KLT Kromatografi Lapis Tipis

c. Teh Pembuatan sediaan teh untuk tujuan pengobatan banyak dilakukan berdasarkan pengalaman seperti pada pembuatan infusa yang dilakukan pada teh hitam sebagai minuman DepKes RI, 2000. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan teh adalah: jumlah simplisia dan air, dan derajat kehalusan simplisia. Jumlah simplisia dinyatakan dalam takaran gram dan air dalam takaran ml. Sedangkan derajat kehalusan untuk kayu, kulit dan akar rajangan agak kasar dengan ukuran lebih kurang 2,5 mm DepKes RI, 2000.

4. KLT Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis merupakan bentuk kromatografi planar. Fase diam yamg digunakan berupa lapisan yang seragam pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, plate alumunium, atau plate plastik Gandjar dan Rohman, 2009. Campuran yang akan dipisahkan, berupa larutan, ditotolkan berupa bercak atau pita. Setelah plate atau lapisan diletakkan di dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok fase gerak, pemisahan terjadi selama perambatan kapiler pengembangan Stahl, 1985. Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan penjerap berukuran kecil dengan diameter partikel antara 10-30 µm. Semakin kecil ukuran rata-rata partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik pula efisiensi dan resolusinya. Penjerap yang paling sering digunakan adalah silika dan serbuk selulosa, sementara mekanisme sorpsi yang utama pada KLT adalah partisi dan adsorbsi Gandjar dan Rohman, 2009. Fase gerak adalah medium angkut dan terdiri atas satu atau beberapa pelarut. Fase gerak bergerak di dalam fase diam yaitu suatu lapisan berpori, karena ada gaya kapiler. Pelarut yang digunakan hanyalah pelarut bertingkat mutu analitik dan bila diperlukan, sistem pelarut multikomponen ini harus berupa suatu campuran sesederhana mungkin yang terdiri atas maksimum tiga komponen Stahl, 1985. Menurut Pothitirat dan Gritsanapan 2008 fase gerak yang digunakan untuk memisahkan α-mangostin dalam ekstrak metanol adalah kloroform:etil asetat:metanol 80:10:5. Jarak pengembangan senyawa kromatografi biasanya dinyatakan dengan angka Rf atau hRf. Angka Rf berjangka antara 0,00 dan 1,00. hRf adalah angka Rf dikalikan faktor 100 h, menghasilkan nilai berjangka 0 sampai 100, tetapi karena angka Rf merupakan fungsi sejumlah faktor, angka ini dianggap sebagai petunjuk saja, harga hRf-lah yang dicantumkan untuk menunjukkan letak suatu senyawa pada kromatogram Stahl, 1985. cm awal titik dari depan garis dari Jarak cm awal titik dari bercak pusat titik Jarak Rf =

5. KCKT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Formulasi dan Karakterisasi Mikropartikel Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Metode Semprot Kering (Spray Drying)

2 44 87

PENETAPAN KADAR SENYAWA α-MANGOSTIN PADA SEDIAAN DECOCTA KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.).

0 2 14

PENETAPAN KADAR MARKER α-MANGOSTIN PADA SEDUHAN SIMPLISIA KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) YANG DIKERINGKAN.

0 2 11