BAB II DASAR TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Abdul Ghofur Faza 2002, dalam penelitianya tetang’’ Analisa sifat fisis dan mekanis alumunium paduan dengan komposisi Si 1,5, 2,1
dan 2,7 dengan mengunakan cetakan logam’’ dari penelitian menyatakan hasil dari kekerasannya menunjukkan angka pada komposisi Si 1,5
sebesar 49,28 kgfmm
2
, komposisi Si 2,1 sebesar 54,68 kgfmm
2
dan komposisi Si 2,7 sebesar 61,71 kgfmm
2
. Sedangkan dari stuktur mikro terlihat adanya porositas dan keropos, hal ini dikarenakan selain proses
pengecoran juga disebabkan laju pendinginan pada material casting alloy. Untuk pengujian kimia didapatkan hasil pengujian unsur yang dominan
antara lain, Si, Fe, Cu dan Zn. Dan Yanto 2002, dalam penelitianya tetang’’ Analisa sifat fisis
dan mekanis alumunium paduan dengan prosentase Si 1,5, 2,1 dan 2,7 dengan mengunakan cetakan pasir’’ dari penelitian menyatakan hasil dari
kekerasannya menunjukkan angka pada komposisi Si 1,5 sebesar 70,98 kgfmm
2
, komposisi Si 2,1 sebesar 73,62 kgfmm
2
dan komposisi Si 2,7 sebesar 42,58 kgfmm
2
. Sedangkan dari stuktur mikro terlihat adanya porositas dan keropos,hal ini dikarenakan selain proses pengecoran juga
disebabkan laju pendinginan pada material casting alloy. Untuk pengujian
kimia didapatkan hasil pengujian unsur yang dominan antara lain, Si, Fe, Cu dan Zn.
Masyrukan 2004. Komposisi, temperatur dan waktu sangat berpengaruh terhadap proses pengerasan paduan aluminium. Jenis
aluminium yang digunakan tergolong alloy 35 A-F. Kekerasannya 17,83 HRC untuk raw material, 17,83 HRC untuk solution treatment 450
o
C, 18,1 HRC untuk solution treatment 500
o
C, dan 18,5 HRC untuk solution treatment
550
o
C. Pada uji tarik untuk raw material 9,48 kgmm
2
dan solution treatment
450
o
C, 500
o
C, dan 550
o
C adalah 10,62 kgmm
2
, 11,36 kgmm
2
, 10,12 kgmm
2
. Untuk struktur mikro terdiri dari CuAl
2
. Purwato Dwi, Ir Pramuko Ilmu Purboputro, MT, Ir Bibit Sugito,
MT Tugas Akhir 2004. Untuk pengujian kimia didapatkan hasil pengujian unsur Al sebesar 89,95, unsur Si sebesar 1,20, unsur Cu sebesar 1,98,
unsur Mg sebesar 0,07. Untuk meningkatkan kekerasan, maka dilakukan proses heatreatmen. Dari hasil penujian diperoleh harga kekerasan spesimen
raw material sebesar 50,3 kgmm
2
, harga kekerasan spesimen quenching sebesar 43,3 kgmm
2
, untuk kekerasan quenching-aging kekerasannya meningkat menjadi 47,3 kgmm
2.
2.2. Landasan Teori