Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka

seragam batik setiap hari Jumat. Tujuan penggunaan seragam batik ini adalah mempupuk kecintaan dan kebanggaan siswa terhadap batik agar semakin dalam dan disertai rasa cinta tanah air serta rasa bangga terhadap hasil karya budaya bangsa sendiri. Berseragam batik siswa akan merasa berpakaian nasional serta menunjukkan bahwa pakaian batik adalah identitas bangsa Indonesia.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah upaya penggunaan batik sebagai sarana pendidikan karakter bagi siswa? 2. Bagaimanakah rasa kebanggaan siswa terhadap batik sebagai warisan budaya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mendeskripsikan upaya penggunaan batik sebagai sarana pendidikan karakter bagi siswa 2. Mengetahui rasa kebanggaan siswa terhadap batik sebagai warisan budaya

D. Tinjauan Pustaka

1. Pendidikan Karakter Menurut Narwanti 2011: 2 adalah ”Suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia.” Karakter bukan sekadar sebuah kepribadian karena karakter adalah sebuah kepribadian yang ternilai. Menurut Gulo 2002: 29, ”Karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap.” Sudrajad 2010: 7 mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa YME, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Menurur Megawangi 2009: 3, ada banyak kualitas karakter yang harus dikembangkan, namun untuk memudahkan pelaksanaan, IHF mengembangkan konsep pendidikan 9 pilar karakter yang merupakan nilai-nilai luhur universal lintas agama, budaya dan suku sebagai berikut: 1 Cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya 2 Tanggung jawab, Kedisiplinan, dan Kemandirian 3 Kejujuran 4 Hormat dan Santun 5 Kasih Sayang, Kepedulian, dan Kerjasama 6 Percaya Diri, Kreatif, Kerja Keras, dan Pantang Menyerah 7 Keadilan dan Kepemimpinan 8 Baik dan Rendah Hati 9 Toleransi, Cinta Damai, dan Persatuan 2. Batik Menurut Syamsudin 2010: 2 “Batik adalah hasil perpaduan karya seni dan teknologi. Seni batik itu sendiri merupakan perpaduan antara seni motif atau ragam hias dan seni warna yang diproses melalui pencelupan rintang dengan lilin batik sebagai zat perintangnya.” Batik sudah ada sejak jaman dahulu sebelum kedatangan orang asing dan berkembang menyertai kehidupan bangsa Indonesia melalui tahapan sejarah bangsa Indonesia, yaitu jaman prasejarah, jaman kebudayaan Hindu, jaman Majapahit-Mataram, jaman kebudayaan Islam, jaman penjajahan, dan jaman perjuangan kemerdekaan dan pembangunan hingga saat ini. Secara keteknikan, membatik adalah suatu cara penerapan corak di atas permukaan kain melalui proses tutup celup dan atau colet dengan lilin batik sebagai medium perintang pada saat pewarnaan. Menurut Murfianti 2009: 7 Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal seperti bunga tulip dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah gedung atau kereta kuda, termasuk juga warna- warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

E. Kerangka Pemikiran