Risiko Risk TINJAUAN PUSTAKA

25 Penilaian terhadap return realisasi bagi investasi yang sudah berjalan perlu dilakukan oleh investor, untuk menilai keberhasilan dari upaya-upaya yang telah mereka lakukan. Jogiyanto 2000 : 108 mengartikan return total sebagai return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Return total sering disebut dengan return saja. Return total terdiri dari capital gain loss dan yield sebagai berikut ini : Return = Capital Gain Loss + Yield Dengan demikian, return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Sumber-sumber return terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain loss. Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu. Dengan kata lain, capital gain loss bisa juga diartikan sebagai tambahan perubahan harga sekuritas. Sementara itu yield adalah penerimaan kas periodik dari suatu investasi. Yield untuk saham adalah dividen.

F. Risiko Risk

Berbicara tentang tingkat keuntungan return, pasti tidak terlepas dari risiko. Tingkat keuntungan dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade-off dari kedua faktor tersebut. Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan yang yang diharapkan. Oleh karena itu, 26 dimensi risiko ada dua, yaitu menyimpang lebih kecil atau menyimpang lebih besar. Risiko merupakan variabilitas return terhadap return yang diharapakn.Risiko diwujudakan dalam bentuk standar deviasi yang mengukur absolut penyimpangan nilai- nilai yang sudah terjadi dengan nilai rata-ratanya sebagai nilai yang diharapkan. 1 Risiko yang Dihadapi Peme gang Saham Risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya adalah : a. Tidak mendapat dividen Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. b. Capital Loss Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain alias keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian pemodal mengalami capital loss . c. Perusahaan Bangkrut atau Dilikuidasi Jika perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa atau di Delist. Dalam 27 kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibandingkan kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua asset perusahaan tersebut dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur atau pemengan obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada pemegang saham. d. Saham di Delist dari Bursa Delisting Risiko lain yang dihadapi oleh pemodal adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari Pencatatan Bursa Efek alias di Delist. Suatu saham perusahaan di Delist dari bursa umumnya karena kinerja yang buruk misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian dalam beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan Peraturan Pencatatan Efek di Bursa. Saham yang telah di Delist tentu saja tidak lagi diperdagangkan di bursa, namun tetap dapat diperdagangkan diluar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjuak biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya.

G. Price Earning Ratio PER

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh rasio kinerja keuangan dan tingkat suku bunga terhadap volume penjualan saham perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Jakarta

0 20 87

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

0 5 109

PENGARUH PRICE EARNING RATIO, VOLUME PENJUALAN , DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG FINANSIAL DI BURSA EFEK JAKARTA

0 8 70

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA SBI dan KURS EURO TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI Dan Kurs Euro Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indones

0 1 16

PENGARUH PRICE EARNING RATIO, VOLUME PENJUALAN, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP RETURN SAHAM ( Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2004-2007).

0 1 11

ANALISIS PENGARUH KAPITALISASI PASAR, TINGKAT INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP RETURN SAHAM ANALISIS PENGARUH KAPITALISASI PASAR, TINGKAT INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Bergerak dalam Bidang F

0 1 10

PENGARUH PRICE-EARNING RATIO, VOLUME PENGARUH PRICE-EARNING RATIO, VOLUME PENJUALAN DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG FINANSIAL DI BURSA EFEK JAKARTA) (Periode 2000-2004).

0 1 9

PENDAHULUAN PENGARUH PRICE-EARNING RATIO, VOLUME PENJUALAN DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG FINANSIAL DI BURSA EFEK JAKARTA) (Periode 2000-2004).

0 0 9

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEKTOR ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEKTOR KEUANGAN DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 2005.

0 0 12

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO DAN INDEK HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO DAN INDEK HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI PT. BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 12