Rosi Nurfadillah, 2012 Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik
20122013 Dalam Penggunaan Verba Nozomu, Negau Dan Kibou Suru Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
76 - 95 Sebagian besar
96 - 99 Hampir seluruhnya
100 Seluruhnya
3.7 Validitas dan Realibilitas
3.7.1 Uji Validitas
Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, haruslah diuji kelayakan atau kevalidannya. Kevalidan suatu alat ukur berkenaan
dengan persoalan tentang apa yang hendak diukur. Bagi peneliti pemula, setidaknya ada tiga jenis validitas yang harus dipenuhi, yaitu
validitas isi, validitas konstruk bangun pengertian, dan validitas kesamaan coucurrent validity Sutedi, 2009: 157.
Penulis mengkonsultasikan instrumen tes kepada dosen ahli dan menghitung nilai validitasnya. Dosen ahli telah memberikan
Expert Judgment terlampir yang berarti instrumen telah valid. Namun, penulis juga melakukan penghitungan validitas instrumen tes, dengan
mencari nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut:
� = −
� + � � −
Rosi Nurfadillah, 2012 Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik
20122013 Dalam Penggunaan Verba Nozomu, Negau Dan Kibou Suru Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Keterangan: t
: nilai t hitung Mx
: mean variabel X My
: mean variabel Y Sdx
: standar deviasi variabel X dikuadratkan Sdy
: standar deviasi variabel Y dikuadratkan n
: jumlah sampel Sebelum mencari nilai t hitung, harus diketahui dahulu nilai
rata-rata mean dan standar deviasi dari variabel X dan variabel Y, dengan rumus sebagai berikut:
Rumus untuk mencari mean X:
Rumus untuk mencari mean Y:
Rumus untuk mencari standar deviasi X dan Y: =
=
� =
− � =
−
Rosi Nurfadillah, 2012 Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik
20122013 Dalam Penggunaan Verba Nozomu, Negau Dan Kibou Suru Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Peneliti melakukan uji coba instrumen kepada 15 orang sampel N dengan soal yang berkenaan dengan penggunaan verba nozomu,
negau dan kibou suru. Tabel persiapan penghitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7.1 Tabel Persiapan Mencari Nilai t hitung
N X
Y X
2
Y
2
1 9
8 81
64 2
8 8
64 64
3 8
8 64
64 4
8 7
64 49
5 8
7 64
49 6
8 7
64 49
7 8
7 64
49 8
8 7
64 49
9 7
6 49
36 10
7 6
49 36
11 6
6 36
36 12
6 6
36 36
13 6
5 36
25 14
6 5
36 25
15 6
5 36
25
109 98
807 656
Setelah mempersiapkan tabel penghitungan di atas, langkah selanjutnya adalah mencari nilai mean dan standar deviasi, seperti
berikut ini:
Rosi Nurfadillah, 2012 Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik
20122013 Dalam Penggunaan Verba Nozomu, Negau Dan Kibou Suru Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Mencari mean X:
=
= = ,
Mencari mean Y:
=
= = ,
Mencari standar deviasi X:
� =
− =
− , =
, − ,
= ,
= ,
Mencari standar deviasi Y:
� =
− =
− , =
, − ,
= ,
= ,
Setelah didapatkan nilai mean dan standar deviasi, maka selanjutnya adalah mencari nilai t hitung, sebagai berikut:
� = −
� + � � −
= ,
− , ,
+ , −
= ,
, + ,
Rosi Nurfadillah, 2012 Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik
20122013 Dalam Penggunaan Verba Nozomu, Negau Dan Kibou Suru Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
= ,
,
= ,
, =
, ,
=
Berdasarkan hasil perhitungan nilai t hitung di atas adalah 2, kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat
kebebasannya n-1 adalah 14, diperoleh angka 2,14 untuk taraf signifikasi 5 dan 2,98 untuk taraf signifikasi 1, maka nilai t hitung
tidak lebih besar dari t tabel. Dengan kata lain, instrumen tes dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Selain valid, suatu instrumen juga harus dapat memiliki reliabilitas, artinya mampu digunakan untuk tes berkali-kali pada
sampel yang sama pada waktu yang tidak terlalu lama dengan hasil data didapatkan akan sama pula. Ada dua macam reabilitas, yaitu
reabilitas eksternal dan internal. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan reabilitas eksternal dengan cara tes ulang. Maksudnya
adalah tes dilakukan dua kali pada sampel yang sama dengan jarak waktu yang tidak terlalu lama. Tes pertama dilakukan pada hari Senin,
1 Oktober 2012 dan tes kedua dilakukan pada hari Selasa, 2 Oktober
Rosi Nurfadillah, 2012 Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik
20122013 Dalam Penggunaan Verba Nozomu, Negau Dan Kibou Suru Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
2012 pada sampel yang sama. Hasil tes tersebut dikorelasikan kemudian ditafsirkan. Rumus yang digunakan dalam penghitungan
adalah sebagai berikut:
Keterangan: r.xy
: korelasi X
: skor sampel pada tes pertama Y
: skor sampel pada hari kedua n
: jumlah sampel Dengan rumus di atas, maka dilakukan penghitungan mencari
nilai korelasi dengan mempersiapkan tabel penghitungan korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.7.2-1 Penghitungan Korelasi
X Y
XY X
2
Y
2
9 8
72 81
64 8
8 64
64 64
8 8
64 64
64 8
7 56
64 49
8 7
56 64
49 8
7 56
64 49
�. =
−
[
− ][ − ]
Rosi Nurfadillah, 2012 Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik
20122013 Dalam Penggunaan Verba Nozomu, Negau Dan Kibou Suru Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
8 7
56 64
49 8
7 56
64 49
7 6
42 49
36 7
6 42
49 36
6 6
36 36
36 6
6 36
36 36
6 5
30 36
25 6
5 30
36 25
6 5
30 36
25 109
98 726
807 656
�. =
−
[
− ][ − ]
= .
− .
− .
−
= −
− −
=
=
= ,
= ,
Rosi Nurfadillah, 2012 Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik
20122013 Dalam Penggunaan Verba Nozomu, Negau Dan Kibou Suru Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Hasil penghitungan korelasi tersebut kemudian ditafsirkan dengan tabel penafsiran berikut ini:
Tabel 3.7.2-2 Tabel Penafsiran Angka Korelasi
Rentang Angka Korelasi Tafsiran
0,00 ~
0,20 Sangat rendah
0,21 ~
0,40 Rendah
0,41 ~
0,60 Sedang
0,61 ~
0,80 Kuat
0,81 ~
1,00 Sangat kuat
Dari tabel penafsiran korelasi di atas, dapat dipahami bahwa hasil penghitungan korelasi didapatkan nilai sebesar 0,90 yang berarti
sangat kuat. Dengan kata lain, instrumen tes memiliki tingkat reabilitas yang sangat kuat.
3.8 Analisis Butir Soal