Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa
Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh bagi kemajuan suatu bangsa. Kualitas pendidikan yang baik diharapkan mampu mencetak generasi
penerus yang berkualitas pula. Kualitas pendidikan ditentukan oleh bagaimana peran guru dalam mendidik siswanya. Perbaikan dalam bidang pendidikan
merupakan pekerjaan yang sangat penting. Masalah-masalah dalam dunia pendidikan sekarang ini merupakan tanggung jawab semua pihak terkait untuk
selalu bekerja sama mengatasinya. Keberhasilan atau kegagalan suatu pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Pertanyaan yang mungkin muncul adalah mengapa guru harus menjadi
teladan bagi siswa dan masyarakat. Mengapa guru harus menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat karena merupakan faktor penting dalam proses membangun
pendidikan yang berkualitas. Untuk itu seorang guru harus memiliki kerpribadian yang baik agar menjadi sosok inspiratif bagi siswa. Guru merupakan tokoh
penting yang mempengaruhi keberhasilan dalam dunia pendidikan. Tidak dapat dipungkiri juga faktor lain yang mempengaruhi kualitas pendidikan disekolah
yaitu sikap disiplin yang diterapkan oleh siswa-siswa dan gurunya. Maka dari itu proses penegakan dan pembinaan kedisiplinan disekolah harus selalu diutamakan.
Sosok guru yang inspiratif sangat dibutuhkan dalam proses transfer ilmu pengetahuan dan pembinaan kepribadian siswa agar memiliki akhlak mulia. Sosok
inspiratif yang ditunjukan melalui sikap teladan dalam membina karakter siswa menjadi warga negara yang baik.
Menurut Rochman dan Gunawan 2011, hlm. 52 jawabannya yaitu: Kepribadian guru mempunyai pengaruh langsung dan kumulatif terhadap
Perilaku siswa maupun masyarakat sekitar. Perilaku guru dalam mengajar, secara langsung atau tidak, mempunyai pengaruh terhadap motivasi siswa
Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa
Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
baik sifatnya yang negatif maupun yang positif artinya jika kepribadian yang ditampilkan guru sesuai dengan norma dan etika segala tutur sapa,
sikap dan prilakunya, maka siswa akan termotivasi untuk belajar dengan baik, bukan hanya materi pelajaran sekolah tapi juga persoalan kehidupan
yang sesungguhnya.
Harus diakui bahwa “guru merupakan faktor utama dalam proses
pendidikan. Walaupun fasilitas pendidikannya lengkap dan canggih. Namun, bila tidak ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas, maka mustahil akan
menimbulkan proses belajar mengajar yang maksimal ” Nurdin, 2008, hlm. 49.
Dari pernyataan diatas jelas menunjukan bahwa peran guru sangat vital dalam proses pendidikan. Kemajuan teknologi tidak turut serta menumpulkan kinerja
guru. Guru selalu memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Jika dibaratkan guru itu adalah sutradara dalam mengelola kelas untuk mengarahkan
siswa bagaimana memainkan perannya yang baik sebagai siswa. M. Surya dalam Nurdin 2008, hlm. 163 mengatakan bahwa:
Siswa bisa saja mengidamkan gurunya memiliki sifat yang ideal sebagai sumber keteladanan, bersikap ramah dan penuh kasih sayang, penyabar,
menguasai materi yang diajarkan, dan mampu mengajar dengan suasana yang menyenangkan. Itulah sebabnya lembaga pendidikan yang berhasil,
tidak hanya berasal dari gurunya yang berkualitas secara intelektual, akan tetapi juga ditopang oleh kepribadian yang anggun secara moral dan
intelektual. Pendapat M. Surya diatas jelas memberikan gambaran bahwa pada
umumnya siswa berharap gurunya memiliki sikap yang ideal. Guru yang memiliki sikap ideal adalah guru yang bersikap ramah, penuh kasih sayang, penyabar dan
mampu mengajar dengan suasana yang menyenangkan. Guru yang berkualitas tidak hanya cerdas akal saja namun ditopang dengan kepribadian yang dapat
memberikan pesona kepada siswa untuk mencontohnya. Mulyasa 2005, hlm. 46 berpendapat bahwa
“menjadi teladan merupakan sifat dasar kegiatan pembelajaran, dan ketika seorang guru tidak mau menerima
ataupun mengunakannya secara konstruktif maka telah mengurangi keefektifkan pembelajaran
”. Peran dan pungsi keteladananan ini patut dipahami dan tak perlu
Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa
Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dijadikan beban yang memberatkan sehingga dengan keterampilan dan kerendahan hati akan memperkaya arti pembelajaran. Siswa pun akan menaruh
hormat dengan penuh ketulusan dalam menyambut segala perilaku yang diperlihatkan oleh seorang guru. Dan akan merasa kehilangan ketika sang
pendidik tidak ada disekitar mereka. Keteladanan
dalam diri
seseorang akan
berpengaruh terhadap
lingkungannya. Demikian pula dengan keteladanan yang ditunjukan oleh guru akan memberikan dampak positif bagi siswanya. Karena guru sebagaimana makna
filosofisnya yang terkandung dari kata guru yaitu “digugu” dan “ditiru”. Digugu
bermakna senantiasa ditiru oleh siswanya. Ditiru bermakna bahwa perilaku yang ditampilkan guru akan diikuti oleh siswanya. Ada juga pepatah yang mengatakan
bahwa “guru kencing berdiri murid kencing berlari”. Ungkapan tersebut dapat dimaknai bahwa apa yang dilakukan oleh guru akan ditiru oleh siswanya.
