Objek Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Pembahasan

commit to user 4 3 Untuk memberikan kemajuan dalam kinerja AO agar dalam membuat keputusan layak atau tidaknya pemberian kredit terhadap nasabah lebih objektif dan konsisten .

E. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Tempat dilaksanakannya objek penelitian ini dilakukan di BPR Nguter yang terletak di JL. Honggowongso No.69 Jayengan Serengan, Kota SurakartaSolo , Provinsi Jawa Tengah . Telepon : 0271 661435

2. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam pembuatan proposal ini berasal dari : a Data Primer Data primer ini diambil berdasarkan hasil dari wawancara atau interview dengan para nasabah BPR Nguter . Dan diambil juga wawancara dari beberapa pegawai di BPR Nguter mengenai kegiatan penyaluran kredit . b Data Sekunder Data sekunder ini diperoleh dari berbagai macam kutipan atau sumber data yang telah ada seperti mengambil kutipan dari buku dan undang-undang mengenai pengertian perbankan serta kredit . Dan data ini diperoleh juga dari data-data yang diberikan oleh commit to user 5 BPR Nguter sendiri mengenai masalah-masalah yang dibahas dalam proposal ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data untuk proposal ini diperoleh dengan cara : a Wawancara Data yang didapat dikumpulkan dengan melakukan wawancara atau interview dengan para nasabah BPR Nguter serta dengan pegawai-pegawai BPR Nguter sendiri . b Observasi Data ini juga didapat dengan melakukan observasi di BPR Nguter mengenai bagaimana kinerja AO Account Officer dalam melakukan analisa kredit terhadap nasabah yang melakukan pengajuan kredit di BPR Nguter .

