1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Obat tradisional sebagai sarana perawatan kesehatan, memperkuat daya tahan tubuh dan untuk menanggulangi berbagai macam penyakit sudah berakar
kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satu contoh tanaman obat yang bisa dimanfaatkan yaitu rimpang jahe merah Zingiber officinale Rosc.
Rimpang jahe merah ini memiliki aroma yang tajam serta rasanya yang sangat pedas karena kandungan oleoresin gingerol, shogaol yang sangat tinggi. Jahe
merah berkhasiat sebagai obat antiemetik Arifin, 2007. Jahe merah mempunyai aksi antimual dan antimuntah karena efek antihistamin dan antikolinergik.
Penggunaan rimpang jahe merah untuk pengobatan masih dilakukan oleh masyarakat secara tradisional, karena penggunaannya terbatas dalam bentuk-
bentuk sederhana, seperti rebusan, dan seduhan sehingga pemakaiannya kurang praktis, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan
pengembangan bentuk sediaan tradisional ke bentuk sediaan modern, salah satunya adalah dengan membuatnya dalam bentuk sediaan tablet effervescent.
Sediaan tablet effervescent lebih disukai masyarakat karena disamping menghasilkan larutan yang jernih, tablet effervescent juga menghasilkan rasa yang
enak dan menyegarkan, karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasa pada beberapa obat tertentu Banker dan Anderson, 1994.
Pembuatan sediaan tablet effervescent yang baik dibutuhkan bahan tambahan, salah satunya sumber asam dan sumber basa. Penelitian ini digunakan
asam tartrat dan asam malat. Asam tartrat saat ini banyak digunakan oleh industri farmasi, terutama dalam pembuatan tablet effervescent karena mudah larut dalam
air Parikh, 2005. Asam tartrat dapat bereaksi dengan logam karbonat dan bikarbonat, tidak berbau. Keunggulannya mempunyai rasa asam yang sangat enak
Vaughan, 2006. Asam malat merupakan asam dari buah apel, larut dalam air, dapat direaksikan dengan sumber karbonat. Kelemahannya kekuatan asamnya
kurang dibanding asam tartrat dan asam sitrat, keunggulannya mempunyai bau yang khas, lembut dan cukup tinggi untuk larut dalam sediaan effervescent
Mohrle, 1996, dapat menyembunyikan rasa pahit dan digunakan sebagai alternatif asam sitrat dalam serbuk effervescent Vaughan, 2006.
Sumber basa yang digunakan adalah natrium bikarbonat. Natrium bikarbonat adalah sumber karbonat yang paling utama dalam tablet effervescent.
Kebasaan natrium bikarbonat bertambah bila larutan dibiarkan, digoyang atau dipanaskan. Natrium bikarbonat mempunyai kelarutan yang sangat baik dalam air
dan nonhigroskopis. Natrium bikarbonat mampu menghasilkan 52 karbondioksida Mohrle, 1996. Adanya natrium bikarbonat mampu memperbaiki
rasa pada larutan, karena dengan adanya karbonat, rasa dari tablet effervescent menjadi enak Mohrle, 1989
Penelitian ini dibuat empat formula tablet effervescent dengan kombinasi sumber asam asam tartrat-asam malat dan sumber basa Natrium bikarbonat.
Keempat formula ini diuji sifat fisik dan tanggapan rasa sehingga dapat diketahui formula tablet yang menghasilkan sifat fisik yang baik dan rasa yang enak.
B. Perumusan Masalah