Metode dan Langkah-langkah Penelitian.

67 BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Langkah-langkah Penelitian.

Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sukmadinata, 2008 : 5. Lebih jauh dikatakan bahwa pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu model pembelajaran kooperatif yang menyatu dengan lingkungan belajar sistem diskusi kelompok yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pengembangan model ini menggunakan pendekatan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan atau “Educational Research and Development” RD yang merujuk pada teori Borg dan Gall dalam buklunya “Educational Research”. Borg and Gall 1979; 624 mendefinisikan pendekatan penelitian dan pengembangan dalam pendidikan adalah : “a process used to develop and validate educational products”. Menurut Borg and Gall, ada sepuluh langkah yang harus ditempuh dalam research and development, adalah sebagai berikut : 1. Research and information collecting penelitian dan pengumpulan data, ini merupakan studi pendahuluan termasuk didalamnya review literature, observasi kelas khususnya berkaitan dengan ketersediaan sarana, alat, media serta sumber belajar, telaah terhadap kinerja guru, lingkungan sekolah dan manajerial sekolah, serta persiapan pelaporan. 2. Planning perencanaan, merupakan kegiatan perancangan berbagai kegiatan dan prosedur yang akan dilakukan, termasuk didalamnya menetapkan tujuan, urutan pembelajaran, dan uji kelayakan skala kecil yaitu uji coba terbatas pengembangan model pembelajaran. 3. Develop preliminary from of product pengembangan draft produk, termasuk didalamnya mempersiapkan materi ajar, buku-buku yang digunakan, media dan alat evaluasi. 4. Preliminary field testing uji coba lapangan awal, uji coba ini melibatkan sekolah dan subyek dalam jumlah terbatas, yaitu dilakukan analisa data hasil wawancara dan observasi. 5. Main product revision merevisi hasil uji coba, yaitu perbaikan terhadap model pendahuluan yang dilakukan terhadap uji coba model pendahuluan. 6. Main field testing uji coba lapangan, yaitu uji coba model yang lebih luas dengan melibatkan sekolah dan subyek dalam jumlah yang lebih banyak. Data yang dikumpulkan adalah kuantitatif pre-test dan post-test, dan hasilnya dievaluasi sesuai dengan tujuan uji coba luas. 7. Operasional product revision penyempurnaan produk hasil uji lapangan, ini dilakukan berdasarkan hasil uji coba utama dan perbaikan hasil uji coba model yang lebih luas. 8. Operasional field testing uji pelaksanaan lapangan, yaitu uji coba model yang melibatkan sekolah dan subyek yang lebih banyak. Data yang dikumpulkan dari angket, observasi, dan hasil wawancara yang kemudian dianalisis. 9. Final product revision penyempurnaan produk akhir, revisi ini didasarkan pada model operasional dan uji coba model yang lebih luas. 10. Dissemination and dirtribution diseminasi dan implementasi, kegiatan yang dilakukan adalah monitoring sebagai kontrol terhadap kualitas model. Langkah tersebut peneliti ambil sekurangnya tujuh langkah dari awal , hal ini kami adaptasikan dengan keperluan penelitian, tanpa mengurangi esensi dari penelitian dan pengembangan. Adapun langkah tersebut kami kelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu : 1 Studi pendahuluan, 2. Perencanaan dan penyusunan model, 3 Uji coba model pengembangan model. Sukmadinata, 2007 : 184. Tabel 3.1 Tahap-tahap Penelitian dan Pengembangan dimodifikasi dari tulisan W.R. Borg dkk, 1991 Studi Pendahuluan Pengembangan Model Uji Coba Model Kajian Literatur: • Teori tentang model pembelajaran kooperatif-STAD • Hasil penelitian yang relevan Pra-survei Lapangan • Kondisi guru • Proses pembelajaran • Kondisi siswa • Sarana dan prasarana Desain Model: • Tujuan • Bahan ajar Materi • Mediasumber • Prosedur Pembelajaran • Evaluasi Ujicoba terbatas: • Desain model awal • Implementasi • Evaluasi Ujicoba lebih luas • Desain model yang sudah direvisi • Implementasi • Evaluasi 1 Studi Pendahuluan Kegiatan yang dilakukan pada studi pendahuluan adalah: a. Mengkaji teori-teori mengenai pembelajaran Kooperatif dan pendidikan matematika serta hasil penelitian terdahulu yang relevan. b. Melakukan pra-survei ke lapangan untuk mendapatkan gambaran kondisi pembelajaran matematika dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti desain pembelajaran, pokok bahasan, guru, siswa, proses belajar- mengajar, dan sarana yang tersedia. Model siap diuji cobakan model Akhir Hasil Kajian Literatur dan Pra-survei Evaluasi draft model Pakar dan Guru 2 Pengembangan Model Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengembangan model adalah: a. Need Assessment dilakukan untuk mengetahui kebutuhan siswa terhadap strategi merancang materi pembelajaran, mengelola kelas, menyajikan materi serta evaluasi yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Menyusun desain model pembelajaran Kooperatif-STAD yang meliputi; Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi, Tujuan pembelajaran, Metode, Strategi, Media, dan alat Evaluasi. c. Merencanakan ujicoba lapangan yang meliputi; bentuk kegiatan, tempat kegiatan dan waktu. d. Validasi model, melalui mendiskusikan dengan para ahli kurikulum dosen pembimbing untuk memperbaiki draf awal model yang siap diujicobakan. 3 Uji coba Model Kegiatan ujicoba dilakukan pada kelas terbatas dan kelas yang lebih luas. Kegiatan yang dilakukan dalam uji coba terbatas adalah implementasi desain model pembelajaran yang ditetapkan pada satu kelas, kemudian dilakukan evaluasi proses, revisi untuk penyempurnaan.

B. Lokasi dan Subyek penelitian

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN BIOTA LAUT SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BIDANG BIOLOGI KELAS VII-B DI SMP NEGERI 1 SAPEKEN

0 4 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN (PTK pada Kelas VII A SMP N 1 Waway Karya Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2013)

0 3 49

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN (PTK pada Kelas VII A SMP N 1 Waway Karya Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2013)

1 10 84

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA SMP

0 0 13

View of UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBER HEAD TOGETHER

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING STRUCTURES (CLS ) PADA SISWA KELAS VII.A SMPN 8 PADANG

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI DI MA

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 1 BINANGUN CILACAP

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL TEAM ACCELERATED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS VIIB SMP MUHAMMADIYAH SALAM

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL TEAMS ACCELERATED INSTRUCTION SISWA KELAS VIII SMP N 2 SEDAYU

0 0 8