Prosedur Pelaksanaan Permohonan Angsuran Atas Utang Pajak

2. Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan sesudah jatuh tempo pembayaran utang pajak apabila mengalami keadaan diluar kekuasaannya; 3. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan angsuran harus bersedia memberikan jaminan yang besarnya ditetapkan berdasarkan pertimbangan Kepala KPP, kecuali apabila Kepala KPP menganggap tidak perlu; dan Bentuk jaminan tersebut dapat berupa : a. Bank garansi; b. Suratdokumen bukti kepemilikan barang bergerak; c. Penanggungan utang oleh pihak ketiga; d. Sertifikat tanah, atau; e. Sertifikat deposito. 4. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan dalam jangka waktu yang melampaui jangka waktu 9 sembilan hari kerja sebelum jatuh tempo pembayaran, harus memberikan jaminan berupa garansi bank sebesar utang pajak yang dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu pengangsuran.

C. Prosedur Pelaksanaan Permohonan Angsuran Atas Utang Pajak

Dalam proses keputusan persetujuan angsuran atas utang pajak, Wajib Pajak harus melalui prosedur pelaksanaan permohonan angsuran atas utang pajak sebagai berikut : 1. Wajib Pajak mengajukan permohonan mengangsur pembayaran pajak ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama melalui Tempat Pelayanan Terpadu Universitas Sumatera Utara 2. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima surat permohonan kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya sesuai dengan ketentuan. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya belum lengkap, dihimbau kepada Wajib Pajak untuk melengkapinya. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya sudah lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu mencetak BPS dan LPAD. BPS diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan LPAD digabungkan dengan surat permohonan beserta kelengkapannya. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu kemudian merekam surat permohonan dan dilanjutkan dengan meneruskan surat permohonan beserta kelengkapannya kepada Kepala Seksi Penagihan 3. Kepala Seksi Penagihan menugaskan Pelaksana Seksi Penagihan untuk membuat Laporan Penelitian Permohonan Mengangsur 4. Pelaksana Seksi Penagihan membuat dan menandatangani Laporan Penelitian Permohonan Mengangsur, kemudian meneruskannya kepada Kepala Seksi Penagihan 5. Kepala Seksi Penagihan meneliti dan menandatangani Laporan Penelitian Permohonan Mengangsur dan meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Dalam hal Kepala Seksi tidak menyetujui Laporan Penelitian Permohonan Mengangsur yang dibuat, Pelaksana Seksi Penagihan harus memperbaiki dokumen tersebut 6. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama menyetujui dan menandatangani Laporan Penelitian Permohonan Mengangsur dan meneruskannya ke Seksi Pelayanan. Dalam hal Kepala Kantor tidak menyetujui Laporan Penelitian Universitas Sumatera Utara Permohonan Mengangsur yang dibuat, Pelaksana Seksi Penagihan harus memperbaiki dokumen tersebut 7. Kepala Seksi Pelayanan menerima Laporan Penelitian Permohonan Mengangsur dan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak dokumen hasil persetujuan 8. Surat Keputusan Angsuran Pembayaran Pajak diterbitkan dalam rangkap 2 dua, yaitu : a. Lembar ke-1 : untuk Wajib Pajak b. Lembar ke-2 : untuk arsip Kantor Pelayanan Pajak Pratama 9. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep Surat Keputusan Angsuran Pembayaran Pajak dan meneruskannya kepada Kepala Seksi Pelayanan 10. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep Surat Keputusan Angsuran Pembayaran Pajak kemudian meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama 11. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama menandatangani Surat Keputusan Angsuran Pembayaran Pajak 12. Surat Keputusan Angsuran Pembayaran Pajak ditatausahakan di Seksi Pelayanan SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui Subbagian Umum SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP Pratama Universitas Sumatera Utara

D. Kendala Dalam Proses Permohonan Angsuran Atas Utang Pajak