2.6.2. Pencairan Logam
Untuk mencairkan logam, dapat dilakukan bermacam-macam tanur diantaranya yaitu : kupola atau tanur induksi frekuensi rendah untuk
penggunaan besi cor, tanur busur listrik atau tanur frekuensi tinggi untuk penggunaan baja cor dan tanur krus untuk paduan tenbaga atau coran
paduan mangan. Karena bahan dasar paduan alumunium termasuk paduan ringan, tanur krus merupakan jenis tanur induksi frekuensi rendah tak
berinti. Dimana ruangan tanur tempat logam cair berbentuk krus.
2.6.3. Penuangan
Setelah mengalami peleburan, langkah selanjutnya yaitu penuangan. Buruknya lingkungan kerja dalam proses penuangan, yang
disebabkan oleh panas, debu dan asap mengakibatkan sulitnya melakukan proses penuangan dengan tenaga manusia. Oleh sebab itu penuangan
kadang-kadang dilakukan secara otomatis.
2.6.4. Pembongkaran dan Pembersihan Coran
Setelah proses pengecoran selesai, maka langkah selanjutnya adalah dilakukan pembongkaran atau pemisahan coran dari cetakan.
Dalam pengambilan coran dari cetakan, mula-mula kup diangkat dengan menggunakan pengangkat. Dalam hal ini ada dua kemungkinan, yaitu
apakah coran diangkat bersama kup atau tetap tinggal di-drag. Apabila kup diangkat bersama coran, maka harus langsung dipisahkan ke mesin
pembongkaran untuk dilakukan pembersihan. Sedangkan untuk coran tetap tinggal di-drag, coran dapat diambil dengan jalan membalikkan drag
dan kemudian dilakukan pembersihan. Langkah selanjutnya setelah dilakukan pembongkaran dan pembersihan coran yaitu proses
penyelesaian akhir. Proses penyelesaian akhir ini, dapat dilakukan secara mekanik. Terutama untuk cara paduan alumunium atau coran paduan
ringan. Cara ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya yaitu : 1. Pemotongan halus dan teliti, sehingga proses penyelesaian dengan
jalan ini menjadi lebih sedikit. 2. Tidak mengakibatkan terjadinya panas yang mempengaruhi
perubahan bentuk dan mengakibatkan retak. 3. Memungkinkan lebar pemotongan yang sempit dan serpih dapat
dikumpulkan, sehingga untuk logam yang mahal keuntungan akan lebih besar.
Adapun peralatan yang digunakan untuk proses penyelesaian akhir ini adalah dengan menggunakan gerind. Setelah proses penyelesaian akhir
selesai, maka hasil coran tesebut diberikan perlakuan panas yang bertujuan untuk memperbaiki sifat-safat logam.
2.6.5. Pemeriksaan dan Pengujian Hasil Coran