4. Teknik Pembahasan

a. Pembahasan Deskriptif Dalam pembahasan deskriptif ini dibahas objek-objek yang akan diteliti dalam penyaluran kredit di BPR Nguter . Dimana dapat ditampilkan bagaimana prosedur AO Account Officer dalam melakukan analisa kredit terhadap debitur dengan dapat menampilkan foto-foto dari slip-slip yang tersedia di BPR sendiri serta dapat ditampilkan juga berkas-berkas yang diperlukan dalam pemberian kredit itu sendiri . commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Menurut Pasal 1 Undang-Undang Tahun No. 4 Tahun 2003 tentang Perbankan, bank adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran . Dalam pelaksanaanya bank memiliki 3 kegiatan, yaitu : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan b. Menyalurkan dana ke masyarakat c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya services commit to user 7 2. Jenis Bank Kasmir : 2005 Perbedaan dari jenis-jenis bank dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu : 1. Berdasarkan fungsinya a. Bank Sentral Yaitu bank yang didirikan berdasarkan UU No. 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakanpenambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya . b. Bank Umum Yaitu lembaga keuangan yang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asingvalas dan lain-lain . c. Bank Perkreditan Rakyat BPR Yaitu bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kredit pinjaman dengan jumlah yang terbatas dan menerima simpanan masyarakat umum . commit to user 8 2. Berdasarkan segi kepemilikannya a. Bank milik pemerintah Yaitu bank dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula . b. Bank milik swasta nasional Yaitu bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta dan keuntungannya pun diperuntukkan untuk swasta pula . c. Bank milik asing Yaitu suatu bank yang merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri , baik milik swasta asing atau pemerintah asing . Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri . 3. Berdasarkan kegiatan operasionalnya a. Bank konvensional Yaitu bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, dan karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu sehingga menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil . b. Bank syariah Yaitu bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam . commit to user 9 B. Bank Perkreditan Rakyat BPR 1. Pengertian BPR BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR . 2. Asas BPR Dalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan 3 ciri negatif yang harus dihindari free fight liberal- ism, etatisme, dan monopoli . 3. Tujuan BPR Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, penumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak . 4. Fungsi BPR Penghimpun dan penyalur dana masyarakat. commit to user 10 5. Sasaran BPR Melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan layanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan para rentenir . 6. Usaha BPR Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan . Keuntungan BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha- usaha BPR adalah : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu . b. Memberikan kredit . c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah . commit to user 11 d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas . 7. Usaha yang tidak boleh dilakukan oleh BPR Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR adalah : a. Menerima simpanan berupa giro . b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing . c. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah . d. Melakukan usaha perasuransian . e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR . 8. Alokasi Kredit BPR Dalam mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh BPR, yaitu : commit to user 12 a. Dalam memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian . b. Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait, termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan BPR tersebut. Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi 30 dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia . c. Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada pemegang saham dan keluarga yang memiliki 10 atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris dan keluarga, anggota direksi dan keluarga, pejabat BPR lainnya, serta perusahaan-perusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan pihak pemegang saham dan keluarga yang memiliki 10 atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris dan keluarga, anggota direksi dan keluarga, pejabat BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak melebihi 10 dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia . commit to user 13 C. Kredit 1. Pengertian Kredit Handri Raharjo : 2010 mendefinisikan kredit berasal dari bahasa Latin, yaitu credere yang berarti kepercayaan . Kepercayaan disini memiliki arti penundaan pembayaran, baik penundaan utang piutang maupun penundaan jual beli . Debitur tidak wajib membayar utangnya secara tunai, melainkan diberi kepercayaan untuk melunasi utang-utangnya secara bertahap atau mencicil . Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga . commit to user 14 2. Unsur-Unsur Kredit Menurut Thomas Suyatno unsur-unsur yang terdapat pada transaksi kredit antara lain : a. Kepercayaan b. Waktu c. Degree Of Risk d. Prestasi atau Objek Kredit 3. Jenis-Jenis Kredit Perbankan Badriyah Harun : 2010 a. Berdasarkan Penggunaannya 1. Kredit Modal Kerja Yaitu kredit jangka pendek yang diberikan untuk membiayai kebutuhan modal kerja dari suatu perusahaan . 2. Kredit Investasi Yaitu kredit jangka menengah dan jangka panjang dalam rangka membiayai pengadaan aktiva tetap suatu perusahaan . 3. Kredit Konsumsi Yaitu kredit yang pengembaliannya tidak berdasarkan pada barang yang dibeli, melainkan pada penghasilan nasabah debiturnya . commit to user 15 b. Berdasarkan Jangka Waktunya 1. Jangka Pendek Yaitu kredit yang jangka waktunya paling lama 1 tahun . 2. Jangka Menengah Yaitu kredit yang jangka waktunya antara 1 sampai 3 tahun . 3. Jangka Panjang Yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari 3 tahun . c. Berdasarkan Sektor Perekonomian 1. Kredit Pertanian Yaitu kredit yang diberikan kepada petani persawahan, perkebunan dan perikanan . 2. Kredit Perindustrian Yaitu kredit yang diberikan kepada industri kecil maupun menengah . 3. Kredit Pertambangan Yaitu kredit yang disalurkan untuk aneka tambang . 