Menurut Rochman dan Gunawan 2011, hlm. 50 bahwa:
Guru merupakan teladan bagi peserta didik, bahkan semua orang menganggapnya sebagai guru akan meneladaninya. Guru professional
memiliki kepribadian baik yang menjadi teladan dalam segala bentuk tingkah laku dan ucapannya. Hidupnya menjadi percontohan yang akan
membawa peserta didik ke jalan yang benar”. Peran guru harus mampu menjadi suri teladan bagi siswa dan berpegang
teguh pada peraturan, profesi guru merupakan pekerjaan yang mulia yang menuntut dedikasi yang tinggi. Guru harus memiliki kepribadian yang mampu
diteladani oleh siswanya. Mengutip pernyataan yang dilontarkan oleh Imam Ghazali dalam Musbikin
2010, hlm. 17 bahwa: Seorang yang berilmu dan bekerja dengan ilmunya itu, dialah yang
dinamakan orang besar dibawah kolong langit ini. Ia bagai matahari yang memberi cahaya orang lain, sedangkan ia sendiri pun bercahaya, ibarat
minyak kasturi yang baunya dinikmati orang lain, ia sendiripun harum.
Penjelasan diatas menunjukan bahwa profesi guru bukan hanya teladan bagi siswanya saja tetapi juga sebagai panutan bagi masayarakat. Panutan yang
Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa
Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
memberikan cahaya kepada orang-orang disekitarnya. Cahaya yang terpancar dari pribadi seorang guru adalah akhlak mulia, kearifan dan terpuji. Tidak terkecuali
guru Pendidikan Kewarganegaraan PKn harus memberikan teladan yang baik bagi siswa. Karena dalam pembelajaran PKn diajarkan mengenai pendidikan
karakter yang didalam nya terdapat nilai-moral, disiplin, kemandirian untuk menjadi bekal menjadi warga negara yang baik. Tujuan pendidikan
kewarganegaraan PKn pada dasarnya adalah menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, bermartabat dan aktif dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Somantri dalam Ubaedilah dan Rozak 2010, hlm. 15 mengatakan bahwa:
Pendidikan Kewarganegaraan ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut: a Civic education adalah kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah; b
Civic education meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yang dapat menumbuhkan hidup dan perilaku yang lebih baik dalam masyarakat
demokratis dan c dalam Civic education termasuk pula hal-hal yang menyangkut pengalaman, kepentingan masyarakat, pribadi, dan syarat-
syarat objektif untuk hidup bernegara. Dengan kata lain dapat kita simpulkan bahwa Pendidikan kewarganegaraan civic education berusaha
menggabungkan unsur-unsur dari komponen-komponen pendidikan kewarganegaraan civic education diatas melalui strategi pembelajaran
yang demokratis, interaktif serta humanis dalam lingkungan yang demokratis.
Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas guru Pendidikan Kewarganegaraan PKn bertujuan menumbuhkan perilaku siswa agar lebih baik
dan demokratis, bukan hanya di sekolah tetapi juga dalam kehidupan di masyarakat. Karena Pendidikan Kewarganegaraan PKn bertujuan agar siswa
tidak hanya cerdas secara teoritis semata namun disertaidengan tindakan nyata dengan mengaplikasikan sikap dan prilaku yang baik di sekolah dan di
masyarakat. Maka dari itu guru PKn harus memberikan contoh terlebih dahulu kepada siswa. Lebih dari apapun sosok atau figur yang baik akan dicontoh dan
dijadikan panutan bahkan dijadikan sebagai idolanya. Guru PKn juga harus mampu menyelesaikan masalah-masalah pendidikan yang terjadi salah satunya
adalah masalah kedisiplinan.
Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa
Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Disiplin sangat penting bagi kehidupan dan perilaku siswa. Disiplin adalah kunci awal kesuksesan siswa dalam menyelesaikan studinya. Dalam buku
pengantar disiplin nasional 1995, hlm. 15 bahwa: Dalam membentuk disiplin ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih besar
yaitu guru, sehingga mempengaruhi pihak lain siswa kearah tingkah laku yang diinginkannya. Sebaliknya pihak lainnya memiliki ketergantungan
pada pihak yang memiliki kekuasaan guru, sehingga pihak lainnya siswa bisa menerima apa yang diajarkan kepadanya. Hal ini berarti bahwa
karakteristik penting dari situasi pembentukan disiplin adalah kehadiran
gejala “kekuasaan-ketergantungan”. Pemaparan diatas dapat dipahami bahwa dalam membetuk disiplin guru
sebagai pihak yang memiliki kekuasaan yang lebih besar dapat mempengaruhi siswa kearah tingkah laku yang diinginkannya. Karena siswa memiliki
ketergantungan kepada guru sehingga siswa bisa menerima apa yang diajarkan kepadanya.
Menurut Danim 2011, hlm. 137 mengemukakan bahwa: Disiplin diri atau self-discipline adalah kemampuan memosisikan diri
sendiri untuk mengambil tindakan tanpa menghiraukan suasana emosional ability to get yourself to take action regardless of your emotional state.
Disiplin diri adalah kompanyon energi diri untuk mewujudkan kehendak. Self-discipline is the companion of will power. Disiplin diri adalah kontrol
diri dan konsistensi diri. Disiplin diri adalah realisasi diri dan indenpendensi. self-discipline is self-control and self-restraint. Self
discipline is self reliance and independence.
Penjelasan diatas bermakna bahwa perilaku disiplin juga dapat tumbuh karena adanya kesadaran dalam diri. Disiplin timbul karena diri mampu
memosisikan tindakan tanpa menghiraukan suasana emosional. Disiplin diri juga akan membentuk kumpulan-kumpulan energi yang membentuk semangat dalam
mewujudkan kehendak. Disiplin diri juga mampu mengontrol diri dalam bertindak dan bersikap serta menjalankanya dengan konsisten. Maka dari itu siswa harus
memiliki kesadaran diri dalam menjalankan disiplin. Siswa yang berdisiplin diri akan mampu memosisikan diri, membangun kumpulan-kumpulan energi positif
Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa
Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dalam mewujudkan
kehendak dan
akan bersikap
konsisten dalam
menjalankannya. Kenyataan dilapangan ditemukan masih banyak siswa yang tidak peduli
dengan pelaksanaan disiplin disekolah. Tingkat kedisiplinan siswa umumnya masih tergolong memprihatinkan. Pelanggaran disiplin yang terjadi diantaranya,
siswa tidak mengenakan atribut sekolah lengkap, terlambat datang kesekolah, tidak mengumpulkan tugas pada waktunya dan lain-lain. Bahkan banyak perilaku
negatif yang dilakukan oleh para siswa, bahkan melampaui batas wajar. Karena telah menjurus pada tindak melawan hukum, melanggar tata tertib, melanggar
moral agama, kriminal, dan telah membawa akibat yang sangat merugikan bagi masyarakat.
Pelanggaran yang dilakukan siswa yang semakin bertambah dari waktu ke waktu akan berpengaruh negatif terhadap penegakan disiplin di sekolah dan dapat
berpengaruh negatif juga terhadap kondisi disiplin di masyarakat. Globalisasi dan kemajuan teknologi yang saat ini berkembang dituduh sebagai salah satu
penyebab berubahnya pola pikir generasi muda. Di era global adanya perubahan paradigma yang mengarah pada pembentukan perilaku meniru. Perilaku meniru
siswa sebagai generasi muda yang rentan terpengaruh menyebabkan siswa lebih memosisikan informasi dan kemajuan teknologi sebagai tuntunan perilakunya.
Sehingga tidak bisa dipungkiri akan mempengaruhi karakter siswa khususnya dalam hal kedisiplinannya.
