Kehilangan Nafsu Makan
Hasil penelitian didapatkan 100 responden mengalami kehilangan nafsu
makan. Menurut Cherwin 2012 yaitu kurangnya nafsu makan terkait kanker
dapat terjadi karena sinyal rasa lapar yang
berasal dari
hipotalamus berkurang dan sinyal kenyang yang
dihasilkan oleh melacortins diperkuat. Kurangnya nafsu makan juga dapat
semakin
memburuk saat
pasien menerima
kemoterapi yang
berhubungan dengan
mual atau
perubahan rasa. f.
Sembelit
Hasil penelitian didapatkan 100 responden
mengalami konstipasi
sembelit. Menurut Avila 2004 pasien dengan kanker terutama dengan
kanker stadium
lanjut memiliki
beberapa faktor yang menyebabkan konstipasi yaitu penggunaan analgesic
opioid, berkurangnya intake makanan dan
minuman, mobilitas
yang berkurang, usia lanjut dan terkait
kondisi keganasan dari kanker itu sendiri. Selain opioid, terdapat juga
golongan obat yang dapat menyebabkan konstipasi seperti agen kemoterapi, anti
kolinergik
antidepresan trisiklik,
fenotiazin, kalsium atau aluminium yang
mengandung antasida
dan antiemetic.
g. Diare
Hasil penelitian didapatkan data 10 responden dengan jumlah presentase
24 mengalami sulit menahan kencing. Menurut Schuchter 2014, Kemoterapi
tertentu menyebabkan buang air besar longgar atau berair. Mencegah diare
atau mengobati lebih dini membantu seseorang
menghindari dehidrasi
kondisi ketika
tubuh tidak
mendapatkan jumlah
cairan yang
dibutuhkan. h.
Insomnia
Hasil penelitian didapatkan data 39 responden dengan jumlah presentase
93 mengalami insomnia. Menurut Schuchter 2014, yang menjelaskan
bahwa kebanyakan orang mengalami insomnia di dalam hidup mereka, tetapi
risiko insomnia meningkat dengan bertambahnya usia dan penyakit serius,
seperti
kanker. Selain
itu faktor
psikologis seperti
depresi dan
kecemasan terhadap pengobatan dan terapi
kanker, dan
stress yang
ditimbulkan karena pikiran pekerjaan dan
tanggung jawab
dapat mempengaruhi gangguan tidur yang
terjadi pada penderita kanker Berger, et al., 2005.
i. Rambut Rontok