Vendra Rumagara, 2012 LAGU-LAGU PASANTRENAN SYIFAUSH SHUDUR DI KECAMATAN TAROGONG KABUPATEN GARUT
PADA ACARA PENGAJIAN RUTIN BULANAN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Langkah-langkah penelitian
1. Persiapan
a. Observasi awal
Peneliti melakukan observasi awal ke lokasi penelitian dengan tujuan untuk mengetahui gambaran lokasi penelitian, mengetahui asal mula terbentuknya Seni
Pasantrenan Syifaush Shudur, mengenal pencetus atau pelatih Seni Pasantrenan Syifaush Shudur, dan mengetahui para anggota dan personilnya. Observasi awal
dilakukan pada tanggal 10 Juli 2012. b.
Merumuskan masalah Rumusan masalah sangat penting dalam sebuah penelitian. Peneliti harus
merumuskan masalah setelah melakukan beberapa studi pendahuluan. Dengan adanya rumusan masalah, peneliti akan lebih terfokus dan mudah untuk membuat
laporan hasil penelitian. c.
Merumuskan Asumsi Peneliti harus merumuskan asumsi atau anggapan sementara yang pada akhir
penelitian akan disesuaikan dengan hasil penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah melakukan persiapan, Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan acuan pada metode penelitian. Selama penelitian, Peneliti mengumpulkan data-
data yang diperoleh dilapangan kemudian mengolah data tersebut untuk dijadikan laporan pada akhir penelitian.
Vendra Rumagara, 2012 LAGU-LAGU PASANTRENAN SYIFAUSH SHUDUR DI KECAMATAN TAROGONG KABUPATEN GARUT
PADA ACARA PENGAJIAN RUTIN BULANAN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Penyusunan Laporan Penelitian
Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan, peneliti membuat laporan penelitian berupa hasil penelitian yang sebenarnya, yang diperoleh dari lapangan
seperti catatan-catatan, hasil wawancara, dokumentasi dan rekaman yang
kemudian digambarkan atau dideskripsikan ke dalam tulisan.
62
Vendra Rumagara, 2012 LAGU-LAGU PASANTRENAN SYIFAUSH SHUDUR DI KECAMATAN TAROGONG KABUPATEN GARUT PADA
ACARA PENGAJIAN RUTIN BULANAN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang Seni Pasantrenan Syfaush Shudur di Jalan Adung Blk. no.11 Kecamatan Tarogong
Kabupaten Garut, maka peneliti akan mengutarakan kesimpulan dari hasil
penelitian yang meliputi tentang bentuk dan struktur pada penyajian Seni
Tembang Pesantrenan Syfaush Shudur. Seni Pasantrenan Syfaush Shudur ternyata bersifat fleksibel, bisa dipertunjukan
siang hari maupun malam hari, tetapi setiap acara Pengajian Rutin Bulanan selalu dipertunjukkan pada malam hari, karena Pengajian Rutin Bulanan di pesantren
Syifaush Shudur selalu dilaksanakan pada malam hari. Dan Seni Pasantrenan Syfaush Shudur lebih sering dipertunjukkan pada acara keagamaan, tetapi juga
terkadang disajikan didalam acara pernikahan bahkan khitanan.
Mengenai bentuk penyajian dalam pertunjukan Seni Pasantrenan Syfaush
Shudur mempunyai
aturan-aturan baku
yang mengikat
dalam setiap
pertunjukannya, seperti; Kostum yang dipakai baik oleh Juru Sekar maupun Pamirig harus seragam dan harus melambangkan keIslaman, posisi Juru Sekar
berada di depan sedangkan Pamirig berada di belakang, baik Juru Sekar maupun Pamirig melantunkan Lagu-lagu Pasantrenan Syifaush Shudur harus sambil duduk,
ada beberapalagu yang harus diselingi oleh Qorilantunan Ayat Suci Al- Qur’an
sebagai jedah untuk mengulangi lagu dan mengakhiri lagu, ketika Qori berkumandang,