Paduan Al - Si Paduan Al – Cu Paduan Al – Zn Paduan Al – Mg

2.3.1. Paduan Al - Si

sumber : Sidney, H.A., 1974 Gambar 2.1. Diagram Fasa Al-Si Kelarutan maksimum silicon pada larutan padat adalah 1.65 pada temperatur eutektik 1071 o F. Fasa alpha adalah fasa padat dimana larutan atom-atom silicon Si larut didalam larutan Al. Fasa beta adalah larutan padat yang kaya kandungan Si, garis solvus menunjukan kelarutan yang rendah pada temperature yang rendah, secara umum paduan ini tidak bias mendapat perlakuan panas. Paduan Al-Si memiliki mampu cor yang baik, ketahanan korosi yang baik. Paduan ini cocok untuk membuat piston mobil.

2.3.2. Paduan Al – Cu

Sumber : Sidney, H.A., 1974 Gambar 2.2. Diagram Fasa Al-Cu Kelarutan maksimum dari tembaga pada alumunium adalah 5,65 pada 1018 o F, sedangkan pada suhu 572 o F kelarutannya turun menjadi 0,45. Adapun paduan yang mengandung tembaga 2,5-5 dapat mengalami perlakuan panas dengan pengerasan penuaan, fase theta adalah fase menengah paduan yang komposisinya mendekati senyawa CuAl 2 , perlakuan kelarutan dilakukan dengan memenaskan paduan pada daerah fase tunggal, kappa K yang diikuti dengan pendinginan secara cepat. Penuaan selanjutnya baik alami maupun buatan akan mengakibatkan presipitasi pada fase sehingga memperkuat paduan tersebut. Paduan ini mungkin mengandung sejumlah kecil silicon, besi, magnesium, mangan serta seng.

2.3.3. Paduan Al – Zn

Sumber : Sidney, H.A., 1974 Gambar 2.3. Diagram fasa Al-Zn Kelarutan Zn pada aluminium adalah 31,6 pada suhu 257 o C, akan tetapi turun menjadi 5,6 pada 257 o F. Paduan alumunium tempa komersil mengandung Zn, Mg, dan Cu dengan sejumlah kecil penambahan Mg dan Cr. Sedangkan paduan Al – Zn cor dikenal sebagai 40E, mengandung 5,5 Zn, 0,6 Mg,0,5 Cr, dan 0,2 Ti, memberikan sifat-sifat mekanik perlakuan kelarutan.

2.3.4. Paduan Al – Mg

Garis solvus menunjukan penurunan yang sangat tajam pada kelarutan magnesium dengan penurunan temperature, kebanyakan paduan alumunium tempa pada kelompok ini mengandung magnesium kurang dari 5 dan juga kandungan slikon yang rendah, karakteristik paduan ini ialah mampu las yang baik dan ketahanan korosi yang tinggi. Sumber Sidney,H.A., 1974 Gambar 2.4. Diagram Fasa Al-Mg Gambar 2.5. Struktur Mikro Paduan Al-Mg Pada gambar di atas menunjukan struktur mikro dari paduan Al- 3,86 Mg, terlihat bahwa bagian putih menunjukan -Al, sedangkan titik hitam menunjukan Mg 2 Si

2.3.5. Paduan Al-Si-Mg

Dokumen yang terkait

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

0 3 7

PENGARUH PREHEATING PADA CETAKAN PERMANEN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS Pengaruh Preheating Pada Cetakan Permanen Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis Besi Cor Kelabu.

0 3 20

PENGARUH VARIASI MEDIA CETAKAN PASIR, CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN RCS ( RESIN COATED SAND ) TERHADAP PRODUK Pengaruh Variasi Media Cetakan Pasir, Cetakan Logam Dan Cetakan RCS ( Resin Coated Sand ) Terhadap Produk Coran Alumunium.

2 13 19

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI MEDIA CETAKAN PASIR, CETAKAN Pengaruh Variasi Media Cetakan Pasir, Cetakan Logam Dan Cetakan RCS ( Resin Coated Sand ) Terhadap Produk Coran Alumunium.

0 4 23

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR.

0 0 7

TUGAS AKHIR PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN DENGAN KOMPOSISI Si 1,5%, 2,1% DAN 2,7% MENGGUNAKAN CETAKAN PASIR DAN CETAKAN LOGAM.

0 1 14

PENDAHULUAN PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN DENGAN KOMPOSISI Si 1,5%, 2,1% DAN 2,7% MENGGUNAKAN CETAKAN PASIR DAN CETAKAN LOGAM.

0 0 7

TUGAS AKHIR Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Aluminium Paduan Al-Si-Cu Dengan Menggunakan Cetakan Pasir.

0 1 19

PENDAHULUAN Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Aluminium Paduan Al-Si-Cu Dengan Menggunakan Cetakan Pasir.

0 1 6

NASKAH PUBLIKASI Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Aluminium Paduan Al-Si-Cu Dengan Menggunakan Cetakan Pasir.

0 0 18