4. Kredit Ekspor Impor commit to user 16 Yaitu kredit yang diberikan kepada eksportir maupun importir barang . 5. Kredit Koperasi Yaitu kredit yang diberikan khusus kepada koperasi . 6. Kredit Profesi Yaitu kredit yang diberikan kepada beraneka macam profesi . d. Berdasarkan Jaminan 1. Kredit Jaminan Orang Yaitu kredit yang diberikan berdasarkan jaminan orang ketiga sebagai pihak penjamin . 2. Kredit Jaminan Efek Yaitu kredit yang diberikan dengan agunan efek-efek dan surat- surat berharga lainnya . 3. Kredit Jaminan Barang Yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan barang tetap, barang bergerak dan logam mulia . 4. Kredit Jaminan Dokumen Yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan dokumen transaksi, seperti LC . commit to user 17 5. Kredit Tanpa Jaminan Materiil Yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan materiil, melainkan berdasarkan kepercayaan pada nasabah kredit yang telah teruji bonafiditas, kejujuran, dan ketaatannya, baik dalam usaha perbankan maupun dalam usaha lain . e. Berdasarkan Golongan Ekonomi 1. Kredit Golongan Ekonomi Lemah Yaitu kredit yang disalurkan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah . 2. Kredit Golongan Ekonomi Menengah dan Konglomerat Yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha besar dan menengah . f. Berdasarkan Penarikan Dan Pelunasan 1. Rekening Koran Yaitu kredit yang dapat ditarik dan dilunasi setiap saat, besarnya sesuai dengan kebutuhan . Penarikan dilakukan dengan cek, bilyet giro sedangkan pelunasannya dapat dilakukan dengan setoran- setoran . commit to user 18 2. Kredit Berjangka Yaitu kredit yang sekaligus sebesar plafonnya . Pelunasannya dilakukan setelah jangka waktunya habis . g. Berdasarkan Kelembagaanya 1. Kredit Perbankan Yaitu kredit yang diberikan oleh bank milik pemerintah maupun swasta kepada masyarakat untuk kegiatan usaha atau konsumsi . 2. Kredit Likuiditas Yaitu kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bank-bank yang beroperasi di Indonesia, untuk digunakan sebagai dana membiayai perkreditannya . h. Berdasarkan Objek Yang Ditransfer 1. Kredit Uang Yaitu kredit yang ditransfer oleh bank dalam bentuk uang dan pengembaliannya dalam bentuk uang pula . 2. Kredit Bukan Uang Yaitu kredit yang ditransfer bukan dalam bentuk uang, melainkan barang atau jasa dan pengembaliannya dalam bentuk uang . i. Kredit Berdasarkan Waktu Pencairannya commit to user 19 1. Kredit Tunai Yaitu kredit yang pencairannya dilakukan dengan tunai atau pemindah . 2. Kredit Non-Tunai Yaitu pencairan kredit tidak dibayar secara tunai, melainkan menunggu suatu peristiwa atau keadaan sebagaimana ditunjuk dalam perjanjian kredit . j. Berdasarkan Cara Penarikannya 1. Kredit Sekali Jadi Yaitu kredit yang pencairan dananya dilakukan sekaligus, misalnya secara tunai ataupun pemindahbukuan . 2. Kredit Rekening Koran Yaitu penarikan kredit yang dapat dilakukan berulang-ulang sesuai dengan batas maksimum plafon kredit yang disediakan . 3. Kredit Berulang-Ulang Yaitu penarikan kredit yang debiturnya tidak mnembutuhkan dana sekaligus melainkan berulang-ulang berdasarkan kebutuhannya dalam batas maksimum dan masih dalam jangka waktu yang diperjanjikan . commit to user 20 4. Kredit Bertahap Yaitu kredit yang uang pencairan dananya dilakukan secara bertahap . 5. Kredit Tiap Transaksi Yaitu penarikan kredit yang diberikan untuk transaksi tertentu . k. Berdasarkan Negara Asal Kreditor 1. Domestik Yaitu kredit yang debitur atau kreditor utamanya berasal dari dalam negeri . 2. Luar Negeri Yaitu kredit yang debitur atau kreditor utamanya berasal dari luar negeri . l. Berdasarkan Jumlah Kreditornya 1. Tunggal Yaitu kredit yang kreditornya hanya satu orang atau satu badan hukum saja . 2. Sindikasi Yaitu kredit yang kreditornya terdiri dari beberapa orang atau badan hukum . commit to user 21 4. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit Handri Raharjo : 2010 menjelaskan dalam pemberian kredit di perbankan bank wajib mempunyai keyakinan dalam menganalisis nasabah mengenai kemampuan dan kesanggupan nasabah untuk melunasi hutang-hutangnya yaitu : a. Prinsip 5C atau The Five C of Credit Analysis Prinsip 5C ini terdiri dari : 1. Character Yaitu kepribadian debitur atau nasabah dimana hal ini untuk menilai kejujuran dan itikad baik dari nasabah agar tidak menyulitkan pihak bank saat melakukan penagihan di kemudian hari . 2. Capacity Yaitu suatu kemampuan debitur atau nasabah dalam membayar hutang-hutangnya dengan melihat prospek kemajuan usahanya . 3. Capital Yaitu modal usaha yang dimiliki oleh nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank sehingga dalam hal ini bank commit to user 22 hanya berfungsi sebagai pemberi modal tambahan saja bagi usaha debitur . 4. Collateral Yaitu merupakan kebutuhan kreditor untuk memperkecil risiko yang akan dihadapi apabila debitur atau nasabah tidak mampu melunasi hutang-hutangnya . 5. Condition Yaitu kondisi ekonomi atau prospek usaha nasabah di masa yang akan datang sehingga pihak bank merasa perlu untuk melihat apakah prospek usaha yang dijalani nasabah memiliki kemajuan di masa yang akan datang . Apabila kondisi ekonomi usaha nasabah mengalami masalah maka sebaiknya pihak bank tidak memberikan pinjaman terlebih dahulu . Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan dengan adanya prinsip 5C ini diharapkan nasabah dapat melakukan pelunasan hutang- hutangnya secara tepat waktu dan tidak ada masalah yang timbul saat penagihan oleh pihak bank seperti debitur tidak mampu melunasi hutang-hutangnya dan debitur selalu menghindar apabila pihak bank melakukan penagian kepada debitur . Oleh karena itu, diharapkan baik dari pihak bank maupun pihak debitur dapat melakukan kerjasama secara baik sehingga dalam pelaksanaannya tidak akan ada kerugian yang diderita oleh masing-masing pihak . commit to user 23 D. Account Officer Account Officer AO adalah orang yang bertugas sejak mencari nasabah yang layak sesuai kriteria peraturan Bank , menilai, mengevaluasi, mengusulkan besarnya kredit yang diberikan . Dalam prosedur pemberian kredit, AO bertugas untuk melakukan survey terhadap nasabah yang ingin melakukan pinjaman kredit . Survey ini dilakukan untuk melihat apakah debitur layak menerima kredit atau tidak . Dalam hal ini AO melakukan survey dengan mendatangi rumah debitur dan melakukan analisis kredit terhadap nasabah dengan menggunakan prinsip 5C . commit to user 24

BAB III PEMBAHASAN