2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal berasal dari luar diri kita sendiri yang meliputi:
a. Sifat pekerjaan. Adanya dorongan untuk bekerja dengan jenis pekerjaan yang sesuai dengan
keinginan. Pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan seseorang untuk menentukan sikap dan pilihan pekerjan yang akan ditekuninya.
b. Kelompok individu. Adanya kelompok individu atau juga suatu organisasi yang dibentuk
memungkinkan seseorang untuk mendorong atau mengarahkan perilaku dalam mencapai suatu tujuan. Penamaan kelompok individu ini dapat
membantu suatu motivasi untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, mencapai motivasi dalam berindividu harus mempunyai nilai kejujuran dan
kebenaran. c. Situasi lingkungan.
Setiap individu berbeda-beda dalam kemampuan berinteraksi,.oleh karena itu sering berinteraksi dalam lingkungan akan lebih baik lagi untuk
menumbuhkan rasa saling mengenal. d. Imbalan.
Imbalan merupakan yang dibutuhkan seseorang untuk dapat mempengaruhi perilaku atau motivasi ke arah objek lainnya yang memiliki sistem imbalan
cukup besar. Dalam sistem imbalan seseorang akan berperilaku dalam mencapai tujuannya
Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda. Dengan motivasi maka seseorang bisa menggunakan perilakunya. Motivasi dapat dikatakan sebagai pendorong seseorang
untuk bertindak dengan cara tertentu. Jadi motivasi adalah keadaan yang membuat seseorang menimbulkan atau bertindak dengan perilaku.
Menurut Farmia 2006:35 motivasi perempuan berpartisipasi di dalam proses produksi pertanian adalah:
a. Perempuan memiliki rasa tanggung jawab dan kepemilikan yang besar
terhadap keluarga. b. Perempuan lebih responsive dalam mengatasi persoalan pangan
keluarga dan upaya peningkatan pendapatan c. Desakan ekonomi yang memaksa mereka harus bekerja.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Menurut Angell dalam Firmansyah 2009 ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi diantaranya adalah:
a. Usia
Faktor usia merupakan faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari kelompok usia
menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang berpartisipasi daripada mereka
yang dari kelompok usia lainnya.
b. Jenis kelamin Nilai yang cukup lama dominan mengatakan bahwa pada dasarnya tempat
perempuan adalah “di dapur” yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat partisipasi perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi
semakin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang semakin baik.
c. Pendidikan
Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap dapat memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap lingkungannya,
suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat. d. Pekerjaan dan penghasilan
Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan
penghasilan yang baik dan mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat.
e. Lamanya tinggal
Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi
seseorang. Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang
besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut.