Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu melahirkan inovasi baru dan era globalisasi yang juga berdampak pada perkembangan di sektor industry, dewasa ini membawa perubahan terhadap aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Perkembangan sektor industri memberikan dampak positif bagi kemajuan perekonomian bangsa dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, namun perkembangan sektor industri juga memberikan dampak negatif yaitu memiliki potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan dan pencemaran lingkungan. Potensi bahaya tersebut dapat timbul dari penggunaaan alat-alat modern, bahan-bahan kimia, proses dengan suhu dan tekanan tinggi yang tidak diimbangi dengan kesiapan dan sistem untuk mengendalikannya. Adanya potensi bahaya yang ada di tempat kerja merupakan suatu ancaman bagi sumber daya manusia, peralatanmesin, serta lingkungan sekitar sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus untuk dapat mengendalikannya. Semakin tinggi teknologi yang digunakan akan semakin tinggi tingkat bahaya yang ada dan semakin tinggi pula ketrampilan, pengetahuan tenaga kerja yang dibutuhkan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan sekitar. commit to user 2 Teori Domino menyebutkan bahwa setiap kecelakaan yang menimbulkan cidera, terdapat lima faktor secara beruntun yang dinamakan sebagai lima domino yang berdiri sejajar, yaitu kurangnya pengawasan, kebiasaan, kesalahan seseorang, perbuatan dan kondisi tak aman Hazard, kecelakaan serta cidera. Heinrich mengemukakan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kuncinya adalah dengan memutuskan rangkaian sebab-akibat. Misalnya, dengan membuang hazard, satu domino di antaranya Suardi, 2005. OHSAS 18001 di buat dan diterbitkan oleh kerjasama organisasi- organisasi atau badan sertifikasi dunia antara lain BVQI, SGS, DNV, BSI, LRQA. Dalam Penerapan OHSAS 18001 bersifat Voluntary atau sukarela tanpa ada kekuatan hukum yang mengaturnya dan bukan merupakan Standard International Perbedaan lain dari OHSAS 18001 dan Permenaker 05MEN1996 adalah Permenaker 05MEN1996 memiliki pembagian jumlahjenis elemen untuk jenis perusahaan yang tergantung pada besar kecil perusahaan yang bersangkutan. Sedang persyaratan untuk OHSAS 18001 berlaku untuk semua jenis organisasi tanpa memperhatikan besar kecilnya perusahaan itu Suardi, 2005. Walaupun Permenaker 05MEN1996 dan OHSAS 18001 memiliki sistem penilaian yang berbeda namun sistem penerapan, dokumentasi dan tujuannya memiliki tujuan yang sama.Beberapa perusahaan mencoba mengintregasi penerapan OHSAS dan Permenaker 05MEN1996 Suardi, 2005. commit to user 3 Penerapan OHSAS 18001:2007 sesuai untuk organisasi yang mempunyai keinginan untuk : 1. Membuat sebuah sistem manajemen K3 yang berguna untuk mengurangi atau menghilangkan tingkat risiko yang menimpa karyawan atau pihak terkait yang terkena dampak aktivitas organisasi. 2. Menerapkan, memelihara dan melakukan perbaikan berkelanjutan sebuah SMK3. 3. Melakukan sertifikasi atau penilaian sendiri Suardi, 2005. Selain itu penerapan OHSAS 18001:2007 mempunyai manfaat sebagai : 1. Perlindungan bagi pekerja 2. Kepatuhan terhadap perundangan 3. Menekan biaya 4. Membuat system manajemen menjadi efektif 5. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan Begitu banyaknya insiden yang terjadi seringkali menghambat jalannya proses produksi dari suatu perusahaan. Untuk mengendalikan insiden-insiden maka diperlukan suatu prosedur untuk melaksankan investigasi insiden dan ketidaksesuaian serta harus adanya analisa dari suatu insiden untuk mengetahui penyebab-penyebab yang sering kali menjadi dasar terjadinya suatu insiden. Selain itu juga diperlukan prosedur untuk melaksanakan tindakan perbaikan dan pencegahan dari insiden dan ketidaksesuaian. Prosedur investigasi insiden, ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan yang didasarkan pada persyaratan internasional seperti OHSAS commit to user 4 18001:2007 akan meningkatkan kepercayaan terhadap suatu perusahaan. Pelaksanaan investigasi insiden, ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan yang sesuai dengan prosedur dan perundangan yang berlaku akan dapat meminimalisir terjadinya insiden.

B. Rumusan Masalah