Guru harus mempunyai strategi khusus dalam membina kedisiplinan siswa, Menurut Mulyasa 2005, hlm. 25
Seperti alat pendidikan lain, jika guru tidak memiliki rencana tindakan yang benar akan mengakibatkanguru melakukan kesalahan yang tidak perlu.
Seringkali guru memberikan hukuman kepada peserta didik tanpa melihat latar belakang kesalahan yang dilakukannya, tidak jarang guru yang
memberikan hukuman kepada peserta didik tanpa melihat latar belakang kesalahan yang dilakukannya, tidak jarang guru yang memberikan hukuman
melampaui batas kewajaran pendidikan malleducatif.
Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa
Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kesimpulannya, guru harus mampu mengkoreksi diri sehingga penegakan disiplin akan terbina dengan baik. Maka dari itu jangan menjadi guru yang hanya
ditakuti siswa akan tetapi mampu disegani, dihormati dan dibutuhkan oleh siswanya. Guru harus mampu memosisikan diri dengan mengontrol emosi dan
tidak memperlihatkan kemarahan berlebihan. Selain itu guru juga tidak boleh pasif. Guru harus mampu berinteraksi dengan siswa sehingga tidak menghambat
proses pembelajaran. Sejalan dengan itu Naim 2009, hlm. 167 mengemukakan bahwa
“demikian halnya dalam pembelajaran, guru akan menghadapi situasi- situasi yang menuntut mereka harus melakukan tindakan disiplin kepada
siswanya ”. Dalam kerangka penegakan disiplin, selain memberikan contoh secara
nyata kepada murid, guru dapat memasukan teladan, memotivasi, dorongan, dan makna penting disiplin kepada siswanya.
Hubungan antara siswa dengan guru yang ditentukan oleh perlakuan guru terhadap siswa, oleh siswa terhadap guru tertentu, oleh stereotip budaya dari guru
sebagai kelompok, dan teknik kedisiplinan yang digunakan akan mempengaruhi siswa terhadap mata pelajaran. Disiplin melibatkan respon guru terhadap perilaku-
perilaku siswa yang tidak baik, seperti berbicara tidak senonoh, meninggalkan kelas tanpa izin, mengucapkan kata-kata yang tidak bersahabat dan sarkastis, atau
yang lebih parah yaitu berkelahi dan tawuran Sarbaini, 2012, hlm. 2. Jannah dkk. 2012, hlm. 26-27 memaparkan bahwa, salah satu strategi
untuk mendisiplinkan siswa adalah dengan cara berpakaian rapi, bertutur kata dengan sopan dan pantas, menegur siswa dengan kata-kata yang halus dan bijak,
memberi motivasi kepada siswa. Karena guru dalam menerpakan karakter disiplin juga berperan sebagai pemelihara disiplin. Guru selalu memberikan contoh yang
baik terhadap siswa. Setiap siswa yang mendapat tindakan dari guru karena pelanggaran yang dilakukannya, siswa tersebut berusaha berhati-hati lagi dalam
bersikap dan berprilaku. Disiplin banyak memberikan manfaat bagi yang melaksanakannya. Kemudian, bahwa salah satu manfaat disiplin tersebut adalah
mengajarkan keteraturan. Dinyatakan juga bahwa untuk mengurangi pelanggaran
Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa
Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kedisiplinan siswa disekolah adalah dengan bekerja sama dengan guru-guru dan staf sekolah serta orang tua siswa untuk senantiasa mengarahkan anak didiknya
pada hal positif. SMK Pasundan 1 Bandung merupakan sekolah menengah kejuruan yang
sudah bersertifikat ISO, yang harus mumpuni dalam segi administrasi, sarana dan prasarana serta pembinaan siswa-siswinya disekolah. Dalam tahap pra penelitian
murid-murid di SMK Pasundan 1 Bandung 90 adalah perempuan karena kompetensi keahlian disekolah ini adalah manajemen dan bisnis. Jumlah siswa di
SMK Pasundan 1 Bandung ini terhitung banyak, maka dari itu dibutuhan pengelolaan yang baik dalam membina karakter disiplin siswa. Maka dari itu guru
diharapkan mampu memperlihatkan profesionalitasnya guna memberikan teladan yang baik kepada murid tidak terkecuali guru pendidikan kewarganegaraan PKn.
Dengan demikian penelitian ini dikemas dengan judul:
“PERAN KETELADANAN GURU PKn DALAM MEMBINA KEDISIPLINAN SISWA”
B. Identifikasi Masalah Penelitian